Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengembangan Buku Ajar Akidah Akhlaq Dengan Menggunakan Metode Inkuiri Pada Siswa kelas 2 di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Ulum Hosaini
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Annaba' STIT Muhammadiyah Paciran
Publisher : STIT Muhammadiyah Paciran Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37286/ojs.v3i2.39

Abstract

Abstract: Islamic education learning is learning that has many roles in science, religion because be a role model all Muslims in the world. Besides, the Islamic religion can ensure the needs of the Islamic community life in this world and the Hereafter later. Therefore, it is important in the learning process of Islamic religious education, a teacher should have a lot of learning materials are varied and qualified in its implementation. One is a model of cooperative learning instructional materials in which a teacher is no longer a lecture in teaching but it was students who many propses an active role in learning and teaching. Long learning model needs to be updated in order to continue learning to walk properly and in accordance with the demands of the future will face the students later. Change is inevitable again, vorefer into the demands of the Islamic Ummah , but the changes are not out of the rules of the teachings of Islam that has taught him. That is why it is possible learning materials provides opportunities for Islamic religious education teachers to always be active in the learning process according to their individual needs lembanga Islamic education. This study focused on how the effectiveness of Islamic religious education learning materials with a model inkuiru? Certainly address this problem requires a learning model that can please the students learn continuously to obtain the expected results. Students will not be able to learn seriously as long as there is no motivation given the teacher to the students, so it turned out not to be enough wit a science teacher who had qualified without having learning models that support. One satuya to the spirit of learning that encourages students to learn is a model Inkuiri .
Menakar Moderatisme antar Umat Beragama di Desa Wisata Kebangsaan Hosaini; Wedi Samsudi
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 4 No. 1 (2020): Juli
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Moderasi dalam beragama berarti percaya diri dengan esensi ajaran Agama yang di peluknya, yang mengajarkan prinsip adil dan berimbang, tetapi berbagi kebenaran sejauh menyangkut tafsir beragama. Karakter Moderasi beragama Menescayakan adanya keterbukaan, penerimaan, dan Kerjasama dari masing-masing kelompok yang berbeda. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis study fenomenologi. Dikatakan kualitatif karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut;Latar alamiah, manusia sebagai instrumen, metode kualitatif, analisis data induktif, teori dari dasar, deskriptif, lebih mementingkan proses dan hasil. Moderatisme diterapkan terhadap masyarakat daerah 3 T Desa Wonorejo kabupaten Situbondo untuk mengatisipasi terjadinya kontradiksi dan ektrimesmisasi ideologi masyarakat yang akan cenderung menuai tindakan radikal, yang dilakukan masyarakat mayoritas kepada masyarakat minoritas atau sebaliknya. Upaya membentuk karakter masyarakat mayoritas islam di Desa wonorejo agar memiliki sifat/karakter tolerasi saling hormat-menghormati antar umat beragama. Membangun kekompakan dan kebersamaan.
Kebijakan Sekolah dalam Mengaplikasikan Pembelajaran Berbasis Digital di Era Industri 4.0 Samsudi, Wedi; Hosaini
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 4 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran digital menerapkan sistem pembelajaran yang tidak berlangsung dalam suatu tempat saja, sehingga tidak ada interaksi langsung secara tatap muka antara pengajar dan pembelajarnya. Interaksi antara pengajar dan pembelajar dapat dilakukan, baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau a real time (tidak nyata). Interaksi dalam bentuk real time (synchronous) yang dapat dilakukan antara lain melakukan interaksi langsung atau pertemuan secara online (online meeting). Kebijakan sekolah sebagai pernyataan tentang tujuan dan satu atau lebih sebagai petunjuk mengenai bagaimana sasaran dicapai yang dilaksanakan bersama serta memberikan kerangka kerja bagi pelaksanaan program sekolah. sekolah memiliki sejumlah kebijakan, bergantung atas ukuran dan programnya. Penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif, sumber data dalam penelitian ini menentukan subjek dan objek penelitian, metode pengumpulan datanya dengan mengacu pada pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelian ini menunjukkan Kebijakan sekolah dalam menghadapi pembelajaran di era industri 4.0 di sekolah yaitu kebijakan yang ada di sekolah adalah hasil kebijakan yang disimpulkan dari yayasan pondok pesantren, baik MA, MTs, maupun RA. Khusus untuk MA di era digital saat ini ditahun yang akan dating akan merencanakan aplikasi pembelajaran digital pada pertengahan semester melalui pembelajaran berbasis CBT (Computer Based Training). sebelumnya tenaga sekolah telah dibekali pelatihan workshop pembelajaran CBT. Pembelajaran digital akan di terapkan di semua jenjang mulai kelas satu sampai kelas tiga pada tahun 2020 di pertengahan semester yang sebelumnya pembelajaran berbasis digital atau CBT hanya diterapkan di kelas dua saja.
