Abstrak: Kenaikan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer memberikan efek terhadap temperatur global. Salah satu GRK yang diatur keberadaannya oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) adalah karbon dioksida (CO2). Emisi CO2 dihasilkan dari kegiatan antropogenik dan sumber alami. Penelitian ini berfokus pada sumber emisi CO2 dari kegiatan antropogenik, yaitu pertanian. Aplikasi kompos adalah suatu hal yang umum dilakukan pada sektor pertanian. Kompos merupakan bentuk akhir dari bahan organik yang telah terdekomposisi sehingga bermanfaat sebagai sumber substrat bagi mikroorganisme dalam tanah. Kegiatan mikroorganisme dalam tanah ini menghasilkan produk akhir berupa CO2 yang dikeluarkan melalui respirasi tanah. Selain itu, kompos juga berperan dalam meningkatkan carbon sequestration. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur emisi CO2 dan mengetahui penurunan kandungan karbon organik pada campuran tanah dan kompos serta melihat perbedaan antara kompos yang dicampur rata dengan tanah dan kompos yang tidak dicampur rata dengan tanah. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan incubator vessel yang diinkubasi selama 90 hari. Ada tiga jenis kompos yang digunakan, yaitu Kompos Domestik Kampus, Kompos Cacing dan Kompos Daun. Ketiga kompos ini merupakan kompos komersil. Dosis kompos yang digunakan adalah 0,2 gram kompos/10 gram tanah dan 0,5 gram kompos/ 10 gram tanah. Campuran tanah dan kompos memiliki kandungan karbon organik yang lebih besar daripada tanah. Setelah inkubasi selama 90 hari, kandungan karbon organik pada campuran tanah dan kompos mengalami penurunan. Penurunan kandungan karbon organik sebagai sumber substrat diikuti dengan penurunan aktivitas mikroorganisme dalam menghasilkan CO2 pada campuran tanah dan kompos. Emisi CO2 mengalami peningkatan dari awal penelitian (t0) hingga hari ke-20 (t20), setelah itu terjadi penurunan kadar emisi CO2 hingga akhir penelitian (t90). Selama masa penelitian, campuran tanah dan 0,5 gram Kompos Domestik Kampus mengemisikan CO2 yang paling tinggi yaitu 0,32-0,64 mg/hari.