Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EARTHQUAKE RELOCATION USING DOUBLE DIFFERENCE METHOD FOR 2D MODELLING OF SUBDUCTING SLAB AND BACK ARC THRUST IN WEST NUSA TENGGARA Taruna, Rian Mahendra; Banyunegoro, Vrieslend Haris
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v8n2.p132-143

Abstract

West Nusa Tenggara is classified into earthquake prone zone as it is located between subduction and back arc thrust earthquake sources. Accurate hypocenter determination in this area is necessary for strong motion calculation and earthquake source zone modelling. Earthquake relocation in the region is needed to produce a more accurate hypocenter location and 2D modelling of subduction slab and back arc thrust. A double difference method was employed with earthquake data from 2009-2017. The results show better accuracy in the distribution of the travel-time residual. Subduction slab modelling shows a dip value of about 7-13° from a trench to an arc, 49-55° from an arc to a transition zone, and 60-64° dip at a depth of 300 km. Back arc thrust modelling shows a dip value of about 19-28° at a depth of 15-30 km. The results provide a reliable 2D model for subduction slab and back arc thrust in West Nusa Tenggara. Therefore, the developed models can be used as reference for earthquake zones and seismic hazard assessment in West Nusa Tenggara.
PERKIRAAN KETINGGIAN OBJEK ALAM TERHADAP HORIZON UNTUK EVALUASI LOKASI PENGAMATAN HILAL DI LOMBOK Taruna, Rian Mahendra; Prakoso, Tio Azhar
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v7n2.p115-122

Abstract

Pengamatan hilal dalam penentuan awal Bulan Hijriah merupakan isu penting di Indonesia. Titik pengamatan hilal baru juga mulai dikaji guna meningkatkan peluang teramatinya hilal. Salah satu faktor penting dalam menentukan lokasi pengamatan adalah faktor keberadaan objek alam tinggi yang berpotensi menghalangi hilal. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk melihat perkiraan kenampakan objek alam dan hilal terhadap horizon pengamat. Perkiraan kenampakan objek alam dilakukan dengan melakukan pemodelan apparent altitude. Apparent altitude merupakan ketinggian objek yang teramati terhadap horizon dalam ukuran derajat dan dipengaruhi oleh fenomena refraksi. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa pemilihan lokasi Pantai Loang Baloq, Lombok dalam pengamatan hilal kurang optimal, karena ketinggian hilal harus memenuhi syarat lebih dari 2,07º agar tidak terhalang oleh Gunung Agung. Pemodelan dalam penelitian ini divalidasi dengan menggunakan data pengamatan hilal 1 Syawal 1438 H atau 24 Juni 2017 di Loang Baloq. Validasi menunjukkan bahwa hasil pemodelan relatif sesuai dengan hasil pengamatan langsung dengan teropong.
PENENTUAN RUMUS PERCEPATAN TANAH AKIBAT GEMPABUMI DI KOTA MATARAM MENGGUNAKAN METODE EUCLIDEAN DISTANCE Taruna, Rian Mahendra; Setiadi, Tio Azhar Prakoso
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.619 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v9i1.23613

Abstract

Wilayah Lombok khususnya Kota Mataram dikategorikan sebagai kawasan dengan kerentanan tinggi terhadap gempabumi. Kota Mataram dikelilingi oleh beberapa zona sumber gempa termasuk subduksi dan back arc thrust. Peak Ground Acceleration (PGA) merupakan suatu parameter yang bisa menggambarkan dampak dari gempabumi. Pada penelitian ini kami menentukan persamaan terbaik untuk memperkirakan PGA di antara beberapa model yang ada. Metode yang digunakan untuk memilih persamaan adalah analisa residual dan Euclidean Disteance Ranking. Data yang digunakan terdiri atas nilai PGA dari accelerograph di Stasiun Geofisika Mataram (MAKE), katalog gempabumi di sekitar Mataram pada periode 2016 hingga 2018, dan kondisi situs di MAKE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa persamaan memiliki hubungan yang baik dengan PGA hasil observasi di Kota Mataram yang penting untuk mitigasi gempabumi.
Pemilihan Ground Motion Model di Wilayah Jawa Menggunakan Data Percepatan Tanah Tahun 2010-2021 Taruna, Rian Mahendra; Octhav, Asyer; Rachman, Asep Nur; Gunawan, M Taufik; Sulastri, Sulastri; Rohadi, Supriyanto; Murjaya, Jaya
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v11i1.40860

Abstract

Wilayah Jawa memiliki aktivitas seismik yang tinggi akibat terletak di zona subduksi serta keberadaan beberapa sesar di daratan. Wilayah Jawa juga memiliki jumlah penduduk dan pertumbuhan infrastruktur tertinggi, sehingga upaya mitigasi harus dilakukan untuk mengurangi risiko gempa. Langkah paling penting untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memiliki ground motion model (GMM) yang sesuai dengan wilayah Jawa. Pada studi ini dibuat set data strong motion yang terdiri dari Peak Ground Acceleration (PGA), parameter gempa, dan kondisi situs pada periode 2010-2021. Data tersebut kemudian digunakan untuk memilih GMM yang memiliki residual paling rendah. Analisis dilakukan berdasarkan grafik histogram residual dan nilai standar deviasi untuk mendapatkan model yang terpercaya. Hasil penelitian menunjukkan beberapa model memiliki performa yang baik dalam memerkirakan nilai PGA. Model yang terpilih dapat digunakan untuk memerkirakan dampak gempa subduksi maupun crustal wilayah Jawa di masa depan.