Khatulistiani, Utari
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL ROYAL ISNIN 10 LANTAI MENGGUNAKAN METODE SISTEM GANDA DI KOTA SURABAYA Isnin, Mochamad Erwin; Khatulistiani, Utari
xxxxxxxxx
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Surabaya membutuhkan tempat tinggal sementara seperti hotel, untuk keperluan wisata maupun pekerjaan bagi masyarakat dari dalam atau luar Kota Surabaya, dan hotel Royal Isnin didesain untuk memenuhi hal tersebut. Gedung Hotel Royal Isnin terdiri dari 10 lantai  dan atap, lokasi gedung berada di wilayah gempa 5. Struktur  yang digunakan dalam perencanaan adalah beton bertulang dengan menggunakan sistem ganda (dual system). Perhitungan beban gempa pada gedung menggunakan analisis statik ekuivalen. Perencanaan gedung mengacu pada SNI 2847:2013, SNI 1726:2012, dan SNI 1727:2013. Analisa gaya-gaya dalam struktur menggunakan SAP 2000, sedangkan rasio penulangan pada kolom, dinding geser, dan sloof  menggunakan PCA Coloumn.Dari hasil perhitungan diperoleh pembagian gaya yang diterima oleh dinding geser dengan SRPM sudah memenuhi ketentuan SNI 1726:2012 pasal 7.2.5.1 yaitu SRPM menerima ? 25% dari total gaya yang terjadi dan dinding geser ? 75% dari total gaya yang terjadi. Tebal dinding geser 30 cm dengan tulangan horisontal 81D25, tulangan longitudinal 86D25, dan tulangan elemen pembatas 7D12. Pondasi Dinding Geser  menggunakan 49 buah tiang pancang dengan kedalaman  20 m, pile cap ukuran 900 x 900 x 200 cm dengan tulangan arah sumbu X  adalah 41D32 dan tulangan arah sumbu Y adalah 47D32 sudah mampu menerima gaya yang bekerja dan telah memenuhi syarat geser pons sesuai pasal 11.11.2.1 SNI 2847:2013. Kata kunci : sistem ganda, beton bertulang, dinding geser
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN PERMATA INTAN DENGAN KONSTRUKSI BETON BERTULANG MENGGUNAKAN METODE SRPMK DI KOTA YOGYAKARTA Ash Shubki, Muchammad Subkhan; Khatulistiani, Utari
xxxxxxxxx
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam Perencanaan struktur gedung di wilayah gempa tinggi, tata cara perhitungan struktur beton bangunan gedung.digunakan adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) berdasarkan SNI 2847:2013. Perencanaan struktur gedung apartemen Permata Intan terdiri dari 10 lantai + atap menggunakan konstruksi beton bertulang di kota Yogyakarta, zona gempa 6 (gempa tinggi). Pembebanan gempa mengacu pada SNI 1726:2012, dan pembebanan gravitasi struktur gedung mengacu pada PPIUG 1983. Metode perhitungan beban gempa adalah metode analisa statik ekivalen. Untuk analisa gaya-gaya dalam berupa beban vertikal (gravitasi) dan beban lateral yang terjadi pada struktur gedung apartemen menggunakan program SAP 2000, sedangkan rasio penulangan pada kolom dan sloof menggunakan program PCA Column. Dari hasil perhitungan, didapat nilai simpangan antar lantai gedung tingkat desain (D) = 3,695 mm < simpangan gedung tingkat ijin (Da)  = 61,54 mm, kontrol Trayleigh = 0,966 detik < T empiris = 1,291 detik. Persyaratan strong column weak beam untuk kuat lentur kolom  = 1783,07 kNm   = 1769,44 kNm, dan momen gaya geser dalam HBK 4 balok adalah ?Vn = 3696,07 kN >  = 2516,20 kN. maka sesuai peraturan dan persyaratan SNI 2847:2013 dan SNI 1726:2012 telah terpenuhi. Kata kunci : gedung, beton bertulang, SRPMK, gempa
ANALISA DRIFT GEDUNG STRUKTUR BAJA TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN KOMBINASI TWO STORY-X BRACING DAN X BRACING DI SURABAYA Rahmawati, Dayu Felli; Khatulistiani, Utari
xxxxxxxxx
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut BMKG dan LIPI, di kota Surabaya telah ditemukan adanya 2 patahan bumi yang berpotensi terjadi gempa. Oleh karena itu dalam perencanaan Gedung dipertimbangkan sebagai Gedung tahan gempa. Gedung direncanakan terdiri dari 8 lantai beserta atap dengan ukuran 30 x 42 meter yang berlokasi di kota Surabaya, digunakan struktur baja dengan menggunakan pengaku (bracing), terdiri dari 3 model. Model yang digunakan adalah kombinasi dari pengaku (bracing), yaitu two story-x bracing dan x bracing. Dari 3 model tersebut ditinjau simpangan horisontal (drift) yang terjadi. Perencanaan dilakukan berdasarkan menggunakan Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 03-1729-2002) dan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non gedung (SNI 1726:2012). Berdasarkan dari hasil perencanaan struktur gedung yang menggunakan struktur baja, maka dapat disimpulkan model kombinasi 1 dengan two story-x bracing pada lantai 1-4 dan x bracing pada lantai 5-8, didapatkan total nilai simpangan horisontal sebesar 0,102 m. Model kombinasi 2 dengan two story-x bracing pada lantai 5-8 dan x bracing pada lantai 1-4, didapatkan total nilai simpangan horisontal sebesar 0,107 m. Model kombinasi 3 dengan two story-x bracing pada lantai 3-6 dan x bracing pada lantai 1-2 dan 7-8, didapatkan total nilai simpangan horisontal sebesar 0,106 m. Dari total nilai simpangan horisontal 3 model kombinasi tersebut maka nilai simpangan horisontal 0,102 meter pada model kombinasi 1 adalah nilai simpangan horizontal paling kecil.Kata kunci : Nilai simpangan horisontal (drift), struktur baja, two story-x bracing dan x bracing, gempa
SUBSTITUSI AGREGAT KASAR MENGGUNAKAN PECAHAN TEMPURUNG KELAPA PADA CAMPURAN BETON NORMAL Irawan, Deni; Khatulistiani, Utari
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 9, No. 1, April Tahun 2021
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v9i1.1703

