Lokasi dan kapasitas distributed generation (DG) memiliki dampak yang sangat penting dalam mengurangi rugi-rugi daya pada saluran distribusi. Selain itu, lokasi dan kapasitas DG yang tepat dapat memperbaiki profil tegangan pada saluran distribusi dalam hal ini sistem distribusi 20kV di PLN Karawang. Sebuah metode metaheuristik digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada saluran distribusi 20kV di PLN Karawang. Flower Pollination Algorithm (FPA) merupakan metode metaheuristik yang memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan metode lain yang sejenis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi dan menentukan kapasitas dari wind-based DG menggunakan FPA. Untuk mengurangi rugi-rugi daya dan memperbaiki profil tegangan pada sistem distribusi 20kV di PLN Karawang, maka digunakan single DG dan multi DG. Lokasi dan kapasitas wind-based DG akan dianalisis untuk ditempatkan pada penyulang yang telah dipilih oleh FPA. Sebelum sistem distribusi 20kV dipasang DG, nilai tegangan minimum sebesar 0,91 p.u. Namun setelah dipasang DG, hasil simulasi menggunakan FPA menunjukkan peningkatan pada nilai tegangan minimum menjadi 0,97 p.u. Lokasi optimal DG yang dipilih oleh FPA adalah pada penyulang 8, penyulang 6, dan penyulang 10 dengan kapasitas setiap DG adalah 341,18 Watt (penyulang 8), 557,38 Watt (penyulang 6), dan 799,63 Watt (penyulang 10). Penempatan DG yang sesuai pada penyulang di sistem distribusi PLN Karawang dapat mengurangi rugi-rugi daya dan memperbaiki profil tegangan pada saluran distribusi.