Raharjo, Wiryono
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pusat Informasi Konservasi dengan Fasilitas AR dan VR pada Candi Borobudur dengan Metode SWOT Purwanto, Azahar; Cahyadi, Hary; Ramandha, Dino; Raharjo, Wiryono; Wismadi, Arif
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 6 No. 2 (2022): Aksen : Journal of Design and Creative Industry
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/aksen.v6i2.2225

Abstract

Intergenerational Equity merupakan konsep yang berbicara keadilan antargenerasi, tidak hanya bidang ekonomi dan sosial melainkan bidang sumber daya dan cagar budaya. Sebagaimana tindak lanjut Kongres Kebudayaan Indonesia yang telah dilaksanakan. Kebudayaan inklusif perlu hadir dalam menjawab kebutuhan akan cagar budaya yang ramah terhadap difabel. Makalah ini bertujuan untuk dapat melakukan analisa berkaitan dengan AR dan VR sehingga dapat menjadi jawaban dalam pelestarian cagar budaya yang telah dilakukan di Borobudur dalam pengembangan berupa Pusat Informasi Konservasi. Metode yang digunakan dalam makalah ini menggunakan metode kualitatif deskripti, studi literatur berupa peraturan-peraturan mengenai kebijakan, perundang-undangan, perpres dan dokumen UNESCO yang berkaitan dengan Cagar Budaya. Selain itu menggunakan metode wawancara secara online untuk mendapatkan pandangan akan teknologi AR dan VR. Metode skoring juga digunakan untuk mendapatkan analisa SWOT berkaitan dengan penggunaan teknologi pada PIK. Hasil menunjukkan PIK memiliki kelemahan dan keunggulan akan eksistensinya apabila diterapkan dalam pelestarian cagar budaya. Selanjutnya perlunya rekomendasi desain dengan pendekatan multimedia dalam menghadirkan kebudayaan yang inklusif.
Sense of Place Kawasan Nagari Pagaruyung sebagai Narasi Ruang Kerajaan Pagaruyung Farhan, Muhammad; Raharjo, Wiryono; Hadi, Dwiwangga Sang Nalendra
Arsir Vol 7, No 1 (2023): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v7i1.4973

Abstract

Nagari Pagaruyung is a nagari in Tanah Datar, West Sumatra which based on Tambo sources is the area that became the capital of the Pagaruyung Kingdom. The Pagaruyung Kingdom was a Hindu-Buddhist kingdom, then turned into an Islamic kingdom. Minangkabau civilization, including the Pagaruyung Kingdom, is not found in many written forms to reveal its history and cultural civilization. Unwritten heritage including places and buildings can be a part of revealing history and civilization in the past. Various physical relics that still exist today can illustrate how the civilization of the Pagaruyung Kingdom developed to create an identity. The identity that has been formed is also able to describe how the various relics form a sense of place in the historic area. The method used in this study is a qualitative method by obtaining data through observation, interviews, and secondary data studies. The result of the research is that the history of the kingdom has an interrelated relationship, especially in building a spatial narrative. The historical spatial narrative of Pagaruyung is described linearly and based on consideration of spatial and temporal sequences, a declamation strategy or a brief description of the site is also used as a site introduction