Behauvioristik Basid Learning Dalam Bingkai Pendidikan Islam Perspektif Al-Ghazali: (Pembelajaran Berbasis Prilaku Dalam Pandangan Pendidikan Islam) Hosaini
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 3 No. 1 (2019): Juli
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia di ciptakan oleh Allah dengan visi misi tertentu yang tiada lain di antaranya hanyalah untuk mneyembah kepada Allahn dan menjadi kholifah di muka bumi ini,Perilaku atau Behavioral dari peserta didik dan pendidik merupakan masalah penting dalam psikologi pendidikan. Perilaku peserta didik agar dapat menguasai atau memahami sesuatu, merupakan upaya diri peserta didik, sesuai dengan pengertian bahwa peserta didik adalah Proses pendewasaan (dari ketidak Dewasaan menjadi dewasa) adapun pendidik agar dapat memahami atau di kuasai oleh peserta didik yang belum dewa. Dalam bahasan terkait dengan penelitian ini, perlu penulis paparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Antara lain meliputi jenis penelitian, sifat penelitian, tehnik pengumpulan data, pendekatan-pendekatannya dan analisa data behaviorisme dengan dua landasan yaitu; 1) ada perilaku yang baik (adaptif) dan ada yang buruk (maladaptif) yang sama sama bisa di pelajari, 2) jika perilaku itu bisa di pelajari, maka ia aka mengikuti prinsip belajar yaitu adanya perubahan perilaku Belajar dan pembelajaran adalah proses memanusiakan manusia. Prinsip ini sesuai dangan aliran psikologi belajar humanisme, yang menawarkan prinsip-prinsip belajar humanistik, yaitu :-Manusia mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami-Belajar berarti jika mata palajaran sesuai dengan maksudnya sendir-Belajar akan bermakna jika siswa melakukannya, bertanggung jawab, berinisiatif, percaya diri, kreatif, mawas diri, introspeksi,dan terbuka
Manajemen Pesantren dalam Pembinaan Umat Hosaini; Kurniawan, Saeful
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 3 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

According to Big Indonesian Dictionary (KBBI) management is the management of the business, the use of management resources. Luther Galick define management as a field of science that systematically seeks to understand why and how people work together to achievegoals. According Zamakhsayari Dhofier is cottage, mosques, students, recitals of classical Islamic books and clerics. Guidance comes from the word "coaching" with the prefix "pe" and the suffix "an", which means to build, establish or business. Actions and activities carried out in an efficient and effective way to obtain better results. (KBBI v1.1) While human beings are social life (the set of people) who live together in a place with certain bonds. From divinisi above in the writing of this thesis is the science and art of cottage use of resources in fostering and process improvement in building positive activity by the people. Research Context: Management boarding schools in an effort to coaching people need to hold businesses operational and strategic conceptual globalization is full of competence..
Pendidikan Berbasis Entrepreneurship: (Persepektif Tinjauan Sosiologi Pendidikan) Hosaini
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 2 No. 2 (2018): Desember
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Education is the biggest asset of a nation with the aim of contributing in the form of skills to children not to awkward facing the future. While the funcion of education is to form characteristic and the child morality of nation in order to have integrity with high morals and love the nation. So that, the education is the most veluable treasure belonging to nation. To improve the quality of education is not easy as flipping a hand. There are a few things that need to be made a foothold. One of them is education incurred the competen as well as meet the learning facilities. That is one of the things that needs to be taken by the managers of education.To complete it needs the cost of expensive, so it is usually a problem for managers of eduacion. Because, if they rely solely on education budget from the government and the students, then it will be difficult to improve the quality of education. While the things that should be financed by the institution’s of education is not only the supplies of education, but also pay the employees and maintenance of the school. Moreover, the institution of education that a public school to meet the needs is not easy. So, to improve the quaity of education as well as spend the treasures of institution including the treasure of edutator.There are several stages that should be applied in developing enterpreurship in the world of education, so that it walk well, those are; identify the aim that will be achieved, ready to accept the risks that will be accepteble to both the power of money as well as time, prepare the ability to make the plan of organizing, coordinating and implementing programs, committed to work hard all the time and believe to be successful on all work done, develop good relationship with costumer, educational personnel, parent, community, social institutions, the government and the corporate world that impact educational activities, receiving the benefit and responsibility for the successes dan failures.
Studi Komparasi Konsep Pendidikan Karakter Menurut KH. Hasyim Asy’ari dan Ki Hadjar Dewantara Hosaini; Erfandi
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 1 No. 1 (2017): Juli
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan karakter menurut KH. Hasyim Asy’ari dan Ki Hadjar Dewantara, serta mengetahui relevansi konsep pendidikan karakter dari kedua tokoh tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat analisis deskriptif, dengan metode komparasi dan jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan/library research, yaitu pengumpulan data yang bersifat kepustakaan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa konsep pendidikan karakter menurut KH. Hasyim Asy’ari adalah upaya membentuk manusia secara utuh baik jasmani maupun rohani, sehingga manusia dapat bertaqwa kepada Allah dengan benar-benar mengamalkan segala perintah-Nya mampu menegakkan keadilan di muka bumi, beramal shaleh dan maslahat, pantas menyandang predikat sebagai makhluk yang paling mulia dan lebih tinggi derajatnya dari segala jenis makhluk Allah yang lain. Adapun konsep pendidikan karakter dalam perspektif Ki Hadjar Dewantara adalah usaha yang bermaksud memberi bimbingan, tuntunan dan arahan bagi tumbuhnya anak didik sesuai dengan kodratnya agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. pemikiran konsep pendidikan karakter menurut KH. Hasyim Asy’ari dan Ki Hadjar Dewantara sangat relevan untuk pendidikan saat ini, mengingat beberapa komponen pendidikan karakter di Indonesia meliputi makna dan tujuan pendidikan, makna dan landasan filosofis karakter, serta paradigma pendidikan karakter memiliki keterkaitan yang signifikan. terkait dengan pendidikan karakter pendidik dan anak didik dapat dikatakan sebagai insan kamil, maka harus berpegang teguh kepada tauhid dan moral
Integrasi Konsep Keislaman Yang Rahmatan Lil ‘Alamin Menangkal Faham Ekstremisme Sebagai Ideologi Beragama Dalam Bingkai Aktifitas Kegiatan Keagmaan Mahasiswa Di Kampus Universitas Bondowoso Hosaini
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 1 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islamic comes from arabic word of aslama, yuslimu islaman. And this word has meaning (salvation/save) that a characterictics of islamic teachings for islamic people around the word. and islam as a savior of life. From various problems that can damage the existence of his people In this study used a qualitative approach. It said gualitatifve because it has the following characterictics nature background, human as instrument, a gualitatifve method, inductive data analysis, based on theory, discriptive it determine the process more important rather than the result. The are limits set by focus, specific criteria for data validity, designs are temporar, research results are negotiated and mutually agreed upon. The cause of the emergence of fanaticims in Unibo students is based on the lack of islamic education, the scope of concepts or theories about the nature of islamic education it still needs to be increased in accordance with the principles of religious dogmatism based on the Qur’an and Hadits
Strategi Guru PAI dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Peserta Didik Hosaini
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 2 No. 1 (2018): Juli
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada hakikatnya pendidikan merupakan salah satu komponen yang harus diutamakan oleh manusia di dalam menjalani kehidupan menuju hidup yang lebih baik. Penelitian ini terfokus pada strategi guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik di SMA Negeri 2 Situbondo, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari pembahasan ini peneliti akan menjelaskan tentang data-data yang diperoleh melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi yang didapat di lembaga. Kesimpulan Bahwa penerapan strategi guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik di SMA Negeri 2 Situbondo adalah memberi tambahan kegiatan keagamaan, membiasakan peserta didik mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan, memulai dan mengakhiri pelajaran dengan do’a, menampilkan video-video yang mengandung hikmah, melihat individu dan kemampuan peserta didik, memberi nasehat dan tanya jawab, berdzikir dan mendo’akan peserta didik