This Author published in this journals
All Journal IKRA-ITH ABDIMAS
Suwardi Mon, Petrus
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DISKUSI MENGENAI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI NTT KHUSUSNYA DI WILAYAH PERBATASAN DENGAN NEGARA TIMOR LESTE Kennedy, Posma Sariguna Johnson; Josephine L.Tobing, Suzanna; Suwardi Mon, Petrus; Tampubolon, Emma
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 3 No 1 (2020): IKRAITH-ABDIMAS VOL 3 NO 1 BULAN MARET 2020
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1305.298 KB)

Abstract

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah pengukuran terhadap berbagai variabel, sepertiperbandingan harapan hidup, melek huruf, pendidikan, dan standar kehidupan yang layak. IPM digunakanuntuk mengklasifikasikan apakah suatu negara/daerah adalah negara maju, negara berkembang, atau negaraterbelakang, dan juga untuk mengukur pengaruh kebijakan ekonomi terhadap kualitas manusia. Pelaksanaanpengabdian kepada masyarakat ini bertujuan melakukan pendalaman masalah rendahnya IPM di ProvinsiNusa Tenggara Timur (NTT), dengan melakukan kegiatan diskusi bersama secara berkolaborasi dengandosen-dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Indonesia dan Fakultas Ekonomi, Bisnisdan Ilmu Sosial Universitas Matana. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan menjelang penelitian lapangan diperbatasan Provinsi NTT dengan negara Timor Leste. Diskusi dilanjutkan dengan melibatkan para mahasiswayang berasal dari daerah-daerah di NTT. Hasil kegiatan merangkum berbagai pendapat dari dosen-dosen danmahasiswa kelahiran NTT yang mengalami langsung kesejahteraan daerahnya sehingga dapat memberimasukan mengenai permasalahan peningkatan IPM secara nyata. Nilai IPM NTT menempati urutan ketigaterendah secara nasional setelah Papua dan Papua Barat. Pertumbuhan IPM NTT juga hanya 0,73% lebihrendah dari yang nasional yaitu 0,91%. Rendahnya IPM terutama disebabkan oleh indikator pengeluaran perkapita yang hanya 7,12 juta dan merupakan pengeluaran per kapita terendah di Indonesia. Peringkatpendidikan rata-rata di NTT adalah yang terendah keempat di Indonesia, dan usia harapan hidup juga yangterendah keenam dibandingkan provinsi lain.