Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sipil

EARNED VALUE CONCEPT TERHADAP BIAYA DAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE CRASHING SHIFT KERJA Studi Kasus: Proyek Pembangunan Workshop 3 Madiun Rama Pratama; Adwitya Bhaskara
Jurnal Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/jts.v11i2.1543

Abstract

Pembangunan workshop 3 madiun ini merupakan salah satu bangunan baru yang direncanakan terdiri dari 2 lantai dengan material penyusun utamanya  baja. Bangunan yang direncanakan durasi sekitar 210 hari kalender dengan 8 jam kerja perhari. Bangunan mengalami keterlambatan di minggu 10 selama 20 hari setelah melakukan Earned Value Concept. Bangunan akan direncanakan menggunakan metode crashing shift kerja agar untuk meminimalisir durasi yang terlambat dan biaya lebih besar dari biaya sebelumnya. Penelitian kali ini  akan merencanakan pada Workshop 3 kota Madiun menggunakan metode crashing shift kerja. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil perbandingan durasi dan biaya yang didapat dari penggunaan metode crashing shift kerja yang dianalisis dari data proyek.     Metode penelitian bersifat deskriptif-analisis mengumpulkan data untuk perencanaan metode shift kerja dan membandingan waktu dan biaya pelaksanaan sebelum dan sesudah menggunakan metode crashing shift kerja. Data yang diambil menggunakan data sekunder yaitu data yang didapatkan melalui media perantara atau tidak dilakukan sendiri oleh peneliti. Data sekunder berupa laporan penyelidikan, penelitian sebelumnya, bukti yang telah ada dan juga dokumen-dokumen dari proyek tempat penelitian.     Project acceleration dengan alternatif penambahan kerja shift pagi dan shift malam menunjukkan persentase durasi sebesar 28,10% atau 151 hari dan persentase biaya sebesar 1,47% lebih mahal dari total biaya sebelumnya. Rencana anggaran biaya normal untuk pelaksanaan 210 hari kalender adalah sebesar Rp. 19.416.533.660,29 sedangkan setelah di crashing biaya proyek menjadi sebesar Rp. 19.701.197.940,37.
ANALISIS PENJADWALAN WAKTU DAN BIAYA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN LINEAR SCHEDULING METHOD Adwitya Bhaskara; Fuad Muhammad Maulana; Alfatsya Mubian Masagala
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/jts.v12i2.2246

Abstract

Metode penjadwalan secara umum terbagi menjadi beberapa jenis metode diantaranya, Bagan Balok dan Kurva S, Diagram Jaringan dan Diagram Garis Keseimbangan/Linear Scheduling Method (LSM).Oleh karena itu sangat penting untuk menentukan metode apa yang harus dipakai pada suatu proyek kontruksi agar dalam pembangunan proyek tersebut tidak mengalami kerugian baik dari segi materi, waktu, dan lainnya.Studi kasus pada penelitian ini adalah Proyek Pembangunan Jalan Madang-Jarak kecamatan Muara Harus Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan, yang sebelumnya direncanakan menggunakan metode Barchat/ Bagan Balok dan Kurva S dengan waktu perencanaan 100 hari kalender dan biaya sebesar Rp 6,809,461,168.91.Pemilihan proyek ini berdasarkan pertimbangan bahwa proyek ini masuk dalam kategori pekerjaan dimana setiap itemnya dilakukan secara berulang dan bisa menggunakan metode Diagram Garis Keseimbangan/Linear Scheduling Method (LSM). Dari hasil analisis menggunakan Metode Linear Scheduling Method (LSM) menunjukkan percepatan penyelesaian pembangunan proyek dengan waktu 70 hari, lebih cepat satu bulan atau 30 hari dengan perencanaan sebelumnya yang merencanakan selesai pada 100 hari kalender, hal tersebut dikarenakan dalam metode Linear Scheduling Method (LSM). menggunakan pengelompokkan item pekerjaan yang bisa dikerjakan secara bersamaan sedangkan dari segi biaya menghabiskan dana sebesar Rp 6,894,277,700.35 lebih mahal dari biaya sebelumnya yang menghabiskan dana sebesar Rp 6,809,461,168.91. Dengan selisih biaya sebesar Rp 84,816,531.44 hal tersebut dipengaruhi oleh banyaknya tenaga kerja yang digunakan