Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Struktur Bawah Jembatan 4 Kota Baru Parahyangan Anisa Fadilah; Roestaman
Jurnal Konstruksi Vol 15 No 1 (2017): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (996.144 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.15-1.581

Abstract

Pada umumnya struktur jembatan terbagi menjadi dua bagian yaitu struktur bawah dan struktur atas. Studi kasus yang diangkat hanya mengenai struktur bawah abutment dan pilar dengan tujuan mendapatkan besarnya kekuatan terhadap beban kerja yang terjadi, besarnya kebutuhan tulangan struktur pilar, serta besarnya daya dukung izin aksial pondasi. Metode yang digunakan pada adalah dengan mengadakan studi literatur untuk melakukan analisis banding kekuatan struktur hasil analitis dengan dilapangan. Dimensi yang ditinjau telah memenuhi syarat terhadap stabilitas guling ≥ 2,2 dan stabilitas geser ≥ 1,1. Daya dukung izin bored pile dari masing – masing metode yaitu sebesar 801 ton, 218,93 ton, 678,24 ton pada abutment serta 803,72 ton, 227,47 ton, 678,24 ton pada pilar, sementara dilapangan sebesar 500 dan 600 ton. Untuk perhitungan tulangan mutu beton yang digunakan adalah K 500 (fc’ = 41,5 MPa) dan K 300 (fc’ = 24,9 MPa). Kebutuhan tulangan satu pier wall didapat As total 120000 mm2, sedangkan As total dilapangan sebesar 123791,36 mm2. Kebutuhan tulangan lentur pile cap Asx sebesar 4894 mm2, digunakan tulangan D32 – 150, Asy sebesar 4320 mm2 digunakan D32 - 150. Tulangan susut arah x sebesar 2447 mm2 digunakan tulangan 25 – 150, arah y sebesar 2160 mm2 dengan tulangan D25 – 200. Untuk tulangan geser arah x digunakan tulangan D13 – 350 dan arah y dengan tulangan D13 – 400.
Analisis Struktur Bawah Jembatan 4 Kota Baru Parahyangan Anisa Fadilah; Roestaman
Jurnal Konstruksi Vol 15 No 1 (2017): Jurnal Konstruksi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya struktur jembatan terbagi menjadi dua bagian yaitu struktur bawah dan struktur atas. Studi kasus yang diangkat hanya mengenai struktur bawah abutment dan pilar dengan tujuan mendapatkan besarnya kekuatan terhadap beban kerja yang terjadi, besarnya kebutuhan tulangan struktur pilar, serta besarnya daya dukung izin aksial pondasi. Metode yang digunakan pada adalah dengan mengadakan studi literatur untuk melakukan analisis banding kekuatan struktur hasil analitis dengan dilapangan. Dimensi yang ditinjau telah memenuhi syarat terhadap stabilitas guling ≥ 2,2 dan stabilitas geser ≥ 1,1. Daya dukung izin bored pile dari masing – masing metode yaitu sebesar 801 ton, 218,93 ton, 678,24 ton pada abutment serta 803,72 ton, 227,47 ton, 678,24 ton pada pilar, sementara dilapangan sebesar 500 dan 600 ton. Untuk perhitungan tulangan mutu beton yang digunakan adalah K 500 (fc’ = 41,5 MPa) dan K 300 (fc’ = 24,9 MPa). Kebutuhan tulangan satu pier wall didapat As total 120000 mm2, sedangkan As total dilapangan sebesar 123791,36 mm2. Kebutuhan tulangan lentur pile cap Asx sebesar 4894 mm2, digunakan tulangan D32 – 150, Asy sebesar 4320 mm2 digunakan D32 - 150. Tulangan susut arah x sebesar 2447 mm2 digunakan tulangan 25 – 150, arah y sebesar 2160 mm2 dengan tulangan D25 – 200. Untuk tulangan geser arah x digunakan tulangan D13 – 350 dan arah y dengan tulangan D13 – 400.
Analisis Stabilitas Timbunan Dengan Geotextile Woven Taufik Muchlisin; Roestaman
Jurnal Konstruksi Vol 17 No 1 (2019): Jurnal Konstruksi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lunak menjadi salah satu permasalahan yang sering ditemukan dilapangan terutamaproyek pembangunan jalan terutama untuk pekerjaan timbunan. Maka perlu metode perbaikan tanah agar tanahtimbunan tetap solid atau tidak longsor. Metode perbaikan tanah yang akan menjadi penelitian adalah metodereplacement soil atau pergantian tanah dikombinasikan dengan geotextile woven sehingga digunakan metodeini bisa menjadi solusi untuk mengatasi tanah lunak di area pekerjaan timbunan.Penelitian ini dibantu denganprogram yang diambil dalam hasil output dari penelitian ini yaitu pola kelongsoran dan faktor keamanan untukstabilitas timbunan. Lokasi penelitian di Proyek Jalan Tol Kayu Agung- Palembang – Betung STA 8+875 –8+975, penilitian ini untuk mengetahui stabilitas timbunan dengan menggunakan metode geotextile danpergantian tanah dasar. Ketinggian tinggi timbunan sebesar 3,11 m dan kedalamam tanah yang akan digantisebesar 2 m material yang digunakan adalah tanah pasir dengan berat volume = 17 kN/m3, c= 15 kN/m3, sudutgeser dalam = 20° dan untuk pembebanan lalu lintas adalah 15 kPa (15 kN/m3) ditambahkan beban perkarasandengan tebal 0,85 m memiliki berat jenis sebesar 19 kN/m3 jadi total beban adalah 31,15 kN/m3 .Hasil analisisini dibantu oleh program finite element untuk metode untuk tanah timbunan tanpa perkuatan faktorkeamanannya sebesar 1,241 belum memenuhi SF yaitu sebesar 1,35, hasil timbunan dengan geotextile adalahsebesar 1,284 masih belum memnuhi dan untuk metode pergantian tanah dasar hasilnya adalah sebesar 1,416.Maka diambil metode replecement soil ditambahkan geotextile untuk struktur timbunan karena memenuhiSF > 1,35.
Analisis Stabilitas Timbunan dengan Geotextile Woven Taufik Muchlisin; Roestaman
Jurnal Konstruksi Vol 17 No 1 (2019): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.366 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.17-1.590

