Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS ECONOMIC EXPOSURE DAN DETERMINANNYA PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA ELEK JAKARTA (AGUSTUS 1997 - JUNI 2003) Hastuti, Fitri; Hady, Hamdy
JURNAL BISNIS STRATEGI Vol 13, No 1 (2004): Juli
Publisher : Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2130.827 KB) | DOI: 10.14710/jbs.13.1.15-38

Abstract

The aim of this research is to examine the elasticity and the sign of economic exposure of listed companies in period sample and subperiod sample, and also to analyze the potential factors that determine the elasticity of economic exposure. To achieve those goals, we use two linear regression equations with Ordinary Least Square (OLS) method. The first regression called first stage regression use time series data from August 1997 until June 2003. The second one called second stage regression use cross section data of sample 35 companies. The first stage regression result shows the elasticity and the sign of economic exposure of 35 companies during sample period of August 1997 until June 2003 and also in 3 sub-period samples. The second stage regression shows that economic exposure elasticity is significantly influenced by firm size, the company's operational area, the percentage of asset in foreign currency relative to total asset, and the percentage of debt in foreign currency relative to total debt. While traded sector and source of financing don't influence economic exposure elasticity significantly.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DETERMINASI KURS RUPIAH BERDASARKAN PENDEKATAN MONETER Hady, Hamdy
JURNAL BISNIS STRATEGI Vol 13, No 2 (2004): Desember
Publisher : Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.934 KB) | DOI: 10.14710/jbs.13.2.141-156

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji keabsahan model moneter pada kasus Indonesia, untuk mengetahui apakah postulasinya memang terbukti pada nilai kurs Rupiah terhadap mata uang ketiga negara mitra dagang . Melihat berapa lama model tersebut dapat mengestimasi perubahan kurs Rupiah, apakah ia valid untuk jangka waktu lama atau hanya bersifat short-run saja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model moneter tidak dapat diandalkan sebagai estimator kurs karena hasil penelitian menunjukkan hanya ada 29. 63 % observasi yang bergerak sesuai dengan hipotesis pendekatan moneter. Artinya, kurs tidak mengalami depresiasi hanya karena money supply atau suku bunga suatu negara lebih tinggi daripada negara lain, juga tidak terapresiasi bila pendapatannya lebih besar daripada negara lain. Hipotesis model moneter tidak terbukti pada kasus rupiah terhadap US $, Yen dan Singapore $. Walapun ada 29, 63% kasus yang valid, usia validitasnya sangat pendek karena dari kasusyang valid ini, 55% diantaranya hanya berusia 2 sampai 3 tahun. Artinya, untuk long-run, model moneter sama sekali tidak berlaku. Untuk mata uang Jepang dan Singapura, validitas model moneter lebihterlihat pada awal periode observasi yaitu dari tahun 1987 sampai 1988 atau tidak lama sesudah devaluasi 1986. Sedangkan untuk dolar Amerika, validitas model moneter baru muncul pada tahun 1995 dan 1996 atau menjelang kerontokkan Rupiah. Dengan menggunakan money supply, pendapatan dan suku bunga sebagai penduga, dolar Singapura ternyata paling volatile karena koefisiennya berubah dengan magnitude yang besar dan tanda koefisiennya sangat tidak menentu. Ketidakpastian ini semakin memperlihatkan ketidakhandalan model moneter. Di antara ketiga variabel bebas, money supply adalah penjelas perubahan kurs yang terbaik, sedangkan suku bunga terbukti kurang berpengaruh, dan pendapatan adalah unsur yang tidak berperan. Namun tidak tertutup kemungkinan bahwa kecilnya pengaruh pendapatan dan suku bunga karena ada interaksi antara ketiga variabel bebas itu sendiri, sebab analisis menunjukkan ada korelasi erat antara mereka bertiga.
Pengaruh Tanggung Jawab Finansial Terhadap Literasi Finansial Dengan Variabel Pengalaman Finansial Sebagai Variabel Pemoderasi Rochim, Mochamad Abdul; Hady, Hamdy; Nalurita, Febria
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.598 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i12.10712

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tanggung jawab finansial (tingkat keterlibatan (TK) dan status pengelola keuangan (SPK)) terhadap literasi finansial (LF). Selain itu, penulis menambahkan analisis moderasi yaitu pengalaman finansial (PF) terhadap hubungan antara tanggung jawab finansial (tingkat keterlibatan (TK) dan status pengelola keuangan (SPK)) terhadap literasi finansial (LF). Literasi finansial pada penelitian ini diukur dalam dua dimensi, yaitu literasi finansial objektif dan subjektif, sedangkan tingkat keterlibatan (TK) diukur dalam tiga jenis kegiatan, yaitu tingkat keterlibatan dalam merencanakan, mengambil keputusan, dan implementasi keputusan keuangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang bersumber dari pengisian 29 indikator kuisioner yang dijawab melalui kuesioner online oleh responden selama bulan Mei s.d. Juni 2022. Dengan menggunakan metode purposive sampling, diperoleh 168 responden. Analisis data yang digunakan untuk uji hipotesis yaitu metode analisis statistik multivariat dengan menggunakan SEM (Teknik Pemodelan Statistik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterlibatan dalam keuangan keluarga tidak mempengaruhi secara signifikan atas literasi finansial. Akan tetapi, pada kelompok responden dengan tingkat pengalaman finansial rendah, tingkat keterlibatan dalam keuangan keluarga mempengaruhi secara signifikan terhadap literasi finansial. Selanjutnya, terdapat hubungan positif signifikan atas status pengelola keuangan keluarga terhadap literasi finansial. Pada analisis moderasi, diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh moderasi pengalaman finansial atas hubungan antara status pengelola keuangan (SPK)) terhadap literasi finansial (LF). Hasil penelitian ini memberikan informasi Bagi masyarakat agar dapat meningkatkan tingkat literasi finansial yang dimiliki, khususnya bagi masyarakat yang menjadi kepala pengelola keuangan keluarga.