Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh kapur terhadap sifat tanah lempung pada stabilisasi Suherman, M
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 19 No 2 (2002)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada prinsipnya slabilisasi kapur adalah unluk memperbaiki sifat-sifat tanah yang ada, yaitu stabilitas volume, kekuatan dan tegangan-regangan, kelulusan air dan daya lahan. Stabililas volume termasuk pengembangan dan penyusutan dapat diperbaiki dengan pertukaran kation yang berhidrat tinggi seperti : sodium oleh kation hidrat rendah atau kalsium, magnesium, alumunium dengan sementasi. Terjadinya kekuatan dan kekakuan yang tinggi dapat dicapai dengan mengeliminasi pori yang besar oleh ikatan partikel dan agregat, oleh flokulasi susunan parlikel dan menjaga pengembangan . Kelulusan air dapat di tetapkan dengan perubahan distribusi ukuran butir
PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJASORKES DI KELAS X IPS 4 SMA NEGERI 3 CIREBON Suherman, M
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.58 KB)

Abstract

Hasil belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor, seperti motivasi dan keaktifan belajar, fasilitas sekolah atau metode pembelajaran yang digunakan. Ketika guru menerapkan metode pembelajaran yang tepat, maka hal tersebut akan mendorong siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Begitupun sebaliknya, penerapan metode pembelajaran yang kurang tepat akan berpengaruh pada rendahnya keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini tentunya akan mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap pelajaran yang diajarkan. Hal ini lah yang terjadi pada siswa di kelas X IPS 4 SMA Negeri 3 Cirebon. Capaian nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran Penjasorkes sangat rendah, yaitu 65,37 dengan ketuntasan belajar hanya 19,51%. Sedangkan untuk pelajaran Penjasorkes nilai KKM yang telah ditetapkan adalah 75. Ini berarti bahwa nilai rata-rata kelas X IPS 4 masih berada di bawah nilai KKM. Berdasarkan pengamatan penulis saat melakukan observasi, diketahui bahwa rendahnya nilai rata-rata kelas X IPS 4 tersebut terjadi karena rendahnya keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar. Hal tersebut terjadi karena pembelajaran yang dilakukan masih terpusat pada guru. Sehingga penerapan model group investigation diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh setelalah dilakukan tindakan pada siklus 1 dan 2 diketahui bahwa terjadi perubahan pada sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran yang dibarengi dengan peningkatan nilai rata-rata siswa. Nilai rata-rata siswa pada pelajaran Penjasorkes meningkat dari 65,37 menjadi 82,93 pada siklus 2. Hasil ini sekaligus menjadi jawaban penulis bahwa model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada pelajaran Penjasorkes di kelas X IPS 4 di SMA negeri 3 Cirebon. Kata Kunci: Group Investigation, Penjasorkes