Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP OBESITAS PADA ANAK DI KECAMATAN MARITENGNGAE KABUPATEN SIDRAP Pratiwi, Wilda Rezki; Hamdiyah, Hamdiyah
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 3, No 1 (2019): INDONESIA JURNAL KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.944 KB) | DOI: 10.26751/ijb.v3i1.742

Abstract

Pada zaman modern saat ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam permasalahan gizi. Data Global Nutrition Report (2014) menyebutkan bahwa Indonesia termasuk negara yang memiliki masalah gizi yang kompleks. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya prevalensi stunting, prevalensi wasting, dan permasalahan gizi lebih (Kemenkes.2015). Obesitas adalah permasalahan umum yang dialami anak-anak pada masa sekarang ini, tetapi tidak mendapat banyak perhatian karena dianggap hanya masalah fisik bukan masalah kognitif, padahal dampaknya dapat mengancam masa depan anak.Sampel dalam penelitian ini melibatkan semua orangtua yang mempunyai anak yang berusia dibawah 9 tahun.Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian crosssectional.Penelitian ini menggunakan cross sectional study. Sampel dalam penelitian orangtua yang mempunyai anak yang berusia dibawah 9 tahun di Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap sebanyak 37 orang. Responden diberikan informed concent, pengukuran TB, BB, foodrecall dan  Pemberian kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square.Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian dari uji chi-square, data menunjukkan hasil 0.000 (p>0.05) berarti bahwa terdapat hubungan antara pola asuh pemberian asupan makanan terhadap obesitas. Analisis data untuk pola asuh konsumsi fastfood terhadap obesitas, menunjukkan hasil 0.002 (p<0.05) berarti terdapat hubungan antara pola asuh konsumsi fastfood terhadap obesitas. Namun, pola asuh perawatan kesehatan dasar dengan penimbangan dan asi eksklusif terhadap obesitas, menunjukkan hasil 0.250 (p>0.05) dan 0.869 (p>0.05)  berarti tidak terdapat hubungan antara pola asuh pemberian perawatan kesehatan dasar dengan penimbangan dan asi eksklusif terhadap obesitas. Pada uji analisis data pola asuh kesehatan jasmani terhadap obesitas didapatkan hasil uji chi-square, data menunjukkan 0.869 (p>0.05) berarti tidak terdapat hubungan antara pola asuh kesehatan jasmani terhadap obesitas 
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TERHADAP RISIKO MELAHIRKAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI PUSKESMAS RAPPANG Pratiwi, Wilda Rezki
JIKI Jurnal Ilmiah Kesehatan IQRA Vol 7 No 01 (2019)
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan pada ibu hamil sebenarnya justru merugikan kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Berbagai kerugian tersebut akhirnya menyebabkan ibu hamil melahirkan bayi yang prematur dan bahkan keguguran. Sebab janin merasa gelisah dan otot rahim melemah sehingga dapat menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan rendah (BBLR) yaitu bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dengan Risiko Melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah Di Puskesmas Rappang Kabupaten Sidenreng Rappang Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah dengan pendekatan analitik dengan menggunakan cross sectional study. Dengan jumlah populasi123 orang dan tekhnik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling. Berdasarkan hasil penelitian dengan tujuan untuk mengetahuiTingkat Kecemasan Ibu Hamil Dengan Risiko Melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah Di Puskesmas Rappang Kabupaten Sidenreng Rappang Tahun 2019 maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kecemasan responden dengan tingkat kecemasan ringan sebanyak 22 (73%), kecemasan sedang sebanyak 4 (13%), kecemasan berat sebanyak 1 (3%) serta yang tidak merasakan kecemasan sebanyak 3 (1% dan analisis Chi- Square nilai p 0,05 < 0, 766 sehingga tidak ada hubungan tingkat kecemasan dengan resiko melahirkan BBLR . Bagi Ibu hamil yang merasakan kecemasan terhadap risiko melahirkan bayi berat lahir rendah diharapkan mampu mengatasi kecemasannya dengan rajin memeriksakan kehamilannya di bidan atau nakes lainnya sehingga dapat menambah pengetahuan dan tindakan segera apabila diperlukan.