Penisilin merupakan antibiotik yang mengalami resistensi terhadap bakteri Staphylococcusaureus. Resistensi ini diperantarai oleh gen yang mengkode beta laktamase yaitu gen blaZ.Pendeteksian resistensi dapat dilakukan dengan metode PCR yang membutuhkan primerberupa sederet sekuens DNA pendek sebagai pengenal DNA target. Tujuan dari penelitianini adalah mendesain primer sebagai bahan utama dalam pendeteksian gen taret, yaitu genblaZ untuk mengurangi angka resistensi. Pengujian secara in silico merupakan salah satumetode yang paling efektif dan efisien dalam merancang suatu primer. Metode yangdigunakan dalam desain primer secara in silico berbasis bioinformatika adalah denganmenggunakan situs NCBI, Primer3Plus, dan OligoAnalyzer. Hasil perancangan primer genblaZ S.aureus diperoleh 10 kandidat primer dari suhu leleh (Tm) optimum 55°C dan 60°C.Primer yang memiliki kriteria primer terbaik untuk deteksi gen blaZ S.aureus adalahprimer 1 yang memiliki urutan basa primer forward ATTTGCCTATGCTTCGACTT danurutan basa primer reverse GCTTGACCACTTTTATCAGC. Kriteria rancangan primeryang dihasilkan yaitu memiliki panjang basa 20 bp, Tm 55,4°C dan 55°C, %GC sebesar40% dan 45%, hairpin dengan nilai ΔG -0,75 dan 1,23 kcal/mol, self dimer dengan nilaiΔG -3,14 kcal/mol, serta hetero dimer dengan nilai ΔG -4,74 kcal/mol.Kata kunci : Desain primer, gen blaZ, resistensi, Penisilin, S.aureus, in silico