Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

LATIHAN PURSED LIPS BREATHING DAN NEBULIZER PASIEN ASMA BRONKHIAL DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF Muliyadi, Muliyadi; Azwaldi, Azwaldi; Agustin, Ismar; Sari, Indri Yuliana
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 16, No 1 (2024): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v16i1.1208

Abstract

Latar Belakang: Asma bronkhial merupakan gangguan pada saluran pernafasan yang terjadi karena adanya hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu yang dapat menyebabkan peradangan atau inflamasi dapat menimbulkan gejala berulang seperti mengi, sesak nafas, dada terasa berat dan batuk disertai berdahak ataupun tidak. Tujuan: Diketahuinya gambaran implementasi Keperawatan pada pasien Asma Bronchiale dengan masalah bersihan jalan napas tidak efektif di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit. Intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah ini adalah manajemen jalan nafas dan manajemen asma. Metode: Desain studi kasus ini adalah desain deskriptif pemaparan studi kasus pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek studi kasus 4  orang pasien di IGD kriteria mengalami asma bronkhial dengan masalah bersihan jalan nafas tidak efektif. Studi kasus ini dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang pada Tanggal 16 – 19 Maret 2023. Hasil: Implementasi keperawatan menunjukkan bahwa latihan pursed lips breathing dan nebulizer pada pasien Asma Bronkhial dengan masalah bersihan jalan nafas tidak efektif yang diberikan kepada pasien mampu mengatasi sesak nafas, mengurangi bunyi nafas tambahan dan sputum yang ada pada jalan nafas pasien. Saran: Diharapkan Rumah Sakit dapat mempertahankan serta meningkatkan kualitas pelayanan dalam pemberian asuhan keperawatan yang berfokus pada pasien dengan meningkatkan dan mendukung terapi non farmakologi atau terapi komplementer khususnya teknik pursed lips breathing dan nebulizer untuk mengurangi sesak nafas pada pasien asma bronchial.Kata Kunci : Asma Bronkhial, Pursed Lips Breathing, Nebulizer
The Determinant Factors of Nurse Compliance in the Use of Personal Protective Equipment (PPE) Azwaldi, Azwaldi; Agustin, Ismar
JOSING: Journal of Nursing and Health Vol 3 No 1 (2022): JOSING: Journal of Nursing and Health
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/josing.v3i1.4172

Abstract

This study aims to see the determinants associated with compliance with the use of PPE. The research design used is a cross-sectional study. The results showed differences in the average value of knowledge, attitudes, motivation, supervision, and PPE standards/guidelines between nurses who obeyed using PPE and those who did not comply with using PPE. In conclusion, multiple logistic regression analysis shows that knowledge is the most influential variable in nurses' compliance with the use of PPE. Keywords: Personal Protective Equipment, Compliance, Nursing Services, Nurse
THE RELATIONSHIP BETWEEN PHYSICAL ACTIVITY AND DIET WITH BLOOD SUGAR LEVELS DURING TYPE 2 DIABETES MELLITUS DURING THE COVID-19 PANDEMIC IN THE WORKING AREA OF THE MAKRAYU PALEMBANG HEALTH CENTER IN 2021: - Azwaldi, Azwaldi; Sulistini, Rumentalia; Oktariyanti, Syafhira
Indonesia Epidemiological Journal Vol 2 No 2 (2023): Epidemiological Journal of Indonesia
Publisher : Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Background: Diabetes is the second most common comorbidity due to the decline in the immune function of diabetics is one of the factors triggering the ease of COVID-19 during this pandemic. Lifestyle changes can trigger an increase in diabetes mellitus; some of these lifestyles are physical activity and diet. Purpose: This study aimed to determine the relationship between physical activity and diet with blood sugar levels during Type 2 Diabetes Mellitus during the COVID-19 Pandemic in the Makrayu Health Center Palembang Working Area in 2021.Using a cross-sectional approach. Methods: Sampling in this study is a purposive sampling technique with as many as 53 respondents. Data collection using Baecke's questionnaire and diet questionnaire. The results of the analysis using the Mann-Whitney test. The results of this study indicate that 68.8% are female, the average age of the respondents is 59.77 years, and the average length of the suffering of the respondents is 5.28 years. 22.6% of respondents with a history of DM. 52.8% of mild physical activity, 49.1% of respondents with poor diet, average blood sugar when respondents were 250.19 mg/dl. Results: The results of the analysis of physical activity with temporary blood sugar levels (P-Value 0.001) and analysis of eating patterns with temporary blood sugar levels (P-Value 0.0005). Someone with light physical activity and a poor diet can increase blood sugar levels. Conclusion: The results of this study can be input for health workers to provide education about the importance of doing regular physical activity and maintaining a diet to increase physical activity and a good diet for people with type 2 diabetes mellitus. Keywords: Diabetes Mellitus; Physical Activity; Diet; Blood Sugar;
FAKTOR RISIKO KUALITAS HIDUP KLIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG HEMODIALISIS RUMAH SAKIT KOTA PALEMBANG Wati, Setiyo; Azwaldi, Azwaldi; erman, Imelda; Maksuk, Maksuk
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 14 No 2 (2019): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v14i2.410

