Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH KARET ALAM DAN AMPAS TEBU SEBAGAI ADSORBEN CRUDE OIL SPILLS Farida Ali; Annisa Rahmathul Fithri; Rifky Harisya Adhitya
Jurnal Teknik Kimia Vol 23 No 1 (2017): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumpahan crude oil di laut merupakan salah satu sumber pencemaran laut yang selalu menjadi fokus perhatian dari masyarakat luas, karena tumpahan minyak tersebut akibatnya akan sangat cepat dirasakan oleh masyarakat sekitar pantai yang mana dapat merusak ekosistem laut dan dapat pula merusak makhluk hidup di sekitar pantai tersebut. Penggunaan adsorben merupakan salah satu cara menanggulangi tumpahan minyak di laut. Adsorben disini dibuat dari bahan alami dan dapat menyerap spilling oil tersebut. Limbah karet alam dan ampas tebu dapat dimanfaatkan untuk dijadikan produk yang lebih berguna yaitu dijadikan sebagai adsorben yang dapat menyerap tumpahan minyak di laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui massa bahan pengisi optimum dan waktu kontak optimum. Penelitian dilakukan dengan proses batch dan dilakukan dengan melakukan variasi massa bahan pengisi (2;2,5;3;3,5;4) g dan waktu kontak (30,60,90,120,150) menit. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa massa bahan pengisi optimum adalah 3,5 g dan waktu kontak optimum 60 menit.
PEMANFAATAN LIMBAH LATEKS KARET ALAM DAN ECENG GONDOK SEBAGAI ADSORBEN CRUDE OIL SPILL Farida Ali; Riswi Zedia Maretha; Lily Diana Novitasari
Jurnal Teknik Kimia Vol 23 No 3 (2017): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Polusi dari tumpahan crude oil di laut merupakan sumber pencemaran laut yang selalu menjadi fokus perhatian dari masyarakat luas, karena akibatnya akan sangat cepat dirasakan oleh masyarakat sekitar pantai dan sangat signifikan merusak makhlssuk hidup di sekitar pantai tersebut. Penggunaan adsorben merupakan salah satu cara menanggulangi tumpahan minyak di laut. Limbah lateks karet alam dan eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk dijadikan produk yang lebih berguna yaitu dijadikan sebagai adsorben yang dapat menyerap tumpahan minyak di laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui volume limbah lateks optimum,waktu kontak optimum dan massa crude oil optimum yang teradsorp. Penelitian dilakukan dengan proses batch dan dilakukan dengan melakukan variasi volume limbah lateks (5,10,15,20,25) ml, waktu kontak (20,40,60,80,100) menit dan massa crude oil (3,6,9,12,15) gram. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa volume limbah lateks optimum adalah 15 ml, waktu kontak optimum 100 menit, dan analisa adalah pada massa crude oil optimum yang teradsorp adalah 12 gram.
PENGARUH VOLUME KOAGULAN, WAKTU KONTAK DAN TEMPERATUR PADA KOAGULASI LATEKS DARI ASAM GELUGUR Farida Ali; Euniwati Situmeang; Vinsensia O
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 1 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kandungan asam sitrat dan asam askorbat yang terkandung didalam asam gelugur sangat berguna sebagai bahan penggumpal.Pada penelitian ini koagulasi lateks menggunakan ekstrak asam gelugur. Metode penelitian ini adalah melakukan pencampuran antara koagulan (ekstrak asam gelugur dan asam gelugur yang dikeringkan) dengan lateks yang akan memecah emulsi dan membentuk gumpalan karet. Analisa yang dilakukan meliputi analisa berat karet basah, berat crepe karet kering dan kadar karet kering. Studi variabel yang dilakukan meliputi variasi volume koagulan (5ml, 10ml, 15ml, 20ml, 25ml, dan 30ml), temperatur koagulasi (250C, 350C ,450C, 550C, 650C, dan 750C ) dan waktu kontak koagulasi (1 jam, 8 jam, 16 jam, 24 jam, 32 jam, 40 jam, dan 48 jam).Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa variasi volume koagulasi, berat karet terbesar didapatkan pada 15 ml volume koagulan dengan perbandingan 1: ¾ antara lateks dan koagulan asam gelugur yang dikeringkan sedangkan buah asam gelugur didapatkan pada 10 ml volume koagulan dengan perbandingan 1:1/2antara lateks dan koagulan asam gelugur. Pada variasi temperatur, didapatkan berat karet terbesar pada suhu 350C dan waktu kontak optimal koagulasi adalah 24 jam.