Abstract

Abstrak. Penelitian eksperimental ini adalah pembuatan campuran beton dengan menggunakan pecahan tempurung kelapa sebagai pengganti sebagian agregat kasar. Tempurung kelapa yang digunakan merupakan limbah yang diambil dari pasar di Surabaya. Variasi tempurung kelapa pada campuran digunakan sebesar 0 persen, 10 persen, 20 persen dan 30 persen dari berat agregat kasar. Perhitungan mix design menggunakan metode DOE dengan FAS (Faktor Air Semen) sebesar 0,5. Benda uji beton berupa silinder diameter 100 mm dan tinggi 200 mm. Pengujian beton yang dilakukan adalah uji kuat tekan dan uji kuat tarik belah pada usia 7, 14 dan 28 hari. Dari hasil uji yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa campuran beton dengan pecahan tempurung kelapa sebesar 10 persen dari berat agregat kasar menghasilkan nilai kuat tekan sebesar 22,038 MPa, lebih tinggi 1,06 persen dibanding kuat tekan beton normal yang menghasilkan sebesar 20,764 MPa. Kuat tarik belah beton dengan pecahan tempurung kelapa sebesar 10 persen dari berat agregat kasar menghasilkan nilai kuat tarik belah sebesar 4,53 MPa, lebih tinggi 1,06 persen dibanding kuat tarik belah beton normal sebesar 4,26 MPa. Substitusi pecahan tempurung kelapa ke dalam campuran beton sebesar 10 persen dari berat agregat kasar dapat meningkatkan nilai kuat tekan dan kuat tarik belah dari beton kondisi normal dan merupakan campuran yang menghasilkan kekuatan optimal pada beton. Kata kunci: Beton, tempurung kelapa, substitusi, agregat kasar.
PERENCANAAN STRUKTUR BAJA GEDUNG HOTEL ELLYSA 10 LANTAI DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK (SRBE) KONFIGURASI SPLIT-K Trisya, Dzita Seally; Khatulistiani, Utari
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 10, Nomor 3, Desember Tahun 2022
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v10i3.2631

