Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Dance Gesture Recognition Using Laban Movement Analysis with J48 Classification Joko Sutopo; Mohd Khanapi Abd Ghani; M. A. Burhanuddin; Aulia Nur Septiani; Tundo Tundo
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Informatics (IJEEI) Vol 11, No 2: June 2023
Publisher : IAES Indonesian Section

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52549/ijeei.v11i2.4314

Abstract

This study describes the introduction of classical dance movements using the Laban Movement Analysis (LMA) method which consists of 3 main components, namely Body, Space, and Shape. How to carry out the classical motion recognition process using Kinect which is then read by the screen using the Brekel Kinect and produces dance motion pictures in different formats (. * BVH). After that, it is calculated using the LMA method by obtaining the results obtained in the form of numerical data from each joint from the direction of the axis (xyz), then classification is carried out using the J48 classification method provided at WEKA tools after 50 training data is carried out. 96% truth is recognized, because it guarantees those who meet the requirements, 12 data tests are carried out apart from training data, which can be 92% accurate on average, so it is very possible that this method can be used in dance preparation, especially in classical dance.
Penerapan dan Kontribusi Kecerdasan Buatan ChatGPT Untuk Menafsir Teks Hukum (Studi Kasus Penafsiran Pasal 10, Pasal 13, Permenkes No.889 Tahun 2011) Panji Wijonarko; Wagiman Wagiman; Rajes Khana; Tundo Tundo; Abdus Salam; Bobby James; parlindungan tampubolon
Jurnal Kajian Teknik Elektro Vol 8, No 2 (2023): JKTE VOL 8 NO 2 (SEPTEMBER 2023)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jkte.v8i2.7061

Abstract

ChatGPT adalah model bahasa berbasis kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh OpenAI. Salah satu aspek kritis dalam penerapan ChatGPT adalah kemampuannya untuk memahami, menafsirkan, dan memanfaatkan informasi yang terdapat dalam peraturan atau sebuah pedoman resmi. Hal ini tentunya sangat membantu dalam melakukan pekerjaan, salah satunya pada bidang Hukum, yaitu kemungkinan melakukan analisis interpretasi hukum, mengeksplorasi kemampuan ChatGPT untuk menafsir, memberikan interpretasi atau penjelasan tentang peraturan atau klausal hukum tertentu berdasarkan fakta-fakta atau skenario yang diberikan. Penelitian ini membahas mengenai Penerapan Dan Kontribusi Kecerdasan Buatan ChatGPT Untuk Menafsir Teks Hukum (Studi Kasus: Pasal 10, Pasal 13 Permenkes No.889 Tahun 2011). Penelitian akan difokuskan pada apakah ChatGPT dapat melakukan penafsiran pada kata “dianggap” pada bunyi Pasal 10 Ayat (1) yang menyebutkan Apoteker yang baru lulus pendidikan profesi: “dianggap telah lulus uji kompetensi”. Eksplorasi ChatGPT juga dilakukan dalam menafsir kata “dapat memperoleh”, pada Pasal 13 Ayat (1) “dapat memperoleh STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker) secara langsung”. Kedua pasal di atas dianggap ambigu karena penafsiran yang dilakukan bisa saja menjadi subjektif terlebih jika memiliki kepentingan tertentu di dalam mengambil keputusan. Eksplorasi dilakukan dengan memasukkan skenario pertanyaan tentang kedua pasal tersebut ke dalam GPT-3.5 dan juga GPT-4. Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa ChatGPT memiliki kemampuan untuk melakukan penafsiran terhadap teks hukum. ChatGPT dapat memberikan kontribusi dan menjadi opsi masukan bagi praktisi hukum terhadap ketentuan yang ambigu ataupun sulit ditafsir oleh manusia, hal ini karena ChatGPT dianggap sebuah mesin yang netral dan tidak terpengaruh terhadap perasaan ataupun kepentingan. Kontribusi ChatGPT juga dapat memberikan efesiensi, baik dari aspek waktu maupun sumber daya manusia dalam lingkup praktisi hukum.
Sebuah Komparasi Metode WASPAS dan WP: untuk Penentuan Kandidat Lurah Pondok Tundo Tundo; Rahmadhan Gatra; Panji Wijonarko; Abdus Salam; Bobby Arvian James; Parlindungan Tampubolon
Jurnal Kajian Teknik Elektro Vol 8, No 2 (2023): JKTE VOL 8 NO 2 (SEPTEMBER 2023)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jkte.v8i2.6995

