This Author published in this journals
All Journal e-CliniC
Dundu, Anita
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DETEKSI DINI ANAK GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME DAN INTERAKSINYA DENGAN ORANG TUA DAN SAUDARA KANDUNG Kandouw, Gladys L.; Dundu, Anita; Elim, Christofel
e-CliniC Vol 6, No 1 (2018): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.6.1.2018.19504

Abstract

Abstract: Autism spectrum disorder is a development disorder that appears before the age of three years old. It has three types of characteristic, inter alia social interaction. Children with autism spectrum disorder need interaction with their families or close-related people because they interact with their own styles. They need people who can understand what they want and their parents have the dominant roles. This study was aimed to obtain the interaction between children with autism and their siblings as well as their parents. This was a descriptivequantitative study with a cross sectional design. The results showed that there were 64 children with autism spectrum disorder; most were 7-10 years old. Males (59.6%) were more common than females (40.4%). There was interaction between children with autism and their siblings and parents which manifested as raging violently and crying abruptly. Conclusion: Children with autism spectrum disorder were dominantly male and aged 7-10 years old. The interaction between children with autism and their siblings and parents manifested as raging violently and crying abruptly.Keywords: children, autism, interaction, parents, siblings Abstrak: Gangguan spektrum autis adalah gangguan perkembangan yang muncul sebelum usia tiga tahun dengan 3 tipe karakteristik; salah satu diantaranya yaitu interaksi sosial. Anak gangguan spektrum autisme membutuhkan interaksi dengan orang-orang terdekat karena anak-anak tersebut berinteraksi dengan gayanya sendiri. Orangtua memiliki peran dominan dan merupakan orang yang paling dapat mengerti dan dimengerti oleh anak gangguan spektrum autisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi anak autisme dengan saudara kandung dan orang tua. Jenis penelitian ialah deskriptif-kuantitatif dengan desain potong lintang. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari total 64 anak autisme yang diteliti, terbanyak berusia 7-10 tahun yaitu 30 anak. Gangguan ini lebih banyak ditemukan pada laki-laki (59,6%) dibandingkan perempuan (40,4%). Terdapat interaksi antara anak autisme dengan saudara kandung dan orang tua berupa mengamuk dan menangis secara tibatiba. Simpulan: Anak gangguan spektrum autisme terbanyak berjenis kelamin laki-laki dan usia 7-10 tahun. Interaksi dengan keluarga berupa mengamuk dan menangis secara tiba-tiba.Kata kunci: anak, autisme,interaksi, orang tua, saudara kandung
Profil Clinical Scales Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2) Adaptasi Indonesia pada Komunitas Public United not Kingdom (punk) di Kawasan Megamas Manado Polakitang, Aprilia; Dundu, Anita; Kaunang, Theresia M.D.
e-CliniC Vol 5, No 1 (2017): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.5.1.2017.15812

Abstract

Abstract: Punk community is a social phenomenon that is prevalent in major cities in Indonesia. Members of the punk community are of a certain opinion that they have discovered their concepts and their thoughts on the highlighted unique and distinctive style. This study was aimed to obtain the status of mental health among the punk community based on Minnesota multiphasic personality inventory-2 (MMPI-2) Indonesia adaptation in order to detect any possible mental disorders. This was a descriptive observational study with a cross sectional design. The study population included members of the punk community at Megamas Manado aged ≥18 years. The results showed that of 30 respondents, the majority were males (86.67%), aged 20-39 years (83.33%), parents worked in private sectors (43.33%), did not have a certain job (73.33%), three siblings (43.33%), stayed in Manado (16.67%), senior high school graduated, and freedom as the reason to join the community (63.33%). Distribution of the MMPI-2 clinical scales Indonesia adaptation obtained a scale with high t-scores, as follows: Pd (40%), D (16.67%), MF (6.67%). Hy G.33%), and Si (3.33%). Conclusion: There were three clinical scales with the highest psychopathology: schizophrenia, paranoia, and psychasthenia. The majority were males, senior high school graduated, and stayed in Manado.Keywords: punk community, profile, clinical scales, MMPI-2 Indonesian adaptation.Abstrak: Komunitas Punk merupakan sebuah fenomena sosial yang tengah mewabah di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Generasi muda yang tergabung dalam komunitas punk merasa telah menemukan konsep dan pemikiran terhadap gayanya yang unik dan khas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan status kesehatan mental anggota komunitas punk berdasarkan clinical scales Minnesota multiphasic personality inventory-2 (MMPI-2) adaptasi Indonesia sebagai deteksi adanya kemungkinan gangguan mental. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Populasi penelitian ialah anggota komunitas Punk di kawasan Megamas Kota Manado yang berusia >18 tahun ke atas. Hasil penelitian mendapatkan dari 30 responden komunitas Punk, distribusi anggota berdasarkan sosio-demografik terbanyak ialah: laki-laki (86,67%), usia 20-39 tahun (83,33%), pekerjaan orang tua di bidang swasta (43,33%), mempunyai pekerjaan tidak tetap (73,33%), bersaudara tiga orang (43,33%), beralamat di kota Manado (76,67%), pendidikan terakhir SMA (83,33%), dan alasan bergabung pada komunitas Punk karena menginginkan kebebasan (63,33%). Distribusi clinical scales MMPI-2 adaptasi Indonesia memperlihatkan skala dengan t-skor yang tinggi dengan persentase tertinggi hingga terendah sebagai berikut: Sc (90%), Pt (80%), Pa (80%), Ma 73,33%), Hy (46,67%), Pd (40%), D (16,67%), Mf (6,67%), Hy (3,33%), dan Si (3,33%). Simpulan: Terdapat tiga clinical scales yang memiliki psikopatologi tertinggi yaitu: schizophernia, paranoia, dan psychastenia. Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan terakhir hingga SMA, dan beralamat tempat tinggal di Manado.Kata kunci: komunitas Punk, MMPI-2 adaptasi Indonesia
Profil content scale minnesota multiphasic personality inventory-2 (MMPI-2) adaptasi Indonesia pada komunitas “punk” di kawasan Megamas Manado Mokiwang, Lavenia E.; Dundu, Anita; Kairupan, Bernabas H.R.
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.14594