Abstract

Tanah lunak menjadi salah satu permasalahan yang sering ditemukan dilapangan terutamaproyek pembangunan jalan terutama untuk pekerjaan timbunan. Maka perlu metode perbaikan tanah agar tanahtimbunan tetap solid atau tidak longsor. Metode perbaikan tanah yang akan menjadi penelitian adalah metodereplacement soil atau pergantian tanah dikombinasikan dengan geotextile woven sehingga digunakan metodeini bisa menjadi solusi untuk mengatasi tanah lunak di area pekerjaan timbunan.Penelitian ini dibantu denganprogram yang diambil dalam hasil output dari penelitian ini yaitu pola kelongsoran dan faktor keamanan untukstabilitas timbunan. Lokasi penelitian di Proyek Jalan Tol Kayu Agung- Palembang – Betung STA 8+875 –8+975, penilitian ini untuk mengetahui stabilitas timbunan dengan menggunakan metode geotextile danpergantian tanah dasar. Ketinggian tinggi timbunan sebesar 3,11 m dan kedalamam tanah yang akan digantisebesar 2 m material yang digunakan adalah tanah pasir dengan berat volume = 17 kN/m3, c= 15 kN/m3, sudutgeser dalam = 20° dan untuk pembebanan lalu lintas adalah 15 kPa (15 kN/m3) ditambahkan beban perkarasandengan tebal 0,85 m memiliki berat jenis sebesar 19 kN/m3 jadi total beban adalah 31,15 kN/m3 .Hasil analisisini dibantu oleh program finite element untuk metode untuk tanah timbunan tanpa perkuatan faktorkeamanannya sebesar 1,241 belum memenuhi SF yaitu sebesar 1,35, hasil timbunan dengan geotextile adalahsebesar 1,284 masih belum memnuhi dan untuk metode pergantian tanah dasar hasilnya adalah sebesar 1,416.Maka diambil metode replecement soil ditambahkan geotextile untuk struktur timbunan karena memenuhiSF > 1,35.
Analisis Struktur Bawah Jembatan 4 Kota Baru Parahyangan Anisa Fadilah; Roestaman
Jurnal Konstruksi Vol 15 No 1 (2017): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.15-1.581