PENGARUH VOLUME KOAGULAN, WAKTU KONTAK DAN TEMPERATUR PADA KOAGULASI LATEKS DARI KAYU KARET DAN KULIT KAYU KARET Farida Ali; Wulan Novi Astuti; Nahdia Chairani
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 3 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggumpalan lateks secara alamiah membutuhkan waktu yang cukup lama dan untuk mempercepat penggumpalanlateks telah dicoba menambahkan berbagai bahan penggumpal (koagulan) ke dalam lateks yang berfungsi sebagaimedia pertumbuhan bakteri. Salah satu bahan alternatif koagulan alami dalam koagulasi adalah kayu karet dan kulitkayu karet yang mempunyai kandungan asam sehingga dapat menggumpalkan lateks. Kayu karet dan kulit kayu karetdiproses terlebih dahulu menjadi ekstrak kayu karet dan kulit kayu karet yang selanjutnya dilakukan pemeraman.Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara melakukan pencampuran antara koagulan (kulit kayu karetdan kayu karet) dengan lateks yang akan memecah emulsi dan membentuk gumpalan karet. Analisa yang dilakukanmeliputi analisa berat karet basah, berat crepe karet kering dan kadar karet kering. Studi Variabel yang dilakukanmeliputi variasi volume koagulan (5ml, 10ml, 15ml, 20ml, dan 25ml), temperatur koagulasi (200C, 300C ,400C, 500C,600C ) dan waktu kontak koagulasi (1 jam, 6 jam, 12 jam, 18 jam, 24 jam, 30 jam, 36 jam, 42 jam dan 48 jam). Hasilpenelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa variasi volume koagulasi, berat karet terbesar didapatkan pada 15 mlvolume koagulan dengan perbandingan 1: ¾ antara lateks dan koagulan. Pada variasi temperatur, didapatkan berat karetterbesar pada suhu 300C dan waktu kontak optimal koagulasi adalah 18 jam.
Pengaruh penambahan EM4 dan larutan gula pada pembuatan pupuk kompos dari limbah industri crumb rubber Farida Ali; Devy Putri Utami; Nur Aida Komala
Jurnal Teknik Kimia Vol 24 No 2 (2018): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah padat industri crumb rubber pada umumnya jarang dimanfaatkan sehingga dalam waktu lama akan bertambah banyak jumlahnya dan menjadi masalah dalam hal penanggulangannya. Oleh karena itu , dilakukan penanggulangan berupa pemanfaatan dari limbah padat crumb rubber. Proses pembuatan pupuk dilakukan dengan cara dekomposisi organik dengan variasi jumlah limbah padat crumb rubber sebesar 100, 95, 90, 85 dan 80 gram, penambahan larutan gula sebanyak 15 ml dan 30 ml, serta EM4 sebanyak 15 ml dan 30 ml. Air ditambahkan sampai mempunyai kelembaban 40-60%. Proses dekomposisi akan selesai sampai pupuk berumur 40 hari. Produk diharapkan memiliki spesifikasi yang sesuai dengan SNI 2803:2004 Pupuk NPK Padat serta Peraturan Menteri Pertanian No:70/Permentan/SR-140/10/2011 mengenai pupuk organik. Pada variasi penambahan EM4 dan larutan gula yang dilakukan dalam penelitian ini, maka diperoleh pupuk kompos yang baik yaitu sampel dengan penambahan EM4 30 mL dan larutan gula 15 mL dengan rasio C/N sebesar 17,08
REKAYASA PERALATAN ULTRAFILTRASI UNTUK PENYEDIAAN AIR SIAP MINUM BAGI KOMUNITAS PESANTREN IZZATUNA DAN AL-AMALUL KHAIR DI SUMATERA SELATAN Subriyer Nasir; Farida Ali; Roosdiana Muin
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 4 No.1 (Januari, 2016) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v0i0.1678

Abstract

. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai usaha membantu pondok pesantren dalam hal penyediaan air siap minum yang merupakan prioritas untuk keberlangsungan kegiatan pembinaan santri pada dua pondok pesantren yang ada di perkotaan dan di kabupaten di Propinsi Sumatera Selatan. Metode Ultrafiltrasi menggunakan membran yang dikombinasikan dengan adsorben dan lampu Ultraviolet yang didisain dapat digunakan untuk menghasilkan air yang siap minum sebanyak 800L per hari. Selain itu peralatan dapat dimanfaatkan oleh pesantren untuk membuka usaha depot air minum.