Abstract

ABSTRAK: Hotel Ellysa direncanakan memiliki ukuran 56 m × 30 m terdiri dari 10 lantai dengan ketinggian 40 m menggunakan struktur baja. Lokasi hotel di Yogyakarta yang termasuk wilayah gempa tinggi, maka perencanaan mempertimbangkan pengaruh dari beban gempa dengan Sistem Rangka Bresing Eksentrik (SRBE) konfigurasi tipe split-K. Perencanaan struktur baja mengacu pada peraturan SNI 1729-2020 tentang Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural. Perencanaan beban gempa mengacu pada peraturan SNI 1726-2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung. Perencanaan pembebanan mengacu pada SNI 1727-2020 tentang Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait untuk Bangunan Gedung dan Struktur lain. Mutu baja yang digunakan adalah BJ 41 dengan nilai fy 250 MPa dan fu 410 MPa. Mutu beton yang digunakan adalah fc 35 MPa. Analisis struktur dilakukan menggunakan program SAP 2000 v.19 dan analisis penulangan struktur menggunakan program SPcolumn. Hasil analisis dari struktur gedung Hotel Ellysa diperoleh balok anak lantai dan atap WF 350.350.14.22, dimensi balok induk lantai dan atap WF 600.300.14.23, dan dimensi bresing adalah WF 350.350.12.99, dimensi kolom HC 70 568.457.70.105. Panjang element link direncanakan 100 cm.  Pondasi direncanakan menggunakan tiang pancang beton dimensi 35 cm × 35 cm dengan kedalaman 17 m dan jumlah tiang sebanyak 8 dan 4 tiang. Nilai simpangan horisontal yang terjadi lebih kecil dari nilai simpangan horisontal izin, maka struktur gedung mampu menahan beban bekerja. KATA KUNCI: Perencanaan Gedung, Struktur Baja, SRBE, Gempa
PASIR KUARSA TUBAN SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SEMEN DAN BATU PECAH SUBSTITUSI PASIR UNTUK CAMPURAN PAVING Umurrudin, Alfiyan; Khatulistiani, Utari; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Vol 6, No 1 (2018): Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v6i1.474

Abstract

Paving blok dapat diklasifikasikan sebagai beton pracetak yang tidak diperkuat yangmerupakan salah satu bahan kayu lapis perkerasan. Paving blok terbuat dari campuransemen, pasir, dan bahan air yang dicetak sesuai dengan ukuran pola tertentu (SK-SNI T-4-1990-F). Penelitian ini menggunakan pasir kuarsa sebagai pengganti semen, dan batuhancur sebagai pengganti pasir. Dalam penelitian ini, digunakan proporsi bauran materialsesuai standar SNI 03-6882-2002 dengan perbandingan 1 semen: 3 pasir. Variasicampuran akan dilakukan pada komposisi semen, pasir kuarsa, pasir dan batu hancur.Spesimen uji paving blok standar 200 mm x 100 mm x 60 mm. Pencetakan spesimenharus dilakukan secara semi mekanis. Setiap benda uji diuji kekuatan tekan pada umur 7dan 28 hari, ketahanan aus, dan penyerapan air pada 28 hari. Dari hasil pengujiandiperoleh bahwa pasir kuarsa dapat diganti dengan semen, yaitu 5 persen, 10persen dan 20persen yangmemiliki kekuatan tekan lebih tinggi dari pada paving blok normal. Namun dengan adanyabatu paving block memiliki nilai kekuatan tekan lebih tinggi dari pada paving blok normal,yaitu pada campuran pasir 5persen, 10persen, 15persen, 20persen kuarsa dan batuan rusak 2/7.Kata kunci: Pasir kuarsa, batu pecah, paving blok, tekan kuat, penyerapan air,Ketahanan aus
PERBANDINGAN BRESING X-1 DAN X-2 PADA GEDUNG STRUKTUR BAJA DITINJAU DARI NILAI DRIFT Panjaitan, Agustina; Khatulistiani, Utari; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Vol 6, No 1 (2018): Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v6i1.476

