Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SUAMI DAN KARAKTERISTIK HIS TERHADAP PERSALINAN LAMA DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2019 Yuwansyah, Yeti
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persalinan lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam yang dimulai dari tanda–tanda persalinan. Persalinan lama merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan janin. Persalinan lama dapat menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi, dan perdarahan post partum yang dapat menyebabkan kematian ibu. Pada janin akan terjadi infeksi, cedera dan asfiksia yang dapat meningkatkan kematian bayi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikikan gambaran pengaruh dukungan suami dan karakteristik his terhadap persalinan lama di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode peneliti survei, dengan populasi ibu bersalin pada periode Januari-Februari di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2019. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin normal pada periode Januari-Februari di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2019 sebanyak 30 orang.Berdasarkan pada metode penelitian di atas pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif verifikatif. Analisis deskriptif adalah analisis yang menggambarkansuatu data yang akan dibuatbaik sendiri maupun secara kelompok. Tujuan analisis deskriptif untuk membuat gambaran secara sistematisdata yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau diteliti. Metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang di teliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Sedangkan metode analisis verifikatif adalah penelitian untuk meneliti hubungan variabel yang ditelitiselanjutnya dianalisa secara statistik untuk memperoleh suatu kesimpulan. Hasil analisis data dan pembahasan dapat penulis simpulkan sebagai berikut. 1. Ibu bersalin yang mendapatkan dukungan suami dengan frekuensi tertinggi (30%) diikuti dengan ibu yang mendapatkan cukup dukungan dari suami (27,5%). 2. Sebagian besar (62.5%) ibu bersalin dengan lama persalinan normal dan demikian hanya sebagian kecil (37,5%) ibu bersalin dengan persalinan lama. 3. Sebagian besar (55,5%) his pada ibu bersalin dengan kategori normal, artinya his meningkat pada setiap fase dan hanya sebagian kecil (12,5%) ibu bersalin dengan his tidak normal. 4. Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan dukungan suami terhadap lama persalinan kala I dan II.Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel keahlian diketahui bahwa thitung2.267> ttabel 2.046 dengan taraf signifikansi 0,012 maka Ho ditolak dan Ha diterima.5. Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan karakteristik his terhadap lama persalinan kala I dan II. Hasil perhitungan pada variabel keahlian diketahui bahwa thitung6.092> ttabel 2.046 dengan taraf signifikansi 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan dukungan suami dan karakteristik his secara simultan terhadap lama persalinan kala I dan II.Hasil perhitungan pada variabel dukungan suami dan his bahwa thitung3.387> ttabel 2.046 dengan taraf signifikansi 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAYANAN PEMERIKSAAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Yuwansyah, Yeti
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cakupan pemeriksaan kehamilan (K4) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjaran baru mencapai sebesar 74,11%, masih di bawah target ditetapkan 95%. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan dalam pelayanan pemeriksaan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka Tahun 2015.Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independen (umur, pendidikan dan masa kerja) dan variabel dependen (kepatuhan bidan).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang tercatat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjaran periode bulan Februari sampai dengan maret 2015 dengan menggunakan teknik sampling yaitu total sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan data dokumentasi berupa kinerja bidan dalam kunjungan pemeriksaan kehamilan (K4).Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan chi square.Hasil analisis data diperoleh keseimpulan yaitu kurang dari setengahnya (44%) bidan dengan kinerja kurang baik dalam kunjungan pemeriksaan kehamilan (K4), kurang dari setengahnya (40%) bidan dengan usia dewasa awal, lebih dari setengahnya (60%) bidan dengan masa kerja baru, lebih dari setengahnya (60%) bidan dengan motivasi kerja kurang, ada hubungan antara umur, masa kerja dan motivasi dengan kinerja bidan dalam kunjungan pemeriksaan kehamilan (K4) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banjaran tahun 2015, value<0,05.Saran-saran yaitu bidan terus meningkatkan kinerjanya dalam kunjungan pemeriksaan kehamilan, bagi bidan dengan umur dewasa awal hendaknya dapat menjalin kerjasama dengan bidan senior sehingga dapat lebih memahami lagi tentang tugas dan fungsi pokok bidan, bidan senior diharapkan dapat membina bidan-bidan pemula sehingga kinerja bidan pemula dapat meningkat.
Gambaran Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Perubahan Suhu Pada Bayi Baru Lahir di BPM Bidan Dewi Padahanten Yuwansyah, Yeti; Evitasari, Desi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.196 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v4i10.761