Abstract

Pada umumnya struktur jembatan terbagi menjadi dua bagian yaitu struktur bawah dan struktur atas. Studi kasus yang diangkat hanya mengenai struktur bawah abutment dan pilar dengan tujuan mendapatkan besarnya kekuatan terhadap beban kerja yang terjadi, besarnya kebutuhan tulangan struktur pilar, serta besarnya daya dukung izin aksial pondasi. Metode yang digunakan pada adalah dengan mengadakan studi literatur untuk melakukan analisis banding kekuatan struktur hasil analitis dengan dilapangan. Dimensi yang ditinjau telah memenuhi syarat terhadap stabilitas guling ≥ 2,2 dan stabilitas geser ≥ 1,1. Daya dukung izin bored pile dari masing – masing metode yaitu sebesar 801 ton, 218,93 ton, 678,24 ton pada abutment serta 803,72 ton, 227,47 ton, 678,24 ton pada pilar, sementara dilapangan sebesar 500 dan 600 ton. Untuk perhitungan tulangan mutu beton yang digunakan adalah K 500 (fc’ = 41,5 MPa) dan K 300 (fc’ = 24,9 MPa). Kebutuhan tulangan satu pier wall didapat As total 120000 mm2, sedangkan As total dilapangan sebesar 123791,36 mm2. Kebutuhan tulangan lentur pile cap Asx sebesar 4894 mm2, digunakan tulangan D32 – 150, Asy sebesar 4320 mm2 digunakan D32 - 150. Tulangan susut arah x sebesar 2447 mm2 digunakan tulangan 25 – 150, arah y sebesar 2160 mm2 dengan tulangan D25 – 200. Untuk tulangan geser arah x digunakan tulangan D13 – 350 dan arah y dengan tulangan D13 – 400.
Analisis Stabilitas Timbunan dengan Geotextile Woven Taufik Muchlisin; Roestaman
Jurnal Konstruksi Vol 17 No 1 (2019): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.17-1.590

Abstract

Tanah lunak menjadi salah satu permasalahan yang sering ditemukan dilapangan terutamaproyek pembangunan jalan terutama untuk pekerjaan timbunan. Maka perlu metode perbaikan tanah agar tanahtimbunan tetap solid atau tidak longsor. Metode perbaikan tanah yang akan menjadi penelitian adalah metodereplacement soil atau pergantian tanah dikombinasikan dengan geotextile woven sehingga digunakan metodeini bisa menjadi solusi untuk mengatasi tanah lunak di area pekerjaan timbunan.Penelitian ini dibantu denganprogram yang diambil dalam hasil output dari penelitian ini yaitu pola kelongsoran dan faktor keamanan untukstabilitas timbunan. Lokasi penelitian di Proyek Jalan Tol Kayu Agung- Palembang – Betung STA 8+875 –8+975, penilitian ini untuk mengetahui stabilitas timbunan dengan menggunakan metode geotextile danpergantian tanah dasar. Ketinggian tinggi timbunan sebesar 3,11 m dan kedalamam tanah yang akan digantisebesar 2 m material yang digunakan adalah tanah pasir dengan berat volume = 17 kN/m3, c= 15 kN/m3, sudutgeser dalam = 20° dan untuk pembebanan lalu lintas adalah 15 kPa (15 kN/m3) ditambahkan beban perkarasandengan tebal 0,85 m memiliki berat jenis sebesar 19 kN/m3 jadi total beban adalah 31,15 kN/m3 .Hasil analisisini dibantu oleh program finite element untuk metode untuk tanah timbunan tanpa perkuatan faktorkeamanannya sebesar 1,241 belum memenuhi SF yaitu sebesar 1,35, hasil timbunan dengan geotextile adalahsebesar 1,284 masih belum memnuhi dan untuk metode pergantian tanah dasar hasilnya adalah sebesar 1,416.Maka diambil metode replecement soil ditambahkan geotextile untuk struktur timbunan karena memenuhiSF > 1,35.
Analisis Struktur Bawah Jembatan 4 Kota Baru Parahyangan Anisa Fadilah; Roestaman
Jurnal Konstruksi Vol 15 No 1 (2017): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (996.144 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.15-1.581

