Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Plastik LDPE Terhadap Hasil Marshall untuk HRS-WC Hawinuti, Riska; Surat, Surat; Gazalie, Rifanie
Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2019
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.114 KB) | DOI: 10.31961/gradasi.v3i1.701

Abstract

Plastik sebagai hasil sampingan dari aktivitas masyarakat, menjadi penyumbang terbesar sampah di Indonesia, sehingga diperlukan penanganan khusus agar permasalahan plastik tersebut dapat terselesaikan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan plastik tersebut sebagai bahan tambahan campuran beraspal HRS-WC sehingga diharapkan selain berkurangnya jumlah sampah, jumlah penggunaan aspal minyak pun dapat ditekan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan plastik LDPE (Low Density Poly Ethylene) terhadap karakteristik campuran beraspal HRS-WC, mengetahui perbandingan nilai karakteristik marshall antara campuran HRS-WC dengan dan tanpa tambahan plastik LDPE, menentukan kadar aspal optimum dan kadar campuran plastik LDPE optimum pada campuran HRS-WC. Pengujian yang dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Poliban, antara lain pengujian agregat, pengujian aspal dan pengujian marshall. Benda uji yang dibuat berupa benda uji tanpa tambahan plastik dan dengan tambahan plastik sebanyak masing-masing 15 buah. Dari hasil pengujian, campuran aspal tanpa Plastik LDPE diperoleh nilai stabilitas 1.490 kg, flow 4,20 mm, VMA 110% dan Marshall Quotient 380 kg/ mm sedangkan pada campuran dengan plastik LDPE, nilai stabilitas sebesar 1.900 kg, flow 4,20 mm, nilai VMA105% dan nilai Marshall Quotient 610 kg /mm. Dengan nilai KAO sebesar 6,50% dan kadar plastik sebesar 5,0%.
Pelatihan Pembuatan Furniture dari Bahan Limbah Kayu Pallet NAIMAH, RAHMATUL JANNATIN; HAWINUTI, RISKA; FIRDAUS, MUHAMMAD; GAZALIE, RIFANIE
Jurnal IMPACT: Implementation and Action Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2042.986 KB) | DOI: 10.31961/impact.v2i1.705

Abstract

Salah satu limbah usaha pertokoan yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut adalah kayu pallet. Kayu pallet adalah kemasan kayu yang terbuat dari beberapa macam bahan baku, baik kayu murni yang sering dikenal dengan kayu keras, triplex atau multplex dan bahan MDF (melamine). Kayu pallet merupakan salah satu pilihan yang digunakan para ekportir, perusahaan tranpostasi, logistik dan berbagai industri lainnya sebagai media pembawa komoditinya baik untuk keperluan ekspor, transit, pengapalan ataupun untuk pergudangan. Kayu pallet ini biasanya digunakan ketika mengirim barang menggunakan peti kontainer. Sehingga untuk menghindari benturan dan mengurangi resiko kerusakan ketika pengiriman dalam perjalanan, maka barang yang dikirim dibungkus menggunakan kayu pallet. Adapun Mitra Pengabdian Masyarakat pada kegiatan ini adalah warga masyarakat Jalan Safir 2 Komplek Griya Permata, Desa Semangat Dalam Handil Bakti, Barito Kuala. Kawasan Handil Bakti Barito Kuala, sebagai daerah penyangga untuk Kota Banjarmasin, merupakan kawasan yang berkembang, hal ini ditandai dengan makin banyaknya toko-toko besar yang menjual aneka keperluan masyarakat, dari bahan makanan, bahan pertukangan, peralatan mesin dan bahan-bahan meubel, yang sebagian materialnya didatangkan langsung dari pulau Jawa. Dalam proses mobilisasi barang-barang tersebut, para pengusaha menggunakan kayu palet sebagai bahan pengemas barang untuk menjaga kualitas dan kuantitas barang selama proses pengiriman. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan berupa pembuatan furniture sederhana menggunakan kayu pallet bekas yang banyak ditemukan di sekitar lingkungan warga. Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan perancangan furniture melalui penyusunan konsep hingga implementasi konsep dalam bentuk prototype. Perancangan ini dilakukan dengan tujuan memanfaatkan potensi dari limbah kayu pallet yang belum termanfaatkan degan baik. Luaran yang ditargetkan adalah produk/ barang berupa perangkat meubel seperti lemari multifungsi, lemari tempat dispenser, lemari tempat TV, lemari hias, meja tamu dekoratif dan kursi tamumaupun sofa mini. Metode yang digunakan pada Kegitan Pelatihan Pembuatan Furniture dari Bahan Limbah Kayu Pallet adalah pemprosesan secara manual, yang dimulai dari tahap sosialisasi kepada pihak mitra dan peserta pelatihan; penentuan jenis furniture untuk menentukan alat dan bahan yang akan digunakan; proses perancangan/ desain furniture; pemilihan bahan pallet kayu yang sesuai; pembersihan kayu; pengeringan kayu: pengolahan bahan; pembuatan dan perakitan; dan proses paling akhir adalah finishing.
KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL KARET PADA LATASTON LAPIS AUS (HRS-WC) Hawinuti, Riska; Gazalie, Rifanie; suwaji, Suwaji
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i1.845

