Pekerja yang biasa menggunakan merkuri berisiko tinggi menghirup uap merkuri. Uap yang terhirup ini dapatmenyebabkan gangguan pada saluran pernafasan dan paru, serta dapat merusak susunan saraf pusat, ginjal, hati dan organtubuh lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pajanan amalgam dengan kadar merkuri urin tenagakesehatan gigi yang melakukan penambalan amalgam di Palembang. Studi potong lintang telah dilakukan di PoliteknikKeperawatan Gigi Palembang. Terdapat 140 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan diambil secara random. Datadikumpulkan dengan cara wawancara dibantu kuesioner dan pemeriksaan laboratorium urin. Analisis statistikmenggunakan uji chi square dan t. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar merkuri dalam urine tenaga kesehatan gigiyang melakukan penambalan amalgam di Palembang sebesar 2,67±1,78 μg/L. Prevalensi subjek penelitian yang terpajanoleh kadar merkuri dalam penelitian ini sebanyak 11,4%. Terdapat hubungan bermakna antara lama kerja/hari, masakerja/tahun, kontinuitas (APD), kelengkapan APD, jumlah penambalan, dan jenis aktivitas penambalan gigi denganpajanan merkuri. Juga ada hubungan bermakna antara kontinuitas APD, kelengkapan APD, jumlah penambalan, danjenis aktivitas penambalan gigi dengan pajanan merkuri. Kesimpulannya, ada hubungan antara pajanan amalgam dengankadar merkuri urin tenaga kesehatan gigi yang melakukan penambalan amalgam.