Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMODELAN TSUNAMI BERDASARKAN AMPLITUDO MAKSIMUM HISTORIS GEMPABUMI DI PESISIR JAILOLO SELATAN Achmad, Rahim; Taib, Suryani; Ningrum, Rohima Wahyu; Suryanto, Wiwit; Aswan, Marwis; Salam, Ramdani; Amelia, Risky Nuri; Hesti, Hesti; Wahidin, Nurhalis
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol 9, No 3 (2023)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v9i3.338

Abstract

Pangkalan data paleo-tsunami Indonesia mencatat tanggal 28 Juni 1859 terjadi gempabumi kuat di Laut Maluku dengan skala intesitas (MMI) IX dan menyebabkan tsunami di Teluk Sidangoli dengan ketinggian 10 meter. Laut Maluku memiliki pengaruh yang signifikan terhadap potensi terjadinya bencana tsunami di sekitar wilayah Halmahera termasuk Jailolo Selatan. Melihat adanya potensi bencana tsunami yang besar di wilayah Jailolo Selatan, maka perlu dilakukan strategi perencanaan mitigasi bencana tsunami yakni dengan pemodelan bahaya tsunami. Pemodelan bahaya tsunami dilakukan untuk mengetahui nilai amplitudo maksimum (Run-up) gelombang tsunami dengan menggunakan perhitungan numerik dari sofware Cornell Multi-Grid Coupled Tsunami Model (COMCOT) versi 1.7, nilai jarak maksimum yang dapat ditembus oleh air pasang ke daratan pada pantai yang datar (inundasi), dan nilai sudut kemiringan lereng (slope) dari pengukuran fotogrametri udara Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Hasil Pemetaaan bahaya tsunami menghasilkan nilai amplitudo maksimum (Run-up) setinggi 4 meter dan wilayah yang terdampak akibat gelombang tsunami berjarak (inundasi) sekitar 310 meter dari garis pantai. Nilai rata-rata sudut kemiringan lereng (slope) di pesisir Jailolo Selatan adalah 22,90 dan termasuk lereng curam. Dan slope tipe curam cenderung menyebabkan peningkatan tinggi gelombang saat tsunami mendekati pantai, sehingga gelombang dapat menjadi lebih tinggi.
GAMBARAN RESISTIVITAS BATUAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH INTURSI AIR LAUT (STUDI KASUS PULAU TERNATE) Salam, Ramdani; Nagu, Nani; Lessy, Mohammad Ridwan; Achmad, Rahim
GEOSAINS KUTAI BASIN Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Geophysics Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/geofisunmul.v1i1.165

Abstract

The measurement of 2D geoelectrical using Wenner-Schlumberger configuration has been conducted, in order to know the distribution of seawater intrusion in each depth. The result inversion is showed the seawater intrusion untuil 20m depth. The measurement result of rock ressitivity ranging from 0-10 Ωm is salt water, for brackish water between 10 Ωm untill less than 30 Ωm and the value more than 30 Ωm is estimated as fresh water. Another measurements namely water quality of dug well also carried out to measure such as: Electrical Conductivity (mS/cm), Total Dissolved Solid (g/L) and Salinity (ppt). The dug wells which on a line with PDAM wells, have a high DHL, TDS and Salinity value. The value of water quality measured then presented as a map of sea water intrusion. The combination of methods reported here is very important to be applied at coast vurnarable to seawater intrusion
KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA BOBANEHENA KECAMATAN JAILOLO KABUPATEN HALMAHERA BARAT Muhammad Ardhyansyah Agung P; Achmad, Rahim; Pasongli, Nita
Jurnal Swarnabhumi : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Swarnabhumi : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v7i1.6641

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Kesiapsiagaan Masyarakat Desa Bobanehena dalam menghadapi bencana gempa bumi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini  adalah masyarakat Desa Bobanehena yang berjumlah 482 kk, sampel dalam penelitian ini berjumlah 82 kk. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Pengetahuan, Kesiapsiagaan dan Rencana Tanggap Darurat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,dokumentasi,dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan aspek pengetahuan mendapat skor 79,9% dan masuk kategori sedang, aspek kesiapsiagaan mendapat skor 43,12% dan masuk kategori rendah,aspek rencana tanggap darurat mendapat skor 55,04%  dan masuk kategori rendah. Secara keseluruhan rata-rata nilai dari ketiga parameter adalah 59,35% yang berarti tingkat kesiapsiagaan masyarakat desa Bobanehena dalam menghadapi Bencana gempa bumi masih rendah.