Hendriani, Dita
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengenalan Sejarah Pada Anak Usia Dini dengan Metode Mendongeng Hendriani, Dita
Candra Sangkala Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v2i1.28802

Abstract

Bercerita atau mendongeng merupakan warisan budaya yang sudah lama kita kenal, bahkan dijadikan sebagai kebiasaan atau tradisi bagi para orangtua untuk menidurkan anak-anaknya. Sebagian besar orang tua dan guru jarang mendongeng kepada anak karena kurangnya buku cerita yang sesuai perkembangan anak dan terbatasnya media pendukungnya. Pendampingan kepada orang tua dan guru dalam meningkatkan budaya membaca permulaan pada anak usia dini dilaksanakan KB Al Naba, Arjowinangun, Kota Malang pada tanggal 22 September 2019 dengan jumlah peserta 40 orang tua dan guru. Hasil monitoring adalah anak menjadi lebih tertarik untuk mendengarkan dongeng, lebih tertib dan tenang dalam proses belajar mengajar di KB Al Naba. Beberapa anak tertarik pada buku cerita dan bisa menceritakan cerita bergambar sendiri. Harapannya kegiatan pendampingan ini bisa dilaksanakan dalam skala yang lebih luas dengan materi yang lebih berkembang misalnya tentang cara membuat suara yang berbeda, ekspresi dalam mendongen serta Dongeng Sejarah dan Kisah Kepahlawanan Kata Kunci : dongeng, boneka tangan, buku cerita, sejarah, kisah pahlawan
TRADISI LARUNG ARI-ARI SEBAGAI TANDA KELAHIRAN BAYI PADA MASYARAKAT DI DUSUN DWI WIBOWO DESA NGUJANG KECAMATAN KEDUNGWARU KABUPATEN TULUNGAGUNG Maharani, Rachma Vaiza; Hendriani, Dita
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 6, No 1 (2021): Historia : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/hstr.v6i1.3765

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi tentang salah satu aktifitas sosial budaya dalam mayoritas masyarakat yang memperlakukan ari-ari bayi dengan cara dikubur. Akan tetapi, berbeda dengan masyarakat di Dusun Dwi Wibowo Desa Ngujang yang memperlakukan ari-ari bayi dengan cara di larungkan ke sungai. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana sejarah proses terjadinya larung ari-ari di Dusun Dwi Wibowo, proses pelaksanaan larung ari-ari, serta makna yang terkandung dalam larung ari-ari di Dusun Dwi Wibowo Desa Ngujang Kec. Kedungwaru Kab. Tulungagung. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah 1) sejarah tradisi larung ari-arii di dusun Dwi Wibowo merupakan tradisi yang diwariskan dari nenek moyang atau sesepuh dusun tersebut. Mereka meyakini bahwa ari-ari merupakan sedulur bayi harus diperlakukan secara khusus. 2) proses pelaksanaan larung ari-ari, yang pertama menyediakan perlengkapan-perlengkapan yaitu kendil, kain mori, garam, daun waru, bawang merah, bawang putih, kunyit, jarum dan benang, buku, pensil, bunga mawar merah, mawar putih, kenanga, dan lilin. Setelah ari-ari dimasukkan ke kendil bersamaan dengan perlengkapan tersebut, kemudian bapak dari si bayi membawa ke pinggiran aliran sungai dan melakukan pelarungan. 3) makna dalam larung ari-ari yaitu sebagai rasa syukur telah dilahirkannya bayi di dunia, memberikan keselamatan, kebahagiaan, ketentraman, dan harapan yang baik untuk si bayi dalam kehidupannya.
EKSISTENSI TRADISI BERSIH DESA SEBAGAI UPAYA MEMPERTAHANKAN WARISAN BUDAYA LELUHUR (KAJIAN DESA SUMBERDADI KECAMATAN TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK) Sholikah, Rifatus; Hendriani, Dita
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2021): Historia: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/hstr.v6i2.3766

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kepercayaan masyarakat yang masih kuat terkait tradisi bersih desa, sehingga tradisi bersih desa ini masih dipertahankan keberadaannya hingga saat ini. Masyarakat memiliki anggapan bahwa dengan mengadakan tradisi bersih desa dapat memberikan keselamatan, kesejahteraan bagi desa mereka, apabila sampai tidak melaksanakan tradisi bersih desa maka akan membawa bencana. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan datanya enggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan beberapa hal yaitu : proses pelaksanaan tradisi bersih desa dimulai dari kegiatan musyawarah, satu minggu sebelum tradisi bersih desa berlangsung terdapat kegiatan kerja bakti dan selamatan di 5 makam para leluhur desa, adapun 5 makam tersebut meliputi : makam Mbah Potro Kusumo, makam Mbah Malang, makam Kedungwatu, makam Mbah Tugu di Pijitelu dan Makam Mbah Tugu di Brangkal. Satu hari sebelumnya terdapat jamasan pusaka yang dilakukan oleh sesepuh dan menyembelih kambing. Pusaka-pusaka yang dijamasi berupa demung, kecer, dan bonang. Keesokan harinya waktu pelaksanaan bersih desa pusaka-pusaka yang dijamasi digendong oleh kepala desa, sesepuh, dan perangkat, kemudian ditayubkan dengan diiringi gendhing ilir-ilir dan kinanthi. Terdapat makna yang terkandung dalam tradisi bersih desa di Desa Sumberdadi yaitu memberikan keselamatan, membawa kesejahteraan, dan melestarikan budaya. upaya yang dilakukan untuk mempertahankan eksistensi tradisi bersih desa sebagai warisan budaya leluhur yaitu membacakan riwayat tradisi bersih desa yang dilakukan ketika tradisi bersih desa berlangsung, adanya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah desa, mengadakan tradisi bersih desa setiap tahunnya.