Walkability Index adalah salah satu metode untuk menilai kualitas lingkungan aktivitas berjalan. Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banda Aceh Tahun 2009-2029, Kawasan Darussalam termasuk salah satu kawasan dengan fungsi pendidikan dan perdagangan dengan skala pelayanan regional, kota, dan lokal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan melihat kondisi jalur pedestrian di Kawasan Darussalam melalui inventarisasi dan skoring fasilitas serta hambatan di jalur pedestrian. Data penggunaan lahan dan jaringan jalan diturunkan menjadi walkability index yang terdiri dari connectivity index, entrophy index, Floor Area Ratio (FAR), dan kepadatan permukiman dengan menggunakan analisis spasial dengan ArcGIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi jalur pedestrian di Kawasan Darussalam memiliki 78% (50 segmen) dengan kondisi buruk dan 22% (14 segmen) dengan kondisi sedang. Skor walkability index antara -3.9 – 7,2. Klasifikasi tinggi berada pada urban area D, klasifikasi sedang berada pada urban area A, dan klasifikasi rendah berada pada urban area B, C, E, dan F. Hasil Overlay menunjukkan adanya kontradiksi hasil identifikasi kondisi jalur pedestrian dan hasil walkability index, bahwa pada urban area dengan skor walkability index tinggi dan sedang umumnya masih memiliki kondisi jalur pedestrian yang rendah, sehingga rekomendasi penelitian ini perlu dilakukannya penambahan ketersediaan dan kualitas jalur pedestrian di Kawasan Darussalam, terutama pada urban area yang memiliki nilai walkability index tinggi dan sedang.