Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMETAAN BUDAYA ORGANISASI SLB NEGERI SEMARANG Fajriani, Nurita Diah
JURNAL BISNIS STRATEGI Vol 24, No 2 (2015): Desember
Publisher : Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1171.281 KB) | DOI: 10.14710/jbs.24.2.27-46

Abstract

Budaya  organisa-si berkenaan  dengan  upaya  pencapaian  tujuan pendidikan  sekolah  dan peningkatan  mutu sekr.!ah.  Budaya  organisasi da-pat dikatakan  baik jika  mampu menggerakkan  seluruh  personal secara  sadar dan  mampu mem-berikan  kontribusi  terhadap keefektifan  serta pro-duA1ivitas  kerja yang  optimal.  Berkaitan  dengan  sekolah  sebagaisebuah  organisasi maka  tentu sangat perlu  untuk memahami bagaimana  men-getahui ketidakefektifan  di dalam  organisasinya  sehingga  dapat meningkatkan  mutu sekolah. Sekolah Luar Biasa  merupakan sekolah yang  memberikan pendidikan  khusus bagi siswa- siswinya yang  memiliki tingkat kesulitan  dalam  mengikuti proses pembelajaran  karena kelainan  fisik,  emosional,  mental,  sosial,  dan atau memi/iki potensi kecerdasan  dan  bakatistimewa.  Peneliti melakukan penelitian  tentang pemetaan budaya  organisas{ di SLB NegeriSemarang.Penelitian inf menggunakan  metode  kualitatif,  dengan instrumen penelitian yang  digunakan adalah  OGAI  (Organizational  Culture  Assesment)  sebagai a/at bantu  dalam penelitian  ini. Metode  kualitatif dengan  wawancara  mendalam,  observasi  dan  triangulasi.  Pengambilan sampel kuantitatif dengan  simple  random  sampling,  dengan  kuesioner yang  kembali sebanyak  101  kuesioner.  lnforman penelitian  berjumlah  11  orang,  informan penelitian  dipilih berdasarkan yang memiliki banyak pengetahuan  tentang kondisi budaya  organisasi SLB Negeri Semarang.    Hasil yang  diperoleh  secara  keseluruhan  skor OCAI  gabungan  antara kepala  sekolah,  guru dan  karyawan  budaya  SLB  Negeri Semarang pada  saat ini yaitu adhocracy  (39,85),  market  (28,01),  hierarchy  (19,2),  clan  (12,94).  Budaya yang diharapkan dengan  urutan  skor tertinggi yaitu  clan  (31,91),  adhocracy  (26,2),  hierarchy  (21,88),  dan market  (20,01).  Berdasarkan  hasil penelitian  maka  didapatkan  kesimpulan bahwa  diperlukan perubahan  budaya yang  lebih  menitikberatkan pada  internal dan peningkatan  nilai-nilai manajemen  di dalamnya.  Saran yang  sebaiknya  dilakukan  adalah perlunya  eva/uasi kembali terhadap  pengelolaan  manajemen  SLB  Negeri  Semarang.