Soehadha, Moh
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGUATAN IDENTITAS DAN SEGREGASI SOSIAL KOMUNITAS EKS PENGUNGSI TIMOR TIMUR DI SUKABITETEK, NUSA TENGGARA TIMUR Soehadha, Moh
Jurnal Sosiologi Reflektif Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jsr.v13i12.1563

Abstract

The exodus of East Timorese refugees after the 1999 referendum to Indonesia left a problem till now. International refugee affairs agencies, the Indonesian government, and non-governmental organizations have helped repatriate refugees. But many refugees do not want to return and choose to stay in Indonesia, among them they choose to stay in the border area in Sukabitetek Village, Belu Regency, East Nusa Tenggara. In a study through an ethnographic approach to the former East Timorese refugee community in the following Sukabitetek, it was explained about strengthening identity and social segregation in the interaction between former East Timorese refugees and local people. Resettlement policies for refugees that are top down and tend to pay less attention to the needs of refugees cause social problems, namely land access, economy and education, economic and political commodification, and social conflict.
Niels Mulder: Agama, Hidup Sehari-Hari, dan Perubahan Budaya Soehadha, Moh
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 1, No 1 (2002)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2002.%x

Abstract

Buku karya Niels Mulder memaparkan tentang berbagai sisi kesamaan antara masyarakat Thai, Jawa (Indonesia), dan Filipina; dalam hal kehidupan agama dan perubahan budaya serta gaya hidup. Secara umum, buku ini memang tidak dapat memberikan gambaran yang detail mengenai persamaan-persamaan pola budaya ketiga negeri yang saling bertentangga itu. Sebab identifikasi terhadap berbagai persamaan budaya itu, hanya dilakukan secara global, pada dataran permukaan. Kesan global yang tercermin dalam uraian Mulder itu antara lain diakibatkan oleh cara penggalian informasi yang hanya dilakukan dengan diskusi dan wawancara terhadap orang-orang pada tataran masyarakat tingkat atas (dosen/intelektual, wartawan, tokoh politik). Meski nampak sangat umum, bukan berarti buku ini tidak memberikan gambaran yang aktual dan absah terhadap kesamaan-kesamaan budaya masyarakat Jawa, Thailand, dan Filipina. Beberapa uraian tentang kesamaan-kesamaan nilai dan tatanan, serta pemahaman terhadap kehidupan di antara orang Thailand, Jawa, dan Filipina dapat dijadikan pemahaman awal bagi mereka yang hendak mengkaji lebih lanjut perihal kebudayaan masyarakat Asia Tenggara.