Abstract

Pemanfaatan karet alam sebagai additif pada campuran aspal dimaksudkan untuk memperbaiki sifat-sifat fisik aspal dengan cara menambahkan kadar karet alam kedalam aspal keras untuk membentuk campuran aspal karet. Tujuan penelitian ini antara lain mengetahui pengaruh penambahan karet terhadap karakteristik campuran beraspal HRS-WC; mengetahui perbandingan nilai karakteristik Marshall antara campuran beraspal HRS-WC tanpa dan dengan adanya campuran karet dan menentukan persen kadar aspal optimum dan kadar campuran karet optimum yang digunakan dalam campuran aspal. Pengujian yang dilakukan antara lain pengujian agregat, pengujian aspal dan pengujian Marshall. Benda uji berupa benda uji tanpa tambahan karet dan dengan tambahan karet sebanyak masing-masing 15 buah dengan variasi kadar karet 3%; 4%; 5%; 6%; 7% yang dihitung berdasarkan kadar aspal optimum (KAO). Hasil pengujian dengan penambahan kadar karet sebesar 3,0% pada nilai kadar aspal optimum (KAO) sebesar 6,25%, diperoleh nilai Stabilitas dari 1.200 kg menjadi 1.150 kg (-4,17%); nilai VMA dari 17,7% menjadi 15,8% (-10,73%); nilai VIM dari 5,6% menjadi 3,2% (-42,86%); nilai VFB dari 69,25% menjadi 79,5% (+14,80%); flow dari 4,35 mm menjadi 4,5 mm (+3,45%); dan nilai Marshall Quotient dari 280kg/ mm menjadi 258 kg/ mm (-7,86%). Dari data tersebut penambahan karet memenuhi syarat spesifikasi Marshall. Kata Kunci : Karet, HRS-WC, Marshall Quotient
PERBANDINGAN PERHITUNGAN LUAS TANAH ANTARA METODE TRILATERASI SEGITIGA DENGAN METODE KOORDINAT Hawinuti, Riska; Fauzi, Muhammad; Gazalie, Rifanie
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Desember 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i2.1029

Abstract

Kesadaran pemilik lahan untuk melindungi status kepemilikannya terhadap ketidakcocokan keadaan bidang tanah lapangan dengan data yang ada di dokumen sertifikat mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pengukuran ulang lahan. Penggunaan alat dengan akurasi rendah dan metode yang kurang tepat menyebabkan data luas lahan yang dihasilkan menjadi kurang akurat. Hal ini menyebabkan kebingungan pada pemilik lahan maupun pemilik lahan disekitarnya. Sehingga perlunya data pembanding antara dua alat ukur berbeda dengan metode berbeda untuk memperkaya data perhitungan luas tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menghitung luas lahan Gedung Pejuang Veteran Banjarmasin dengan Metode Trilaterasi (pendekatan luasan segitiga dengan ketiga sisi diketahui) menggunakan Pesawat Penyipat Datar (PPD) dan dengan Metode Koordinat menggunakan GPS. Hasil perhitungan tersebut akan dibandingkan dengan data resmi luas lahan yang diperoleh dari BPN. Pengukuran dengan PPD diperoleh luasan sebesar 10.025,476 M2 dan dengan GPS sebesar 10.100,720 M2 dimana luas resmi lahan adalah 11.183 M2. Sehingga diperoleh persentase terhadap luas resmi berturut-turut sebesar 89,65 % dengan pengukuran menggunakan PPD dan sebesar 90,32 % dengan pengukuran menggunakan GPS. Berdasarkan hasil diatas, penggunaan kedua alat tersebut kurang disarankan untuk pengukuran luas lahan secara teliti serta perlunya memastikan batas tanah akurat di lapangan sebelum pengukuran. Abstract The awareness of land owners to protect their ownership status against the mismatch condition between land percil and the data in the documents resulted the increasing need for land re-measurement. Using tools with low accuracy and improper methods causes the result of land area data less accurated. This causes confusion among land owner and its nearby. The data comparisons are needed between two different measuring instruments with different methods to enrich the area calculation data its self. This research aims to calculate the land area of ​​the Pejuang Veteran Banjarmasin Building with the Trilateration Method using an Automatic Level and the Coordinate Method using GPS. The results of these calculations will be compared with official land area data obtained from National Land Agency. Measurement with Automatic Level obtained an area of 10.025,476 M2 and with GPS is 10.100,720 M2 where the official land area is 11.183 M2. The percentage amount between the official area versus Automatic Level and GPS consecutively are 89,65 % and 90,32 %. Based on that results, the use of these tools is less recommended to detailed land measurement and its important to ensure accurate percil boundaries in the field before measurement.