Kelapa sawit adalah komoditi terbesar yang ada di Indonesia dan penghasil minyak nabati yang unggul. Pada tahun 2012-2017 produksi kelapa sawit untuk wilayah pulau Sumatera mengalami perkembangan pesat. Hal ini sejalan dengan luas lahan yang ada di Pulau Sumatera. Riset ini bertujuan untuk mengetahui jumlah produksi sawit terhadap luas lahan yang ada di pulau Sumatera. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit. Jadi, analisis ini menghasilkan bahwa dari 10 provinsi yang ada di pulau Sumatera, 5 diantaranya sudah mencapai tingkat efisiensi. Sedangkan 5 yang lainnya belum mencapai tingkat efisiensi. Provinsi yang efisien diantaranya adalah Bengkulu, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Riau, dan Sumatera Utara. Produksi ini akan semakin bertambah dengan mengunakan analisis Data Envelopment Analysis (DEA). DEA merupakan suatu alat ukur untuk menghitung tingkat efisiensi suatu data. Informasi yang didapatkan adalah informasi esensial serta sekunder. Model DEA yang digunakan adalah model CCR Primal. Analisis menggunakan metode ini untuk memberikan gambaran tentang perkembangan sawit untuk kedepannya. Sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan untuk produksi Kelapa Sawit kedepannya.