Abstract

Gedung struktur baja yang berada di wilayah gempa tinggi butuh diberi bresing (bracing) guna meningkatkan kinerja struktur dalam menahan gaya gempa. Dilakukan studi dari dua pemodelan gedung yang menggunakan tipe bresing berbeda, yaitu bresing x-1 (Tipe 1) dan x-2 (Tipe 2). Gedung terdiri dari 6 lantai. Bresing x adalah pengaku yang dipasang pada gedung menyerupai huruf x. Bresing x-1 dipasang antar satu lantai, dan x-2 dipasang antar dua lantai. Hasil analisa gedung yang diberi beban gempa diperoleh nilai drift (simpangan horisontal) tiap lantai portal dengan bresing x-1diperoleh lebih kecil dibanding portal dengan bresing x-2.Kata kunci : Struktur baja, bresing konsentrik khusus, bresing tipe x-1dan x-2, drift, gempa.
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR UNTUK PENINGKATAN JALAN DANGKA MANGKA – WATUNGGONG, KABUPATEN MANGGARAI TIMUR MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA Burdi, Redemptus Aloysius; Suharso, Akbar Bayu Kresno; Khatulistiani, Utari
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 11, Nomor 1, April Tahun 2023
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v11i1.2852

Abstract

ABSTRAK: Ruas jalan Dangka Mangka – Watunggong merupakan jalan Lokal Primer, dan pembangunannya bertujuan untuk memberikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pengguna jalan, selain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Karena pelayanan dan kondisi jalan tidak sesuai dengan kondisi kelayakan, maka terjadi kerusakan jalan yang cukup signifikan. Ini merupakan jalur satu-satunya bagi warga empat kecamatan yang menempuh jalan Dangka Mangka-Watunggong untuk mencapai ibu kota dan sekitarnya. Oleh karena itu, semakin lama pembangunan jalan, dampaknya terhadap kegiatan ekonomi masyarakat akan semakin besar. Hasil perhitungan tebal perkerasan pondasi bawah berupa batupasir grade C dengan tebal 20 cm, pondasi atas berupa batu pecah kelas C dengan tebal 16 cm, dan lapisan permukaan pada berupa HRS - Base dengan tebal 4 cm, perencanaan perkerasan lentur jalan Dangka Mangka - Watunggong Kabupaten Manggarai Timur di STA 00plus00 - 10plus00 dengan lebar (Dua Puluh Dua Miliar Tiga Ratus Sembilan Puluh Juta Dua Ratus Empat Puluh Empat Ribu Tiga Ratus Sembilan Puluh Lima Rupiah).  KATA KUNCI : Perkerasan Lentur, Bina Marga, Manual Desain Perkerasan 2017, Rencana Anggaran Biaya
PEMANFAATAN LIMBAH SANDAL KARET SEBAGAI MATERIAL SUBSTITUSI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON Fernandez, Maria Goreti Oktofiyane; Khatulistiani, Utari
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 9, No. 1, April Tahun 2021
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v9i1.1701

