Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DETERMINAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SEBULAN SEKALI SECARA TERATUR PADA WANITA USIA SUBUR Watiningsih, Ari Pertama; Sugiartini, Desak Ketut
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 3 (2020): Juli 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.354 KB)

Abstract

Kesadaran akan metode pencegahan kanker payudara menjadi hal yang sangat penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh kanker payudara. Salah satunya dengan pemeriksaan payudara sendiri (sadari) karena mudah,murah, privasi, aman dan tidak memerlukan peralatan khusus. Kenyataannya metode ini belum cukup banyak diterapkan oleh sebagian besar wanita. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui determinan dari pelaksaan pemeriksaan payudara sendiri sebulan sekali secara teratur oleh wanita usia subur di Wilayah Kecamatan Kubutambahan. Metode penelitian dilakukan secara observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian yaitu seluruh wanita usia subur di Wilayah Kecamatan Kubutambahan. Sampel diambil secara purposive sampling dengan jumlah besar sampel yang ditentukan sebanyak 154 responden. Pengumpulan data menggunakan  kuesioner, wawancara secara terstruktur dan mendampingi responden. Penelitian dimulai pada bulan juni-september 2019. Setelah data dikumpulkan maka dilakukan analisis secara univariat dengan uji distribusi frekuensi, bivariat dengan uji Rank Spearman dan multivariat dengan uji Regresi Logistik menggunakan software. Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel yang menjadi determinan dari pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan adalah tingkat pendidikan (OR=5.321,95% CI: -0.324--0.213), akses media massa (OR=3.543,95%CI: -0.213--0.124), dukungan pasangan/keluarga (OR=7.002,95%CI: -1.342--0.543) dan dukungan kelompok umur sebaya (OR=5.326,95%CI: -3.234--1.342) tetap secara bersama-sama berpengaruh terhadap pemeriksaan payudara sebulan sekali secara teratur.
Terapi Bermain bagi Tuna Grahita di SLB Negeri 2 Singaraja Bali Wardana, Ketut Eka Larasati; Suarmini, Kadek Ayu; Sugiartini, Desak Ketut; Wahyuni, Ni Komang Emi
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Juni 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i2.112

Abstract

Anak dengan retardasi mental perlu peningkatan diri dalam kemampuan perawatan sehari-hari atau daily living activity. Pelaksanaan perawatan sehari-hari perlu dilaksanakan secara berkesinambungan dan perlu dukungan dari berbagai pihak untuk peningkatan kemampuan motoric kasar dan halus. Salah satunya dengan teknik permainan untuk membantu peningkatan kemampuan dirinya. Metode dari pelaksanaan ini adalah menggunakan dua tahap. Tahap pertama dengan penilaian kemampuan kemudian tahap kedua dengan perkembangan perilaku adaptif. Sasaran dari pelaksanaan pengabdian ini adalah seluruh anak dengan retardasi mental di SLB Negeri 2 Singaraja. Pelaksanaan ini dibantu oleh berbagai pihak meliputi Kepala Sekolah, Guru dan mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian masyarakat. Mengukur kegiatan anak dengan penilaian kuesioner vineland social maturity scale (VSMS). Hasil dari pengabdian dimulai ditemukan bahwa anak dengan retardasi mental sedang ringan bisa melakukan aktifitasnya perawatan sehari-hari semakin meningkat. Sedangkan anak dengan retardasi mental berat masih belum mengalami perubahan dalam perawatan diri sehari-hari melalui teknik bermain. Kata kunci: motorik kasar dan halus; retardasi mental; teknik bermain PLAYING THERAPY FOR CHILDREN MENTAL RETARDATION IN SLB NEGERI 2 SINGARAJA BALI ABSTRACT Children with mental retardation need to improve themselves in their daily care activities. The implementation of daily maintenance needs to be carried out continuously and needs support from various parties to improve gross and fine motor skills. One of them with game techniques to help improve his abilities. The method of this implementation is to use two stages. The first stage is the ability assessment, then the second stage is the development of adaptive behavior. The target of the implementation of this service is all children with mental retardation in SLB Negeri 2 Singaraja. This implementation was assisted by various parties including the Principal, Teachers and students to carry out community service. Measuring children's activities with the Vineland Social Maturity Scale (VSMS) questionnaire. The results of the dedication started to be found that children with mild mental retardation can carry out their activities daily care is increasing. While children with severe mental retardation still have not experienced changes in daily self-care through play techniques. Keywords: gross and fine motor skill; mental retardation; play technicues