Abstract

Latar Belakang: Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) memerlukan hemodialisis akibat mengalami gangguan fungsi endokrin, metabolik, cairan dan elektrolit serta asam basa. Tindakan hemodialisis tersebut dapat berdampak terhadap kualitas hidup responden. Berbagai faktor yang diduga berhubungan dengan kualitas hidup pada responden hemodialisis diantaranya faktor demografi, lama menjalani hemodialisis, depresi, ansietas dan dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bahwa faktor demografi, lama hemodialisis, ansietas, depresi dan dukungan berhubungan dengan kualitas hidup pada responden yang menjalani hemodialisis. Metode: Penelitian merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang. Teknik pengambilan sampel dengan cara acak sederhana dan jumlah sampel 46 orang yang menjalani hemodialisis di RS. Siti Khadijah Palembang. Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berkualitas hidup kurang baik (54.3%).Tidak ditemukan hubungan antara kualitas hidup dengan faktor demografi, lama hemodialisa, ansietas. Kualitas hidup memiliki hubungan dengan depresi ( pv=0,007) dan dukungan keluarga (pv=0,012). Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa depresi dan dukungan keluarga merupakan faktor independen yang berhubungan dengan kualitas hidup. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perawat hemodialisis dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjalani hemodialisis baik berupa nutrisi, psikologis, exercise sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
PENGARUH KOMBINASI RELAKSASI NAFAS DALAM DAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG SELASA PALEMBANG Azwaldi, Azwaldi; Wicaturatmashudi, Sukma; Nordi, Thalia Nadia
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 17 No 1 Juni (2022): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v17i1.1206

Abstract

Latar Belakang : World Health Organization (WHO) menyatakan sekitar 1,13 orang di dunia menderita hipertensi. Komplikasi dari hipertensi menyebabkan penyakit jantung, stroke dan penyakit ginjal. Salah satu terapi non farmakologis adalah relaksasi nafas dalam dan relaksasi otot progresif. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kombinasi relaksasi nafas dalam dan relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi. Metode : Desain penelitian yang digunakan Quasi Eksperimental dengan pendekatan Pretest- Posttest with control group. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Teknik Purposive Sampling sebanyak 15 responden kelompok perlakuan dan 15 kelompok kontrol. Hasil analisis menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney. Hasil : Hasil analisis dengan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik dan diastolik menunjukkan penurunan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi kombinasi relaksasi nafas dalam dan relaksasi otot progresif dimana p value sistolik = 0,001 dan p value diastolik = 0,003 (α<0,05). Sedangkan hasil uji Mann Whitney menunjukkan bahwa kombinasi relaksasi nafas dalam dan relaksasi otot progresif memiliki pengaruh yang bermakna terhadap tekanan darah sistolik dengan p value = 0,024 dan diastolik dengan p value = 0,029 (α<0,05). Kesimpulan : Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara kombinasi relaksasi nafas dalam dan relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi.