Kampung adat Bena merupakan kampung megalitikum dengan sejumlah peninggalan bangunan megalitik dan tata kehidupan masyarakat yang masih memegang teguh filosofi nenek moyang. Bena mempunyai karakteristik yang spesifik dimana rumah-rumah adat mereka memiliki bentuk dan ukuran yang hampir sama. Seperti halnya manusia sebagai makhluk sosial, rumah adat pun dipercaya harus berpasangan. Ada rumah yang dianggap mewakili kaum pria yang diberi nama sakalobo dan ada rumah yang mewakili kaum perempuan diberi nama sakapu’u. Melalui perwujudan perilaku dan tradisi masyarakat Bena, pada tata ruang dalam rumah adat, perlu diketahui hubungan lingkungan binaan dengan perilaku dan tradisi yang ada?. Penelitian menggunakan metode kualitatif rasionalistik, dengan menggali data atau gambaran kondisi rumah adat dengan menggunakan pendekatan perancangan arsitektur. Menurut Altman (1975) menjelaskan bahwa fungsi psikologis dari perilaku yang penting adalah untuk mengatur interaksi antara seseorang atau kelompok dengan lingkungan sosial. Bila seseorang dapat mendapatkan privasi seperti yang diinginkannya maka ia akan dapat mengatur kapan harus berhubungan dengan orang lain dan kapan harus sendiri. Faktor budaya mempengaruhi sikap teritorialitas. Secara budaya terdapat perbedaan sikap teritori hal ini dilatar belakangi oleh budaya seseorang yang sangat beragam. Jadi kontribusi psikologi lingkungan sebagai solusi dalam pemecahan masalah dan mempelajari proses kognisi manusia dalam hubungannya dengan lingkungan binaan.