PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI SEKTOR PRIMER, SEKUNDER, DAN TERSIER TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI KALIMANTAN BARATOleh:TrianaUniversitas TanjungpuraABSTRAK    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari pertumbuhan ekonomi sektor primer, sekunder dan tersier terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Kalimantan Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian ini tergolong penelitian explanatory research ( menunjukkan sebab akibat). Data yang digunakan adalah data sekunder di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2013-2015 yang diperoleh dari data publikasi Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi sektor primer dan sektor sekunder berpengaruh positif dan signifikan dan pertumbuhan ekonomi sektor tersier berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan pertumbuhan ekonomi terhadap pertumbuhan penyerapan tenaga kerja sektor primer berpengaruh positif, sedangkan sekunder berpengaruh negatif dan signifikan sedangkan sektor tersier berpengaruh positif dan tidak signifikan. Variabel di dalam model bersama-sama memiliki pengaruh sekitar 81,50 persen terhadap penyerapan tenaga kerja, sedangkan 18,40 persen dipengaruhi oleh variabel lain.Kata Kunci :  Penyerapan Tenaga Kerja, Pertumbuhan Ekonomi Sektor Primer, Pertumbuhan Ekonomi Sektor Sekunder dan Pertumbuhan Ekonomi Sektor Tersier.                                                                       DAFTAR PUSTAKAAzizah. (2014). Elastisitas Penyerapan Tenaga kerja Pada Sektor-Sektor Perekonomian Di Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal ilmiah, Universitas Batanghari Jambi. 14(3) : 11-25 Adisasmita, R. (2005).  Dasar-Dasar Ekonomi Wilayah. Yogyakarta: Graha ilmu.Amir, A. (2007). Pembangunan dan Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Dalam Era Globalisasi. Bogor: Biografika. Badan Pusat Statistik. (2017). Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat. Pontianak: BPS. Badan Pusat Statistik. (2017). Provinsi Kalimantan Barat dalam Angka 2017. Pontianak: BPS. Badan Pusat Statistik. (2017). Kota Pontianak dalam Angka 2016. Pontianak. BPS Badan Pusat Statistik. (2017). Kabupaten Ketapang dalam Angka 2016.  Ketapang: BPS             Badan Pusat Statistik. (2017). Kabupaten Sambas Dalam Angka 2016. Sambas: BPS. Badan Pusat Statistik. (2017). Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 2016. Bengkayang: BPS. Badan Pusat Statistik. (2017). Kabupaten Landak Dalam Angka 2016. Landak: BPS. Badan Pusat Statistik. (2017). Kabupaten Mempawah Dalam Angka 2016. Mempawah: BPS. Badan Pusat Statistik. (2017). Kabupaten Sanggau Dalam angka 2016. Sanggau: BPS. Badan Pusat Statistik. (2017). Kabupaten Sintang Dalam Angka 2016. Sintang: BPS. Badan Pusat Statistik. (2017). Kabupaten  Kapuas Hulu Dalam Angka 2016. Kapuas Hulu: BPS. Badan Pusat Statistik.  (2017). Kabupaten Sekadau Dalam angka 2016. Sekadau: BPS. Badan Pusat Statistik. (2017). Kabupaten Melawi Dalam Angka 2016. Melawi: BPS. Badan Pusat Statistik. (2017). Kabupaten Kayong utara Dalam Angka 2016. Kayong Utara: BPS. Badan Pusat Statistik.  (2017). Kabupaten Kubu Raya Dalam Angka 2016. Kubu Raya: BPS. Badan Pusat Statistik. (2017). Kota Singkawang dalam Angka 2016. Kota Singkawang: BPS. Deliarnov (2015). Ekonomi Politik. Jakarta: Erlangga. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (2016). Tenaga Kerja Asing yang Bekerja di provinsi Kalimantan Barat. Pontianak: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kurniasih,E.P & Agustini,Y. (2017). Pengaruh Investasi PMDN, PMA dan Penyerapan tenaga kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten /Kota di Provinsi kalimantan Barat. