Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SURVEI LAUT DALAM RANGKA MENGURANGI RESIKO HAMBATAN DALAM PENGGELARAN KABEL ELEKOMUNIKASI BAWAH LAUT DI SELAT KARIMATA Muljawan, Djunaedi; Haryadi, Yudo; Ardhyastuti, Sri; Rahardian, Rahadian; Sudaryanto, Agus; Ilyas, M; Riyadi, Adi Slamet
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 12, No 1 (2019): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.165 KB)

Abstract

Kajian ini dilaksanakan dalam rangka rencana penggelaran kabel telekomunikasi (PT. Moratelindo) antara Pulau Kalimantan dengan Pulau Belitung. Untuk menghubungkan kedua pulau tersebut kabel akan melalui Selat Karimata. Usulan jalur kabel  atau rute kabel ditentukan melalui Desk Top Study yang dilaksanakan oleh Balai Teknologi Survei Kelautan-BPPT dengan memanfaatkan informasi dan data sekunder sebagai usulan awal jalur survei. Ada beberapa potensi resiko yang bisa mengakibatkan hambatan dan kerugian pada saat penggelaran kabel, yang mana hal ini tidak bisa diidentifikasi dari data sekunder. Untuk itu perlu dilakukan survei laut, kajian dan analisis hasil survei untuk mengurangi resiko tersebut. Metoda survei laut yang diterapkan dalam kajian ini meliputi survei hidrografi, survei geofisika dangkal, dan pengambilan contoh sedimen. Hasil survei menunjukan adanya beberapa lokasi berpotensi bisa menyebabkan hambatan dalam pelaksanaan pengeelaran kabel yang disebabkan adanya objek objek berbahaya didasar laut, kelerengan dasar laut yang tajam, penurunan permukaan dasar laut, adanya terumbu karang dan kanal. Dari analisis data dan analisis potensi resiko, hasil survei laut bukan merupakan revisi perubahan rute yang besar. Namun demikian survei laut ini sangat penting dilakukan untuk mengurangi hambatan pada saat proses penggelaran mengingat bahwa mesin penggelar kabel adalah mesin yang mahal sehingga kerugian yang diakibatkan tidak dilakukan survei laut akan jauh lebih besar apabila tidak dilakukan survei laut.  Kata kunci: Survei laut, mengurangi, resiko, hambatan, penggelaran kabel
SURVEI LAUT DALAM RANGKA MENGURANGI RESIKO HAMBATAN DALAM PENGGELARAN KABEL ELEKOMUNIKASI BAWAH LAUT DI SELAT KARIMATA Muljawan, Djunaedi; Haryadi, Yudo; Ardhyastuti, Sri; Rahardian, Rahadian; Sudaryanto, Agus; Ilyas, M; Riyadi, Adi Slamet
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 12, No 1 (2019): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.165 KB)

Abstract

Kajian ini dilaksanakan dalam rangka rencana penggelaran kabel telekomunikasi (PT. Moratelindo) antara Pulau Kalimantan dengan Pulau Belitung. Untuk menghubungkan kedua pulau tersebut kabel akan melalui Selat Karimata. Usulan jalur kabel  atau rute kabel ditentukan melalui Desk Top Study yang dilaksanakan oleh Balai Teknologi Survei Kelautan-BPPT dengan memanfaatkan informasi dan data sekunder sebagai usulan awal jalur survei. Ada beberapa potensi resiko yang bisa mengakibatkan hambatan dan kerugian pada saat penggelaran kabel, yang mana hal ini tidak bisa diidentifikasi dari data sekunder. Untuk itu perlu dilakukan survei laut, kajian dan analisis hasil survei untuk mengurangi resiko tersebut. Metoda survei laut yang diterapkan dalam kajian ini meliputi survei hidrografi, survei geofisika dangkal, dan pengambilan contoh sedimen. Hasil survei menunjukan adanya beberapa lokasi berpotensi bisa menyebabkan hambatan dalam pelaksanaan pengeelaran kabel yang disebabkan adanya objek objek berbahaya didasar laut, kelerengan dasar laut yang tajam, penurunan permukaan dasar laut, adanya terumbu karang dan kanal. Dari analisis data dan analisis potensi resiko, hasil survei laut bukan merupakan revisi perubahan rute yang besar. Namun demikian survei laut ini sangat penting dilakukan untuk mengurangi hambatan pada saat proses penggelaran mengingat bahwa mesin penggelar kabel adalah mesin yang mahal sehingga kerugian yang diakibatkan tidak dilakukan survei laut akan jauh lebih besar apabila tidak dilakukan survei laut.  Kata kunci: Survei laut, mengurangi, resiko, hambatan, penggelaran kabel
PROSEDUR SURVEI PEMETAAN BAWAH LAUT UNTUK PERENCANAAN PEMASANGAN SISTEM KABEL LAUT INDONESIA CABLE BASE TSUNAMIMETER (INA-CBT) haryanto, Dwi; Febriawan, Hendra Kurnia; Haryadi, Yudo; Rahadian, Rahadian; Muljawan, Djunaedi
Oseanika Vol. 1 No. 2 (2020): Oseanika: Jurnal Riset dan Rekayasa Kelautan - Desember 2020
Publisher : Laboratory for Marine Survey Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/oseanika.v1i2.4507

Abstract

Tsunami merupakan kejadian alam yang dipengaruhi oleh aktifitasyang terjadi di dasar laut seperti gempa laut, gunung berapimeletus, dantanah longsor di dasar laut. Indonesia yang berada pada kawasan “Pacific ring of fire” merupakan negara yang rawan akan bencana tsunami. Saat ini, BPPT telah mengembangkan beberapateknologi untuk mendeteksi tsunami, salah satunya dengan Indonesia Cable Base Tsunamimeter (Ina-CBT). Teknologi ini dapat mendeteksi tsunami dengan menggunakan sensor di Ocean Bottom Unit (OBU) yang terpasang di dasar laut dan kemudian OBU dapat mengirimkan sinyal melalui kabel di dasar laut ke stasiun di darat. Pada tahun 2020 ini, BPPT berencana akan melakukan pemasangan empat kabel laut Indonesia (Ina-CBT) di beberapa lokasi yang memiliki potensi tsunami yang cukup besar yaitu segment Labuan Bajo,segment Rokatenda, segment Ibu Kota Negara (IKN) dan segment Cilacap – Krui.Untuk mendukung kegiatan Ina-CBT, perlu dilakukan survei pemetaan dasar laut untuk mengetahui kondisi dasar laut agar didapatkan lokasi penempatan kabel laut yang tepat dan terhindar dari bahaya (hazard) baik pada saat penggelaran maupun untuk keperluan pemeliharaan kabel. Penelitian ini menjelaskan prosedur pelaksanaan survei pemetaan bawah laut untuk perencanaan sistem kabel laut Indonesia (Ina-CBT).Prosedur pelaksanaan survei meliputi lingkup pekerjaan survei, metode survei, wahana dan peralatan survei, proses data hasil survei, dan laporan hasil survei. Pengembangan prosedur survei yang tepat diperlukan untuk menghasilkan data yang berkualitas.