Oginawati, Katharina
Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl Ganesha 10 Bandung 40132

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI DENSITY FIGURE DAN PENGENDALIAN VEKTOR DEMAM BERDARAH PADA KELURAHAN CICADAS BANDUNG Ariva, Lini; Oginawati, Katharina
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 19, No 1 (2013)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.926 KB) | DOI: 10.5614/jtl.2013.19.1.6

Abstract

Abstrak: Dengue Haermorrhagic Fever (DHF) atau Demam Berdarah adalah salah satu penyakit yang sering mewabah di Indonesia. Pemantauan jentik nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit ini menjadi kegiatan rutin yang dilakukan dinas kesehatan dengan bantuan kader. Dari data dinkes tahun 2011 didapatkan angka rumah bebas  jentik sebesar  93,38% untuk Kota  Bandung. Walau demikian angka  kejadian DHF  di  kota Bandung terus meningkat. Untuk mengetahui faktor resiko penyebab kejadian demam berdarah di kelurahan Cicadas yang padat penduduk, maka dilakukan suatu penelitian Cross Sectional Study. Berdasarkan analisis data penelitian lapangan, kelurahan Cicadas sebagai wilayah studi memiliki angka bebas jentik sebesar 77,78%, House Index(HI) 22,22%, Container Index(CI) 12,84% dan Breteau Index (BI) 27,45. Sehingga didapatkan nilai Density Figure(DF) adalah 4. Hal ini menunjukkan bahwa kepadatan populasi nyamuk adalah sedang. Sehingga diperlukan tindakan pengendalian nyamuk sebagai vektor penyakit. Dan dari hasil kuesioner didapatkan bahwa 17%  dari  total    responden tidak  melakukan  pengendalian vektor  sama  sekali.  48%  dari  total  responden melakukan salah satu dari empat jenis pengendalian vektor (fisik, biologi, kimia, proteksi diri). Dan didapatkan bahwa jenis pengendalian vektor yang paling sering dilakukan oleh masyarakat di kelurahan Cicadas adalah secara kimia, yaitu 62% dari total responden. Kemungkinan tingginya penggunaan jenis pengendalian tersebut karena dianggap yang paling praktis dan memberikan efek yang terlihat secara kasat mata. Berdasarkan hasil regresi linear didapatkan bahwa terdapat hubungan antara pengendalian vector dengan kejadian DHF sebesar 15,8%.
STUDI PAPARAN GAS KARBON MONOKSIDA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEKERJA DI TERMINAL CICAHEUM BANDUNG Fitriana, Dara; Oginawati, Katharina
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 18, No 1 (2012)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.652 KB) | DOI: 10.5614/jtl.2012.18.1.3

Abstract

Abstrak: Terminal Cicaheum merupakan terminal tipe A dengan luas lahan 11.000 m2 yang terletak di Kota Bandung. Terdapat berbagai aktivitas di Terminal Cicaheum  yang dapat menghasilkan polusi udara. Pekerja yang bekerja di Terminal Cicaheum adalah yang paling rentan untuk terpapar zat polutan tersebut. Salah satu zat polutan yang paling banyak dihasilkan di lingkungan sekitar terminal adalah karbon monoksida (CO). Karbon monoksida dapat berasal dari asap rokok dan juga emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. Dilakukan pengukuran konsentrasi CO yang terpapar pada responden dengan menggunakan Personal Dosimeter Tube dan pengukuran kadar karboksihemoglobin dalam darah responden. Dalam hal ini, responden yang dipilih adalah pengurus bis. Hasil dari pengukuran konsentrasi CO terhirup menghasilkan 3,58 ? 7,24 ppm. Hasil dari pengukuran karboksihemoglobin dalam darah menghasilkan selisih dari sebelum dan sesudah sampling sebesar 0,066 ? 1,26 %.  Hasil dan analisis dari pengukuran tersebut kemudian dibandingkan dengan Nilai Ambang Batas berdasarkan National Institute for Occupational Safety and Health untuk CO terhirup dan American Conference of Governmental Industrial Hygienists untuk kadar karboksihemoglobin kemudian dilakukan analisis korelasi untuk melihat hubungan antara CO terhirup dan kadar karboksihemoglobin pada responden menggunakan program SPSS 16. Hasil dari analisis korelasi menghasilkan R = 0,506. Hal ini menunjukkan terdapat korelasi yang kuat antara kedua variabel.Kata kunci: Carbon monoksida, kaboksihemoglobin,  Personal dosimeter tubeAbstract: Cicaheum Terminal is a type A terminal with an area of 11.000 m2 of land that is located in Bandung City. There are various activities in Cicaheum Terminal that can produce air pollution. Workers working in Cicaheum Terminal are the most suspectible to be exposed by that pollutant substances. One of the the most pollutant substances that is being produced around Cicaheum Terminal area is carbon monoxide (CO). Carbon monoxide can be produced by cigarette smoke and also emission  from engine vehicle. Measurements are being done to determine CO concentration exposed to respondents by using Personal Dosimeter Tube, and measuring carboxyhemoglobin value in the respondents? blood. In this content, bus boarders are choosen as the respondent. Results from the CO inhaled concentration measurement are between 3,58 ? 7,24 ppm. Results from carboxyhemoglobin value in blood difference before and after sampling are between 0,066 ? 1,26 %. Results and analysis from the measurement then conducted with Treshold Limit Value based on National Institute for Occupational Safety and Health for CO inhaled and American Conference of Governmental Industrial Hygienists for carboxyhemoglobin value then doing correlation analysis to see the connection between CO inhaled and carboxyhemoglobin value in respondents using SPSS 16 software. The result from correlation analysis is R = 0,506. This shows that there is a strong correlation between the two variables.Key words: Carbon monoxide, carboxyhemoglobin, Personal Dosimeter Tube