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol, 6 (2) 97-119. Gujarati, D. N. (2012). Dasar-Dasar Ekonometrika Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat. Hakim, R. A. (2017). Sektor Tersier dan Kesempatan kerja di Indonesia. Jurnal fakultas EKonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 3(1) : 50-57 http://antaranews.comberita/sektor-pertanian-paling-banyak-serap-tenaga-kerja https://pontianak.tribunnews.com/2012/11/29/belum-mampu-beri-lapangan-kerja.                                                                                                                    http://republika.co.id/amp/modhzq https://www.kompasiana.com/pembangunan-pemerataan-infrastruktur-indonesia http://www.neraca.co.id/ hambat-pertumbuhan-ekonomi-pergeseran-sektor. https://pontianak.tribunnews.com/2012/11/29/belum-mampu-beri-lapangan-kerja.                                                                                                                    Indradewa, A. G. I., & Natha, S. K. (2014). Pengaruh Inflasi, PDRB, Dan Upah Minimum Terhadap Penyerapan tenaga Kerja Di Provinsi Bali. E-Jurnal EP Unud. 4(8) : 923-950 Ishak, F. A. (2013). Pengaruh Nilai Tambah sektor Pertanian Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Kalimantan Timur. Jurnal agribisnis Indonesia. 1(1) : 1-5 Jayadi, S. D. (2015). Peran Pertumbuhan Ekonomi dalam Menurunkan Kemiskinan di Tingkat Provinsi di Indonesia Tahun 2004–2012. Modus, 28 (1): 87-99. Jhingan, L. M. (2016). Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan.Jakarta: Rajawali Pers. Kuncoro, M. (2010). Dasar- Dasar Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. LaLonde and R.H. Topel. 1991. "Labor Market Adjastment to Increased Immigration". In J.M. Abowd and R.B. Freeman (Eds.). Immigration, Trade and the Labor Market. Chicago: University of Chicago Press. pp. 201-234. Mankiw, G. N. (2007). Makroekonomi. Jakarta: Erlangga. Mayanti, A., Syaparuddin., & Achmad, E. (2013). Analisis Sektor Primer Dan Kesempatan Kerja di Kabupaten Bungo. Jurnal Ilmu Ekonomi, Universitas Jambi. 1(1) : 51-62. Nurrohman, R., & Arifin, Z. (2010). Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Malang. 8(1) : 248-260. Purwasih, H. (2017). Pengaruh Pertumbuhan sektor industry Terhadap Penyerapan tenaga Kerja Di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas negeri Surabaya. 5(1) : 1-5. Prastyadewi, I. M. (2014). Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan Hotel Dan Restoran Di Provinsi Bali. Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Mahasaraswati Denpasar. 4(2) : 110-117. Putra, W. (2018). Perekonomian Indonesia (Penerapan Beberapa Teori Ekonomi Pembangunan di Indonesia). Depok: Rajawali pers. Rochmani, S. T. Purwaningsih, Y., & Suryantoro, A. (2016). Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Di Jawa Tengah. Jurnal Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret. 16(2) : 50-61. Setiawan., Kusrini, D. E. (2010). Ekonometrika. Yogyakarta: Andi. Simanjuntak, P. (2001). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit Universitas Indonesia.  Sitanggang, R. I. (2004). Pengaruh Struktur Ekonomi Dan Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, FEUI, 5(1) : 41-50. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sukirno, S. (2006). Makro Ekonomi Modern. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sukirno, S. (2011) . Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. Sjafrizal. (2014). Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. Jakarta: Rajawali Pers. Tambunan, T. (2011). Perekonomian Indonesia, Kajian Teoritis dan Analisis Empiris, Jakarta.: Ghalia Indonesia. Todaro, M. P. (.2000). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Edisi VII, Jakarta: Erlangga. Todaro, M. P & Stephen . S. (2003). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Edisi VIII. Jakarta: Erlangga. Todaro, P. S. dan Smith, C. S. (2011). Pembangunan Ekonomi Edisi Kesebelas. Jakarta:Erlangga. Venturini, A. 1999. "Do Immigrant Working Illegally Reduce the Native Legal Employment? Evidence from Italy". Journal of Population Economics 12: 135-154. Wahyuningsih, T. (2009). Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Primer, Sekunder, Dan Tersier Di Provinsi Maluku. Jurnal Fakultas Ekonomi, UIN Malang.4(1):1-10.