Abstract

Penelitian ini menerangkan perbandingan metode Decision Support System Weighted Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS) dan Weighted Product (WP) dalam menentukan kandidat lurah pondok di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak L Yogyakarta, dengan tujuan untuk mengurangi adanya pemilihan kandidat lurah pondok yang bersifat subjektif, serta untuk mengetahui perbedaan dari kedua metode dalam menangani kasus penentuan kandidat lurah pondok. Setelah dilakukan penelitian, hasil tiga kandidat lurah pondok yang layak menurut metode WASPAS adalah RdS menempati peringkat pertama, AhL menempati peringkat kedua, dan ChZ menempati peringkat ketiga, sedangkan menurut metode WP adalah AhL menempati peringkat pertama, RdS menempati peringkat kedua, dan ChZ menempati peringkat ketiga, dari beberapa pilihan alternatif santri yang ada. Hasil peringkat kandidat lurah pondok yang menempati peringkat tiga terbesar dengan menggunakan metode WASPAS dan WP adalah sama, hanya bertukar peringkat. Maka kedua metode ini dapat digunakan dalam menentukan kandidat lurah pondok di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Komplek L Yogyakarta.
Penyeleksian Beasiswa Berprestasi pada Universitas XYZ Menggunakan Metode MOORA Tundo Tundo; Panji Wijonarko
Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak Vol 5, No 2 (2023): September
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jinrpl.v5i2.8761

Abstract

XYZ University has a scholarship program intended for outstanding students. Determination of recipients of outstanding scholarships is still constrained by the unclear system for determining scholarship recipients. This can affect the fairness of receiving scholarships. Students who really deserve to get a scholarship do not receive the scholarship. The solution to overcome this problem, the researcher came up with an idea in the form of a Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis (MOORA) Decision Support System method, with the aim of being able to solve the problem of selecting an objective scholarship acceptance process. The MOORA method was chosen because it can solve the problem with a fairly effective method. After conducting research, it was found that 5 (five) candidates were eligible to receive scholarships for outstanding students, namely Alt7, Alt10, Alt37, Alt49, and Alt35. Furthermore, from the results of this study, it was concluded that students who get achievement scholarships are students with the highest scores from the results of the MOORA method, there is no element of subjectivity.
Pelatihan Penggunaan Tools WEKA untuk Pembuatan Rule Otomatis dalam Penerapan Logika Fuzzy Tundo Tundo; Andi Saidah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.9519

Abstract

Pada pelatihan ini, penggunaan WEKA akan fokus dalam hal association rules, yang berguna untuk menemukan berbagai relasi antara banyaknya variabel yang terdapat di dalam sebuah basis data dengan jumlah yang besar. Intinya membuat rule yang terbentuk dari sebuah dataset yang ada tanpa harus berkonsultasi dengan pakar. Salah satu caranya dengan menggunakan aplikasi WEKA, dimana cara ini juga membantu mahasiswa dalam menentukan tema skripsi yang di dalamnya mengandung algoritma dan metode, terutama metode dalam bidang sistem cerdas. Bentuk cara dalam membantu mahasiswa tersebut, salah satunya yaitu memberikan pelatihan penggunaan aplikasi WEKA untuk membantu mahasiswa dalam menentukan metode yang dipilih untuk dikonsepkan pada skripsinya. Pelatihan dilakukan pada tanggal 24 Juni 2023 dengan menggunakan media Google Meet yang berlangsung mulai pukul 09.30 s/d 12.00 WIB, pada pelatihan ini masih fokus ke pembuatan rule otomatis dengan menggunakan algoritma J48. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pendampingan dan pelatihan dalam penggunaan aplikasi WEKA mulai dari pendahuluan berisi penyemangat motivasi, pemaparan materi terkait fungsi dan kegunaan WEKA, kemudian praktik cara membuat rule otomatis. Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan lebih dari 94% peserta merasa WEKA mudah digunakan dan antusias mereka dalam penggunaan aplikasi WEKA terutama dalam membuat rule otomatis untuk mempermudah mahasiswa dalam menentukan rule tanpa harus berkonsultasi dengan pakar, terkhusus bagi mahasiswa yang akan mengambil tugas akhir dengan bidang minat kecerdasan buatan, salah satunya adalah Logika Fuzzy, dimana dalam penerapan logika fuzzy terdapat rule untuk pemrosesan keputusan. In this training, WEKA will focus on association rules, which are useful for finding various relationships between the many variables in a large database. The point is to make rules formed from an existing dataset without consulting an expert. One way is using the WEKA application, which also helps students determine the thesis theme, which contains algorithms and methods, especially methods in intelligent systems. One of the ways to help these students is to provide training on using the WEKA application to assist students in determining the chosen method to conceptualize in their thesis. The training was conducted on June 24, 2023, using Google Meet media, which took place from 09.30 to 12.00 WIB; in this training, the focus was still on making automatic rules using the J48 algorithm. The activity was carried out in the form of assistance and training in using the WEKA application, starting from an introduction containing motivational encouragement, a presentation of material related to the functions and uses of WEKA, and then practicing how to create automatic rules. The questionnaire results showed that more than 94% of participants felt that WEKA was easy to use. They were enthusiastic about using the WEKA application, especially in making automatic rules to make it easier for students to determine rules without consulting with experts, especially for students who will take their final project with an interest in artificial intelligence. , one of which is Fuzzy Logic, wherein there are rules for decision processing in the application of fuzzy logic.