<![CDATA[Kartu Menuju Sehat(KMS)merupakan kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anakberdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur.Dengan KMS gangguanpertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini. Di Pekanbaru, pada tahun2015 masih ditemukan 26 orang gizi buruk dan 296 orang gizi kurang. Pemantauanpertumbuhan anak belum optimal dilaksanakan. Salah satu penyebabnya adalah keterampilankader tentang mengisi KMS masih kurang Penelitian ini bertujuan agar diketahuinya proporsikader yang tidak tepat mengisi KMS balita dan faktor-faktor yang berhubungan denganketepatan kader dalam mengisi KMS balita Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya tahun2016, yaitu pengetahuan, pelatihan, lama menjadi kader, kegiatan rutin di posyandu, keaktifan,dan pendidikan.Penelitian ini bersifat kuantitatif analitik observasional dengan jenis desainCross-sectionalStudy.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader yang berada diwilayah kerja Pusesmas Harapan Raya Pekanbaru berjumlah 440 orang dengan 203 sampel.Metode sampling yang digunakan systematic random sampling. Analisis data dilakukan secaraunivariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan proporsi kader yang tidaktepat dalam mengisi KMS 65,5%. Hasil analisis multivariat yang berhubungan denganketepatan kader dalam mengisi KMS adalah pengetahuan (POR:3.431; 95%CI:1,120-10,511),kegiatan rutin di posyandu (POR:2,020; 95%CI:1.064-3.836) dan pelatihan (POR:1.907;CI;95%;1.031-3.527).Untuk itu Puskesmas Harapan Raya dapat melakukan pendampingan dansupervisi yang lebih intensif, ketua Posyandu agar melakukan pertukaran tanggung jawabkader, minimal 2 bulan sekali, dan Puskesmas Harapan Raya merencanakan pelatihan, melatihseluruh kader posyandu tentang KMS dan cara pengisiannya, serta melakukan evaluasi kinerjakader.Kata Kunci : Pengetahuan, Kegiatan Rutin Kader di Posyandu, Pelatihan PengisianKMS, Ketepatan Mengisi KMS ]]>