Abstract

ABSTRAK: Beton sebagai bahan konstruksi pada masa sekarang ini masih banyak digunakan, mengingat sifat beton yang mudah dibentuk dan harga yang relatif masih lebih murah jika dibandingkan dengan bahan konstruksi yang lain. Bahan penyusun agregat untuk campuran beton, seperti pasir dan kerikil yang berasal dari alam, dan material tersebut akan berkurang bila diambil secara terus menerus. Berdasar hal tersebut, diperlukan adanya inovasi menggunakan material alternatif pengganti, di antaranya dengan memanfaatkan material limbah. Pada penelitian ini akan menggunakan material alternatif limbah sandal karet sebagai substitusi agregat kasar pada campuran beton. Limbah sandal berasal dari tempat produksi sandal di Desa Wedoro di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Variasi limbah sandal karet pada campuran digunakan sebesar 0 persen, 10 persen, 20 persen dan 30 persen terhadap volume agregat kasar. Benda uji digunakan silinder berdiameter 100 mm, dan tinggi 200 mm. Pengujian yang dilakukan adalah kuat tekan dan kuat tarik belah usia 7, 14, dan 28 hari. Dari hasil uji yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa campuran beton dengan limbah sandal karet sebesar 10 persen dari berat agregat kasar menghasilkan nilai kuat tekan sebesar 21,008 MPa, lebih tinggi 3,63 persen dari kuat tekan beton normal yang menghasilkan sebesar 20,244 MPa. Kuat tarik belah beton dengan limbah sandal karet sebesar 10 persen menghasilkan nilai kuat tarik belah sebesar 4,35 MPa, lebih tinggi 15,86 persen dari kuat tarik belah beton normal sebesar 3,66 MPa. Substitusi limbah sandal karet ke dalam campuran beton sebesar 10 persen dari berat agregat kasar dapat meningkatkan nilai kuat tekan dan kuat tarik belah dan merupakan campuran yang menghasilkan kekuatan optimal pada beton.KATA KUNCI: beton, semen, agregat kasar, limbah sandal karet.
PERENCANAAN GEDUNG HOTEL AYANA MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA SISTEM BRESING KONSENTRIK KHUSUS TIPE TWO STORY X DI KOTA MATARAM Biantoro, Fernanda Koes; Khatulistiani, Utari
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Vol 7, No 3 (2019): Volume 7, Nomor 3, Tahun 2019
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v7i3.774

Abstract

Abstrak. Pada penelitian ini digunakan tiga pemodelan hotel yang menggunakan penempatan bresingberbeda, yaitu model 1, model 2, dan model 3. Hotel terdiri dari 10 lantai dengan ukuran 32 x 42 m danlokasi berada di Mataram. Konstruksi hotel di desain menggunakan material baja karena memilikikeuntungan yaitu beban menjadi ringan dan ukuran penampang lebih kecil. Agar struktur terhindar daribahaya tekuk atau puntir pada saat gempa terjadi maka dipasang bresing.Bresing adalah pengaku yangdipasang pada hotel meyerupai huruf x. bresing tipe x-2 dipasang antar dua lantai. Direncanakan hotelAyana menggunakan mutu beton fc’35 Mpa dan mutu baja 41. Analisa gaya-gaya dalam strukturmenggunakan program bantu computer SAP 2000 v12 dan PCACOL. Setelah dilakukan analisa dari hoteltersebut diperoleh hasil sebagai berikut : dimensi balok induk lantai WF 400.400.21.21, balok anak lantaiWF 400.400.18.18, dimensi balok induk atap WF 350.350.10.16, balok anak atap WF 300.300.11.17,kolom WF 400.400.45.70, dan bresing WF 350.350.19.19. Baut sambungan menggunakan A325 19mm mutu baut 825 MPa. Berdasarkan data tanah lokasi pondasi mengunakan tiang pancang 50 x 50 cmkedalaman 19 m.Dari hasil analisa SAP 2000 v12 diperoleh nilai simpangan horizontal yang terjadi pada lantai 10 yaitumodel 1 sebesar 0,0237m, model 2 sebesar 0,0352m, dan model 3 sebesar 0,0351m. Hal ini menunjukkanbahwa penempatan bresing model 1 lebih mampu secara efektif menyerap distribusi beban gempa yangterjadi pada struktur, sehingga simpangan yang terjadi pada struktur tidak melebihi simpang tingkat ijinsehingga struktur mampu menahan gaya gempa.Kata kunci : Struktur Baja, SRBKK, bresing tipex-2, drift.