Abstract

Cara yang paling mudah untuk menjaga bayi agar tetap hangat yaitu dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Cara ini merupakan upaya dengan menempatkan bayi bersama ibunya, mendorong ibu segera menyusukan bayinya dan mencegah paparan infeksi pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan IMD dan perubahan suhu pada bayi baru lahir. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Populasi pada penelitian ini yaitu bayi baru lahir di BPM Bidan Dewi Padahanten Kabupaten Majalengkai dan sampelnya sebanyak 82 bayi. Analisis datanya menggunakan distribusi frekuensi. Hasil analisa data penelitian diperoleh kesimpulan bahwa kurang dari setengahnya (27%) Ibu bersalin tidak dilakukan IMD dan diperoleh data perubahan suhu pada pada bayi sebelum dilakukan IMD 36.2-37,1 dan sesudah IMD36,4-37,6. Bagi BPM Bidan Dewi supaya mempertahankan penerapan IMD dalam asuhan kebidanan pada bayi baru lahir untuk mencegah bayi mengalami hipotermi serta bidan perlu memberikan bimbingan dan motivasi kepada ibu bersalin untuk memberikan IMD selama 1 jam pasca melahirkan. Kata Kunci : IMD, Suhu, Bayi Baru Lahir
Pengaruh Pijat Perineum Terhadap Derajat Robekan Perineum Pada Ibu Hamil Primigravida > 34 Minggu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas DTP Maja Tahun 2019 Nuryawati, Lina Siti; Yuwansyah, Yeti
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.269 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v4i10.752

Abstract

Pijat perineum dilakukan untuk meningkatkan aliran darah, elastisitas dan relaksasi otot-otot perineum yang bertujuan untuk meminimalisasi kejadian robekan perineum. pada tahun 2015 angka kelahiran primigravida di UPTD Puskesmas DTP Maja sebesar 38,3 % dan tahun 2017 mencapai 41,3%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat perineum terhadap derajat robekan perineum pada ibu hamil primigravida > 34 minggu di wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP Maja tahun 2019.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pra eksperimen dengan desain static group comparism. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil primigravida > 34 minggu di wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP Maja sebanyak 30 orang yang terdiri dari 15 yang mendapatkan perlakuan pijat perineum dan 15 lagi yang tidak. Penelitiannya dilakukan pada tanggal 24 Januari - 31 Maret 2019. Analisis datanya menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi tendensi sentral dan analisis bivariat dengan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata derajat robekan perinieum ibu adalah derajat 1,63. Derajat robekan perineum paling rendah adalah tidak ada robekan dan paling tinggi adalah derajat 2. Ada pengaruh antara pijat perineum dengan derajat robekan perineum pada ibu hamil primigravida > 34 minggu di wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP Maja tahun 2019 (ρ = 0,002). Bidan perlu memberikan motivasi kepada ibu hamil dengan tidak hanya memberikan pengetahuan tentang pijat perineum di kelas ibu hamil saja tetapi lebih baiknya bisa langsung dipraktekan pada saat ibu melakukan kunjungan kehamilan. Serta perlunya memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil dan keluarganya tentang tata cara pijat perineum sehingga ibu dan keluarga dapat mempraktikannya secara mandiri di rumah.Kata Kunci: Pijat Perineum, Derajat Robekan Perineum, Ibu Hamil
Psychosocial Study on the Incidence of Postpartum Blues Astari, Ruri Yuni; Yuwansyah, Yeti
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 1: March 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.006 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8i1.1524

Abstract

The transition to motherhood is difficult because of changes in psychological, social and physiological aspects and an increase in the risk of mental illness and postpartum blues. This study aims to determine the incidence and the most influential factors of postpartum blues in light of the psychosocial aspect in the Majalengka District. This was a quantitative study with a cross-sectional design. The study subjects were normal postpartum women on days 5-14. The study samples involved 91 women who were selected using consecutive sampling techniques. The study was conducted in 14 Community Health Centers located in the work area of the Majalengka District Health Office on October 12 - November 11, 2020. Data were collected using the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) and the husband support questionnaire. Data were analyzed using the chi-square statistical test and logistic regression. The results showed that there was a significant relationship between age (p = 0.008), income (p = 0.030), parity (p = 0.011), and husband support (p = 0.009) with the incidence of postpartum blues. The analysis of the dominant factor for the incidence of postpartum blues showed that postpartum women aged less than 20- more than 35 years had 5 times the chance (OR= 5.524) to have postpartum blues compared to postpartum women aged 20-35 years. Healthcare workers must be able to detect and diagnose the signs and symptoms of postpartum blues as early as possible and take immediate follow-up to reduce the risk factors for this condition. Abstrak: Transisi menjadi ibu adalah kondisi masa sulit karena adanya perubahan pada aspek psikologis, sosial dan fisiologis serta meningkatkan risiko penyakit mental terjadinya postpartum blues. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian psikososial postpartum blues dan faktor yang paling berpengaruh di Kabupaten Majalengka. Studi ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain crossectional. Subjek penelitian adalah ibu nifas normal hari ke 5-14 dengan sampel sebanyak 91 menggunakan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Penelitian dilakukan di 14 puskesmas yang berada di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka pada tanggal 12 Oktober-11 November 2020. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) dan kuesioner dukungan suami. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor usia p= 0,008, fakor penghasilan p= 0,030, faktor paritas p= 0,011 dan faktor dukungan suami p= 0,009 dengan kejadian postpartum blues. Faktor dominan terhadap kejadian postpartum blues menunjukkan bahwa ibu nifas dengan usia 20-35 tahun mempunyai peluang 5 kali (OR= 5,524) terjadinya postpartum blues dibandingkan ibu nifas dengan usia 20-35 tahun. Petugas kesehatan harus dapat mendeteksi dan mendiagnosis sedini mungkin terkait tanda dan gejala postpartum blues dan melakukan tindak lanjut segera untuk mengurangi faktor risiko kejadian ini.