Abstract

Abstract: "Punk" community is already scattered around the world, including Indonesia. The "punk" community is popular with their unique styles such as ripped jeans, sassy ear pin, necklace and bracelet, as well as spike-top and Mohican hair style. Music is also included in the "punk" community unique style because the music they created was a part of a rebellion, therefore, the lyrics are often without simile. The appearance and the unique styles of the "punk" community often result in negative specullation of the society towards them which can cause impact to the mental and personality of the "punk" community members. This was a cross-sectional survey study to obtain the personality and the mental status of the "punk" community members by using Content Scale MMPI-2 Indonesia Adaptation. Data were univariate analyzed using Microsoft Excel. The results showed that from 33 people who did the test, only 30 people were valid and their socio demographic data showed that the highest frequency was male (86.67%). Score distribution of content scale MMPI-2 from the highest to the lowest was as foolows: BIZ (83.33%), DEP (73.33%), FAM (73.33%), TRT (73.33%), FRS (70%), LSE (70%), HEA (63.33%), WRK (60%), ANX (56.67%), OBS (56.67%), ASP (53.33%), ANG (33.33)%, CYN (33.33%), TPA (16.67%), and SOD (3.33%).Keywords: "punk" community, profile, content scale, MMPI-2 Abstrak: Komunitas “punk” saat ini sudah tersebar di dunia, termasuk Indonesia. Komunitas “punk” terkenal dengan gayanya yang khas yaitu celana jeans yang sobek-sobek, peniti centil di telinga, kalung dan gelang serta gaya rambut spike-top dan Mohican. Musik juga termasuk dalam gaya khas komunitas “punk” karena musik yang mereka ciptakan ialah bagian dari pemberontakan sehingga tak jarang lirik dari musiknya juga tidak diberi kiasan. Penampilan dan gaya khas dari komunitas “punk” seringkali menimbulkan pemikiran negatif dari masyarakat yang bisa berdampak pada mental dan kepribadian dari anggota komunitas “punk”. Jenis penelitian ialah survei potong lintang untuk mengetahui kepribadian dan mental anggota komunitas “punk” dengan menggunakan skala content scale MMPI-2 Adaptasi Indonesia. Data dianalisis secara univariat dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari 33 orang yang mengikuti tes hanya 30 orang yang dinyatakan valid dan data sosio demografi menunjukkan frekuensi jenis kelamin laki-laki yang terbanyak (86,67%). Distribusi skor tinggi Content Scale MMPI-2 berturut-turut dari yang paling tinggi ke rendah yaitu BIZ (83.33%), DEP (73.33%), FAM (73.33%), TRT (73.33%), FRS (70%), LSE (70%), HEA (63.33%), WRK (60%), ANX (56.67%), OBS (56.67%), ASP (53.33%), ANG (33.33)%, CYN (33.33%), TPA (16.67%), dan SOD (3.33%). Kata kunci: komunitas “punk”, profil, content scale, MMPI-2