Muhammad Nurhadi, Ardiani Cahyaningrum, Mukhamad Nur Khamid,
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% BUAH OKRA (Abelmoschus esculentus L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Muhammad Nurhadi, Ardiani Cahyaningrum, Mukhamad Nur Khamid,
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 10 No 2 (2018): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.204 KB) | DOI: 10.5737/v10i2.432

Abstract

disebabkan Virus, Bakteri, dan Parasit. Bakteri yang sering menyebabkan diare dengan presentasi yang banyak terjadi pada Escherichia coli. Aktivitas bakteri Escherichia coli dapat dihambat dengan antibakteri. Buah Okra (Abelmoschus esculentus L.) diduga dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif karena mengandung flavonoid yang merupakan kelompok senyawa polifenol yang berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% Buah Okra (Abelmoschus esculentus L.) terhadap bakteri Escherichia coli. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Posttest Only Control Group Design. Buah Okra diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, kemudian diuapkan menggunakan rotary evaporator sehingga didapat ekstrak kental. Ekstrak yang diperoleh selanjutnya dilakukan skrining fitokimia dengan uji tabung. Uji aktivitas antibakteri menggunakan media Mueller Hinton dengan metode sumuran. Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 20%, 40%, 60%,80%, dan 100%. Kontrol positif menggunakan kloramfenikol sedangkan kontrol negatif menggunakan aquades. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada zona hambat. Kesimpulan: Ekstrak Etanol 96% Buah Okra tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli yang ditandai dengan tidak adanya zona hambat pada sekitar lubang sumuran. Hal ini disebabkan hilangnya senyawa antibakteri yang dibuktikan dengan skrining fitokimia menunjukan hasil negatif. Dikarenakan tidak adanya zona hambat pada sekitar lubang sumuran, maka tidak diketahui berapa kosentrasi hambat minimumnya