Silalahi, Marlinang I.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) DI SAYURAN SELADA YANG TERDAPAT PADA MAKANAN BURGER DI KOTA MEDAN girsang, ermi; Silalahi, Marlinang I.; Khoironissa, Analita
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.894 KB)

Abstract

Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) masih merupakan endemik di banyak daerah di dunia, terutama di negara yang sedang berkembang dengan sanitasi lingkungan dan kebersihan diri yang sangat kurang. Berdasarkan data dari World Health Organization, lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia terinfeksi STH. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan eksperimental untuk mengetahui identifikasi hasil analisa jenis dan prevalensi telur Soil Transmitted Helminths (STH) di selada yang terdapat pada makanan burger. Dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia Medan. Waktu penelitian pada bulan November tahun 2017. Objek penelitian adalah selada yang terdapat pada makanan burger yang diperoleh dari 11 pedagang burger di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 11 sampel sayur selada yang diperiksa, ditemukan 4 sampel (36,36%) positif mengandung telur Soil Transmitted Helminths (STH). Kontaminasi telur STH pada sayur selada dipengaruhi oleh proses pencucian dan penyimpanan selada. Selada tidak dicuci satu per satu terutama di air mengalir, tetapi hanya direndam saja. Penyimpanan juga ada yang disimpan di dalam lemari pendingin dan ada yang hanya diletakkan di luar lemari pendingin. Jika disimpan di lemari pendingin selada tidak tersimpan dalam wadah yang baik, memungkinkan terjadinya kontaminasi silang dengan bahan pangan lain yang disimpan di lemari pendingin. Untuk itu kepada penjual burger dan masyarakat agar dalam melakukan pencucian sebaiknya dilakukan dengan cara melepaskan satu per satu daun selada dari batangnya dan mencucinya dibawah air yang mengalir agar telur cacing dan kotoran lainnya yang melekat pada sayur selada dapat terbuang bersama aliran air tersebut. Bagi konsumen burger, agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi burger yang menggunakan selada karena selada yang tidak dicuci dengan bersih memungkinkan masih terdapatnya telur cacing di sayur selada sehingga dapat menyebabkan kecacingan.
ANALISA KANDUNGAN TIMBAL PADA TERASI SERTA GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PEDAGANG TENTANG BAHAYA TIMBAL DI PASAR TRADISIONALKOTA MEDAN TAHUN 2018 Silalahi, Marlinang Isabella
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.392 KB)

Abstract

Terasi merupakan produk awetan ikan-ikan kecil atau rebon yang diolah melalui proses fermentasi, penggilingan, dan penjemuran berlangsung ±20 hari. Pada produk terasi ditambahkan garam yang berfungsi sebagai bahan pengawet, berbentuk pasta, berwarna hitam coklat, dan ditambah bahan pewarna menjadi warna kemerahan. Di Kota Medan pada tahun 2013 ditemukan terasi yang mengandung timbal, penelitian Ihsan Fahri Angkat di pasar Seikambing ditemukan terasi tidak bermerek mengandung timbal sebesar 1,88mg/kg (ppm) dan di Pasar Aksara ditemukan terasi bermerek mengandung timbal sebesar 1,80mg/kg (ppm) yangmelewati nilai ambang batas BPOM (Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan) sebesar 1,0mg/kg (ppm). Tujuan penelitian untuk mengetahui analisa kandungan timbal pada terasi serta gambaran tingkat pengetahuan dan sikap pedagang tentang bahaya timbal di pasar tradisional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah semua pedagang yang menjual terasi di Pusat Pasar Medan, Pasar Petisah dan Pasar Seikambing dan objek penelitian ini adalah terasi bermerek dan tidak bermerek yang dijual di Pusat Pasar Medan, Pasar Petisah dan Pasar Seikambing. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner pada kelompok subjek dan pada objek diperoleh dari hasil laboratorium. Data objek yang telah diperoleh dianalisis menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (AAS). Hasil penelitian menunjukkan terdapat kandungan timbal pada terasi berkisar 0,130-0,484 mg/kg. Untuk gambaran tingkat pengetahuan pedagang terhadap terasi memiliki pengetahuan baik sebanyak 18 orang (60%) dan pengetahuan kurang sebanyak 2 orang (6,7%) dan gambaran sikap pedagang terhadap terasi memiliki sikap baik sebanyak 24 orang (80,0%) dan sikap sedang sebanyak 6 orang (20,8). Diharapkan bagi pedagang dan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang kandungan timbal pada terasi yang beredar di masyarakat agar lebih memilih-memilih terasi yang baik untuk di konsumsi dan mengetahui efek bahaya jika timbal berada di dalam tubuh manusia.