Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Beragama Di Tengah Kebhinekaan: Pemaknaan Keberagamaan Pemeluk Buddha Dan Islam Di Dusun Sodong Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo Ainurrofiq, Faiq
Kodifikasia Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.278 KB) | DOI: 10.21154/kodifikasia.v12i1.1418

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana pemeluk agama Islam dan Budha di Dusun Sodong memaknai agamanya sehingga tercipta kehidupan yang rukun di tengah-tengah masyarakat multi agama. Pemaknaan agama oleh para pemeluknya akan membawa dampak pada perilaku keberagamaan mereka sehingga hal tersebut penting untuk kaji. Pemaknaan yang inklusif akan memunculkan sikap toleran terhadap yang lain, sebaliknya pemaknaan yang eksklusif akan memunculkan sikap intoleran terhadap yang lain. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan datanya dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan corak keberagamaan yang inklusif di kalangan pemeluk Buddha dan Islam di Dusun Sodong. Inklusifitas pemeluk Buddha tampak pada pemaknaan bahwa semua agama memiliki tujuan yang baik, oleh sebab itu tidak menjadi masalah apapun agama yang dipilih, asalkan bisa membawa kebaikan. Sikap inklusif pemeluk Islam tampak dalam pemaknaan agama yang menitik beratkan pada aspek kemaslahatan bersama (rahmatan lil alamin). Pemaknaan ini menempatkan perbuatan baik (amal shalih) sebagai ruh untuk menciptakan kehidupan yang harmonis.
Interpretation of Gender Bias in QS. Al-Taubah/9 verse 71: Critical Review of Tafsir Al-Qur’an Tematik The Ministry of Religion Affairs Republic of Indonesia Ainurrofiq, Faiq; Amir, Abdul Muiz; Widus Sempo, Muhammad
RELIGIA Vol 23 No 2: Oktober 2020
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v23i2.2381

Abstract

This paper aims to critically explore interpretation result of QS. Al-Taubah/9:71 in Tafsir Qur’an Tematik by The Ministry of Religion Affairs Republic of Indonesia. This conducted because it is suspected that it contains a gender bias interpretation. This research used a critical qualitative-interpretative design by investigating the interpretation of QS. al-Taubah / 9: 71 using a contextualization interpretation. The findings reveal that the Thematic Interpretation of Al-Quran by the Ministry of Religion affairs published for the first time in 2009 represents the interpretation of the QS. al-Taubah/9: 71 as legitimacy of limiting the area of political leadership for women. Therefore, the product of such interpretations tends to be bias because it limits the area of state leadership based on a particular gender. This interpretation seems to contrast with the meaning of the significance of the verse that is found through the exploration of textual, contextual-historical, and dynamic contextual approaches. The meaning of the significance obtained from this verse only discusses about the socio-spiritual relationship in the internal Muslim community, not in the political context. The same results can also be seen in Tafsir al-Wajiz, in which the work is also the interpretation of the Ministry of Religion published in 2016, as well as the interpretation of scholars in various classical commentaries. The implication of the results of the interpretation of gender bias in Tafsir Qur’an Tematik can have an impact toward government policies in positioning positions for women in the society, especially in the area of the structural leadership of the country.
Beragama Di Tengah Kebhinekaan: Pemaknaan Keberagamaan Pemeluk Buddha Dan Islam Di Dusun Sodong Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo Ainurrofiq, Faiq
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v12i1.1418

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana pemeluk agama Islam dan Budha di Dusun Sodong memaknai agamanya sehingga tercipta kehidupan yang rukun di tengah-tengah masyarakat multi agama. Pemaknaan agama oleh para pemeluknya akan membawa dampak pada perilaku keberagamaan mereka sehingga hal tersebut penting untuk kaji. Pemaknaan yang inklusif akan memunculkan sikap toleran terhadap yang lain, sebaliknya pemaknaan yang eksklusif akan memunculkan sikap intoleran terhadap yang lain. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan datanya dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan corak keberagamaan yang inklusif di kalangan pemeluk Buddha dan Islam di Dusun Sodong. Inklusifitas pemeluk Buddha tampak pada pemaknaan bahwa semua agama memiliki tujuan yang baik, oleh sebab itu tidak menjadi masalah apapun agama yang dipilih, asalkan bisa membawa kebaikan. Sikap inklusif pemeluk Islam tampak dalam pemaknaan agama yang menitik beratkan pada aspek kemaslahatan bersama (rahmatan lil alamin). Pemaknaan ini menempatkan perbuatan baik (amal shalih) sebagai ruh untuk menciptakan kehidupan yang harmonis.