This Author published in this journals
All Journal VA PAUD Teratai
PURWANTI,
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KRIYA SENI BERBENTUK BONSAI KONTEMPORER BERBAHAN DASAR LOGAM PURWANTI,
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 01 (2017): Volume 05 Nomor 01 Edisi Yudisium 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya dibuat dari bahan dasar logam, terdiri dari kawat bendrat sebagai bahan utama dan besi eser, plat galvanis, plat besi, dan plat tembaga. Sebagian besar dari bahan yang dipakai bukan bahan yang sering digunakan dalam pembuatan karya kriya logam. Bahan utama yakni kawat bendrat selama ini dikenal hanya sebagai bahan pengikat kawat lain yang lebih besar. Namun penulis berpikir untuk memakai kawat bendrat sebagai bahan utama pembuatan karya kriya logam dengan dikombinasikan bahan lain yang tidak lazim digunakan dalam pembuatan karya seni. Benda yang awalnya bernilai rendah dapat dijadikan karya bernilai seni tinggi. Pemikiran inilah yang mendorong penulis untuk berkarya dan menulis skripsi dengan judul“Kriya Seni Berbentuk Bonsai Kontemporer Berbahan Dasar Logam” Dari inspirasi tersebut terwujud karya yang berbentuk bonsai kontemporer yang dikombinasikan dengan bentuk bola dunia. Yang pertama bola dunia tertembus pohon bonsai, yang kedua bola dunia terjepit oleh pohon bonsai. Makna yang terkandung dalam karya mengggambarkan perjuangan untuk bertahan hidup, manusia berjuang melawan kondisi lingkungan sekitar, baik dengan alam maupun dengan kondisi manusia lain yang menyesuaikan zaman. Maka dari itu hendaknya manusia tidak mudah menyerah dalam melakukan segala sesuatu, setiap kali kita ditemukan dengan masalah dan saat itulah kita dilatih untuk menyelesaikan masalah. Walau kita tertekan harus terus berjuang, hal itu yang membuat kita kuat dan terasa indah pada waktunya. Seperti karya ini dibuat dari bahan yang keras, namun dapat terlihat lentur dan artistic. Kata Kunci: kriya seni, logam, bonsai, kontemporer.
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DALAM BUDAYA ANTRI ANAK USIA 3-4 TAHUN MELALUI KEGIATAN FUN GAME DI PPT MENTARI PAGI SURABAYA PURWANTI,
PAUD Teratai Vol 6, No 1 (2017): Vol 6 No.1 2016
Publisher : PAUD Teratai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kedisiplinan dalam budaya antri anak usia 3-4 tahun melalui kegiatan fun game. Subjek penelitian ini adalah anak usia 3-4 tahun di PPT Mentari Pagi Surabaya yang berjumlah 16 anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil dari  penelitian ini pada siklus I aktivitas guru menunjukkan persentase 46,87% kemudian pada siklus II meningkat menjadi 81,25%. Aktivitas anak pada siklus I sebesar 43,75% meningkat menjadi 81,25% pada siklus II. Nilai rata-rata kedisiplinan anak 3-4 tahun di PPT mentari Pagi Surabaya pada siklus I tingkat perkembangannya  memperoleh  persentase sebesar 49,10% dan siklus II meningkat dengan persentase 81,20%. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kedisiplinan dalam budaya antri anak usia 3-4 tahun melalui kegiatan fun game. Kata kunci : anak usia 3-4 tahun, kedisiplinan dalam budaya antri, fun game    Abstract  This Classroom action research aims to describe the increase in the culture of queuing discipline children aged 3-4 years through fun games. The subjects were children aged 3-4 years in PPT Mentari Pagi Surabaya numbering 16 children. Data collection techniques in this study using observation and data analysis techniques using descriptive statistical analysis. The results of this study in the first cycle of teacher activity shows the percentage of 46.87% and then on the second cycle increased to 81.25%. Activities of children in the first cycle increased by 43.75% to 81.25% in the second cycle. The average value of discipline of children 3-4 years old in the PPT Mentari Pagi Surabaya in the first cycle of its development level earn a percentage of 49.10% and the second cycle increased with the percentage of 81.20%. Based on the above it can be concluded that an increase in the culture of queuing discipline children aged 3-4 years through fun games.  Keywords : children age 3-4 years old, discipline in queuing habit, fun game