Hipertensi juga sering disebut sebagai silent Killer karena termasuk penyakit yang mematikan. Bahkan, hipertensi tidak dapat secara langsung membunuh penderitannya, melainkan hipertensi memicu terjadinya penyakit yang tergolong kelas berat dan mematikan serta dapat meningkatkan resiko serangan jantung, gagal jantung, stroke dan gagal ginjal.Tekanan darah akan meningkat setelah umur 45 -55 tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan oleh adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur ? angsur menyempit menjadi kaku. Senam lansia merupakan olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan, yang diterapkan pada lansia. Tujuan : penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Sukorejo Kecamatan Wonosari Klaten. Metode penelitian : Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperiment dengan one group pretest posttest. Subyek penelitian adalah lanjut usia penderita hipertensi di Desa Sukorejo Kecamatan Wonosari Klaten sebanyak 25 responden dengan purposive sampling. Analisis menggunakan uji t test. Hasil penelitian :Terdapat pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi di Desa Sukorejo (p- value 0,000). Kesimpulan : Tenaga kesehatan perlu melakukan sosialisasi dan pelatihan keterampilan pelaksanaan senam lansia sehingga dapat melaksanakan pengelolaan lansia yang mengalami hipertensi dengan cara penatalaksanaan nonfarmakologi untuk mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi.