This Author published in this journals
All Journal Menara Ilmu
Cendrawirda, Sri Wardani,
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PERAWATAN DIRI DENGAN KEJADIAN CACAT KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PULAU KIJANG INDRAGIRI HILIR RIAU Cendrawirda, Sri Wardani,
Menara Ilmu Vol 12, No 2 (2018): Vol. XII No. 2 Januari 2018
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i2.518

Abstract

Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang tidak menyebabkan kematian secaralangsung dan dapat disembuhkan dengan pengobatan Multi Drug Treatment (MDT), tetapipenyakit ini akan menimbulkan kecacatan seumur hidup bagi penderita kusta yang tidakdilakukan pengobatan sebagaimana mestinya akan mengalami kecacatan dan dapat menjadimasalah kesehatan masyarakat. Apabila penyakit kusta yang sudah mengalami kecacatanmaka upaya yang perlu dilakukan adalah perawatan diri agar cacat yang diderita tidak menjadilebih parah dan dapat diterima lagi dimasyarakat. Puskesmas Pulau kijang dengan jumlahkasus kusta terbanyak di Kabupaten Indragiri Hilir dan banyak penderita cacatnya. Untuk ituperlu dilakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perawatan diridengan kejadian cacat kusta di Puskesmas Pulau Kijang Kabupaten Indragiri Hilir. Metodepenelitian dilakukan dengan cara case control study. Populasi pada penelitian ini adalahseluruh penderita kusta yang terdata di register kusta Puskesmas sebanyak 47 orang.Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Analisis data dilakukan dengan caraanalisa univariat (tendency central ) dan analisa bivariat ( uji chi square) dan data terkumpuldiolah dengan metode komputerisasi. Hasil penelitian menemukan dari 47 orang penderitakusta yang melakukan perawatan diri sebanyak 28 orang orang (59.6%) dan yang tidakmelakukan perawatan diri sebanyak 19 orang (40.4%). Dari 47 orang penderita tersebut yangmengalami kecacatan atau penyakit kustanya berlanjut sebanyak 18 orang (38.3%) dan yangtidak mengalami kecacatan sebesar 29 orang (61.7%). Hasil uji bivariat diperoleh hasil bahwaada hubungan antara perawatan diri dengan kejadian cacat kusta (pvalue= 0.01) dan diperolehnilai OR sebesar 6.3 artinya penderita kusta yang tidak melakukan perawatan diri berisikountuk mengalami kecacatan sebesar 6.3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidakmelakukan perawatan. Disarankan kepada penderita penyakit kusta untuk mencegah penyakitkusta yang semakin parah atau terjadinya cacat dengan cara memahami secara dinipenyakitnya dan melakukan perawatan diri secara teratur.
HUBUNGAN PERAWATAN DIRI DENGAN KEJADIAN CACAT KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PULAU KIJANG INDRAGIRI HILIR RIAU Cendrawirda, Sri Wardani,
Menara Ilmu Vol 12, No 11 (2018): Vol. XII No. 11 Oktober 2018
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i11.1062

Abstract

Leprosy is an infectious disease that does not cause death directly and can be cured with thetreatment of Multi Drug Treatment (MDT), but the disease will cause lifelong disability for leprosypatients who are not treated properly and will become a public health problem. If the leprosydisease that has experienced disability then the effort that needs to be done is self-care for thedefects suffered do not become more severe and acceptable again in the community. PuskesmasKijang Island with the highest number of leprosy cases in Indragiri Hilir Regency and many peoplewith disabilities. For that we need to do research. This study aims to determine the relationship ofself care with the incidence of leprosy defects in Puskesmas Kijang Island Indragiri Hilir Regency.The research method is done by case control study. Population in this research is all leprosypatients recorded in leprosy registers of Puskesmas counted 47 people. Sampling was done in totalsampling. Data analysis was done by univariate analysis (tendency central) and bivariate analysis(chi square test) and collected data was processed by computerized method. The results of thisstudy found that 47 people with leprosy who did self-care as many as 28 people (59.6%) and whodid not care self as much as 19 people (40.4%). Of the 47 people who suffered from disability, thedisease continued as many as 18 people (38.3%) and who did not experience disability by 29people (61.7%). The result of bivariate test showed that there was a correlation between self-careand leprosy incidence (pvalue = 0.01) and the value of OR 6.3 means that leprosy patients who didnot take care of themselves were at risk for disability 6.3 times higher than those who did not care.It is advisable to prevent leprosy from getting worse alias the occurrence of disability to leprosypatients to understand early disease and take care of themselves regularly.