Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kronologis Kasus Dan Faktor Penyebab Aborsi, Pembunuhan Dan Pembuangan/Penguburan Bayi Purnama, Yati
Syntax Idea Vol 1 No 7 (2019): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja yang telah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) berada pada tahapan remaja tengah (13-15 tahun) dan remaja di perguruan tinggi berada pada tahapan remaja akhir (16-19 tahun) dimana berdasarkan psikologi perkembangannya, mereka mulai mencari identitas diri, munculnya keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis, timbul perasaan cinta yang mendalam, kemampuan berfikir abstrak (berkhayal) mulai berkembang, berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual, mulai menampakkan pengungkapan kebebasan diri dan mewujudkan perasaan cinta (Widyastuti, 2009).Pemberian fasilitas seperti smarphone dan laptop/notebook tanpa diimbangi dengan pengawasan, pengarahan dan bimbingan yang baik membuat remaja lebih mudah mengakses situs-situs seks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, merancang, mengkaji serta menguji kronologi penyebab aborsi, pembunuhan dan pembuangan/penguburan bayi. Jenis atau metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah. Penelitian deskriptif dengan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa. alasan pelaku melakukan tindakan aborsi, pembunuhan, dan pembuangan bayi berasal dari beberapa faktor yaitu faktor internal karena pelaku belum siap menikah, dan pacar tidak mau bertanggung jawab. Dari keluarga tidak mau bikin malu, dan orang tua tidak setuju, dari pendidikan masih ingin melanjutkan kuliah. Pasangan ada yang mau bertanggung jawab dan ada yang tidak mau bertanggung jawab, dan belum siap menikah. Dari hasil wawancara mendalam, orang yang membantu aborsi, pembunuhan, dan pembuangan bayi yaitu pacar, bidan, dukun, serta teman. Yang memberikan saran serta obat untuk membantu aborsi. Cara yang dilakukan untuk aborsi yaitu minum obat, dibantu oleh dukun, dan dibantu oleh bidan. Pada penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu kasus dan faktor penyebab aborsi, pembunuhan dan pembuangan/penguburan bayi.
Kronologis Kasus Dan Faktor Penyebab Aborsi, Pembunuhan Dan Pembuangan/Penguburan Bayi Purnama, Yati
Syntax Idea Vol 1 No 7 (2019): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja yang telah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) berada pada tahapan remaja tengah (13-15 tahun) dan remaja di perguruan tinggi berada pada tahapan remaja akhir (16-19 tahun) dimana berdasarkan psikologi perkembangannya, mereka mulai mencari identitas diri, munculnya keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis, timbul perasaan cinta yang mendalam, kemampuan berfikir abstrak (berkhayal) mulai berkembang, berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual, mulai menampakkan pengungkapan kebebasan diri dan mewujudkan perasaan cinta (Widyastuti, 2009).Pemberian fasilitas seperti smarphone dan laptop/notebook tanpa diimbangi dengan pengawasan, pengarahan dan bimbingan yang baik membuat remaja lebih mudah mengakses situs-situs seks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, merancang, mengkaji serta menguji kronologi penyebab aborsi, pembunuhan dan pembuangan/penguburan bayi. Jenis atau metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah. Penelitian deskriptif dengan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa. alasan pelaku melakukan tindakan aborsi, pembunuhan, dan pembuangan bayi berasal dari beberapa faktor yaitu faktor internal karena pelaku belum siap menikah, dan pacar tidak mau bertanggung jawab. Dari keluarga tidak mau bikin malu, dan orang tua tidak setuju, dari pendidikan masih ingin melanjutkan kuliah. Pasangan ada yang mau bertanggung jawab dan ada yang tidak mau bertanggung jawab, dan belum siap menikah. Dari hasil wawancara mendalam, orang yang membantu aborsi, pembunuhan, dan pembuangan bayi yaitu pacar, bidan, dukun, serta teman. Yang memberikan saran serta obat untuk membantu aborsi. Cara yang dilakukan untuk aborsi yaitu minum obat, dibantu oleh dukun, dan dibantu oleh bidan. Pada penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu kasus dan faktor penyebab aborsi, pembunuhan dan pembuangan/penguburan bayi.
Faktor Penyebab Seks Bebas Pada Remaja Purnama, Yati
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.664 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v5i2.933

Abstract

Masa remaja adalah masa yang dianggap sebagai badai masa lalu dan stres (Storm and Stress) melakukannya karena mereka sudah memiliki kehendak bebas untuk menentukan nasib sendiri, jika diarahkan dengan benar maka itu akan menjadi individu yang memiliki rasa tanggung jawab, tetapi jika itu tidak dibimbing maka bisa jadi masa depan yang tidak memiliki baik. Penelitian di Indonesia pada tahun 2005 melaporkan bahwa remaja secara terbuka mengaku melakukan hubungan seks pranikah atau pergaulan bebas di kalangan Jabodetabek51%, Bandung 54%, Surabaya, Medan 47% dan 52%. (Tjitarsa, 1995) Setiap tahun sekitar 15 juta remaja berusia 15-19 tahun melahirkan, 4 juta aborsi dan hampir 100 juta terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS) .Peneliian menggunakan penelitian deskriptif dengan metode penelitian kualitatif, metode penelitian kualitatif adalahsalah satu penelitian penelitian yangmenghasilkan data deskriptif. dalam bentuk pidato atau tulisan dan perilaku orang yang diamati. Metode penelitian ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas dengan remaja di desa MBO, Kumbe, dan kendo. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada & quot; faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas pada remaja & quot; dapat disimpulkan bahwa meskipun dengan alasan hubungan seksual atau hubungan seks di luar nikah, berasal dari beberapa faktor internal sebagai pelaku cinta timbal balik, bukti cinta, dan rasa ingin tahu serta ingin tahu. Dari kelaurga orang tua tidak utuh bahkan kurang perhatian dari orang tua mereka untuk anak-anak mereka, pasangan yang begitu diundang sering mengundang seks, di mana melakukan hubungan seks seperti di rumah teman, rumah mereka sendiri, ladang, dan bahkan dalam gelap dan tenang , jumlah pasangan berhubungan seks 76, 8% yang memiliki pacar dan selain itu adalah teman bahkan paman, sumber informasi tentang seks itu adalah teman, pacar, dan internet / porno porno. Keluhan kesehatan setelah berhubungan seks, hamil di luar pernikahan dan aborsi. Kata kunci : Remaja, Seks Bebas