Abstract

Pada umumnya struktur jembatan terbagi menjadi dua bagian yaitu struktur bawah dan struktur atas. Studi kasus yang diangkat hanya mengenai struktur bawah abutment dan pilar dengan tujuan mendapatkan besarnya kekuatan terhadap beban kerja yang terjadi, besarnya kebutuhan tulangan struktur pilar, serta besarnya daya dukung izin aksial pondasi. Metode yang digunakan pada adalah dengan mengadakan studi literatur untuk melakukan analisis banding kekuatan struktur hasil analitis dengan dilapangan. Dimensi yang ditinjau telah memenuhi syarat terhadap stabilitas guling ≥ 2,2 dan stabilitas geser ≥ 1,1. Daya dukung izin bored pile dari masing – masing metode yaitu sebesar 801 ton, 218,93 ton, 678,24 ton pada abutment serta 803,72 ton, 227,47 ton, 678,24 ton pada pilar, sementara dilapangan sebesar 500 dan 600 ton. Untuk perhitungan tulangan mutu beton yang digunakan adalah K 500 (fc’ = 41,5 MPa) dan K 300 (fc’ = 24,9 MPa). Kebutuhan tulangan satu pier wall didapat As total 120000 mm2, sedangkan As total dilapangan sebesar 123791,36 mm2. Kebutuhan tulangan lentur pile cap Asx sebesar 4894 mm2, digunakan tulangan D32 – 150, Asy sebesar 4320 mm2 digunakan D32 - 150. Tulangan susut arah x sebesar 2447 mm2 digunakan tulangan 25 – 150, arah y sebesar 2160 mm2 dengan tulangan D25 – 200. Untuk tulangan geser arah x digunakan tulangan D13 – 350 dan arah y dengan tulangan D13 – 400.
Analisis Stabilitas Timbunan dengan Geotextile Woven Taufik Muchlisin; Roestaman
Jurnal Konstruksi Vol 17 No 1 (2019): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.366 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.17-1.590

Abstract

Tanah lunak menjadi salah satu permasalahan yang sering ditemukan dilapangan terutamaproyek pembangunan jalan terutama untuk pekerjaan timbunan. Maka perlu metode perbaikan tanah agar tanahtimbunan tetap solid atau tidak longsor. Metode perbaikan tanah yang akan menjadi penelitian adalah metodereplacement soil atau pergantian tanah dikombinasikan dengan geotextile woven sehingga digunakan metodeini bisa menjadi solusi untuk mengatasi tanah lunak di area pekerjaan timbunan.Penelitian ini dibantu denganprogram yang diambil dalam hasil output dari penelitian ini yaitu pola kelongsoran dan faktor keamanan untukstabilitas timbunan. Lokasi penelitian di Proyek Jalan Tol Kayu Agung- Palembang – Betung STA 8+875 –8+975, penilitian ini untuk mengetahui stabilitas timbunan dengan menggunakan metode geotextile danpergantian tanah dasar. Ketinggian tinggi timbunan sebesar 3,11 m dan kedalamam tanah yang akan digantisebesar 2 m material yang digunakan adalah tanah pasir dengan berat volume = 17 kN/m3, c= 15 kN/m3, sudutgeser dalam = 20° dan untuk pembebanan lalu lintas adalah 15 kPa (15 kN/m3) ditambahkan beban perkarasandengan tebal 0,85 m memiliki berat jenis sebesar 19 kN/m3 jadi total beban adalah 31,15 kN/m3 .Hasil analisisini dibantu oleh program finite element untuk metode untuk tanah timbunan tanpa perkuatan faktorkeamanannya sebesar 1,241 belum memenuhi SF yaitu sebesar 1,35, hasil timbunan dengan geotextile adalahsebesar 1,284 masih belum memnuhi dan untuk metode pergantian tanah dasar hasilnya adalah sebesar 1,416.Maka diambil metode replecement soil ditambahkan geotextile untuk struktur timbunan karena memenuhiSF > 1,35.