Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah pengukuran terhadap berbagai variabel, sepertiperbandingan harapan hidup, melek huruf, pendidikan, dan standar kehidupan yang layak. IPM digunakanuntuk mengklasifikasikan apakah suatu negara/daerah adalah negara maju, negara berkembang, atau negaraterbelakang, dan juga untuk mengukur pengaruh kebijakan ekonomi terhadap kualitas manusia. Pelaksanaanpengabdian kepada masyarakat ini bertujuan melakukan pendalaman masalah rendahnya IPM di ProvinsiNusa Tenggara Timur (NTT), dengan melakukan kegiatan diskusi bersama secara berkolaborasi dengandosen-dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Indonesia dan Fakultas Ekonomi, Bisnisdan Ilmu Sosial Universitas Matana. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan menjelang penelitian lapangan diperbatasan Provinsi NTT dengan negara Timor Leste. Diskusi dilanjutkan dengan melibatkan para mahasiswayang berasal dari daerah-daerah di NTT. Hasil kegiatan merangkum berbagai pendapat dari dosen-dosen danmahasiswa kelahiran NTT yang mengalami langsung kesejahteraan daerahnya sehingga dapat memberimasukan mengenai permasalahan peningkatan IPM secara nyata. Nilai IPM NTT menempati urutan ketigaterendah secara nasional setelah Papua dan Papua Barat. Pertumbuhan IPM NTT juga hanya 0,73% lebihrendah dari yang nasional yaitu 0,91%. Rendahnya IPM terutama disebabkan oleh indikator pengeluaran perkapita yang hanya 7,12 juta dan merupakan pengeluaran per kapita terendah di Indonesia. Peringkatpendidikan rata-rata di NTT adalah yang terendah keempat di Indonesia, dan usia harapan hidup juga yangterendah keenam dibandingkan provinsi lain.