Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kajian toleransi keruangan pada kawasan pendukung pariwisata di Jalan Margo Utomo, Yogyakarta Yetti, Aprodita Emma; Pujiyanti, Indah
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v2i1.63

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu generator ekonomi di Indonesia. Dalam konteks keruangan arsitektur, berkembangnya pariwisata berbanding lurus dengan pertumbuhan kawasan dan kota di suatu tempat. Fasilitas untuk mendukung pariwisata menjadi sebuah kebutuhan primer dari perencanaan pariwisata. Salah satu dampak dari kebutuhan fasilitas pariwisata adalah munculnya ruang-ruang baru di kawasan-kawasan lama yang sudah terbentuk sebelumnya. Dampak tersebut dapat memunculkan konflik keruangan. Untuk meredam konflik keruangan, maka perlu adanya tindakan adaptif berupa toleransi keruangan di lapangan. Jl. Margo Utomo, Yogyakarta merupakan salah satu penggalan jalan yang strategis dan saat ini berkembang sebagai sentra perniagaan dan pariwisata Yogyakarta. Kawasan ini memiliki akulturasi budaya dari sisi arsitektural yang menjadi ciri khas dan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Banyak investor yang tertarik untuk investasi di Yogyakarta dan membangun fasilitas pariwisata di jl.Margo Utomo. Pembangunan fasilitas-fasilitas baru di kawasan ini harus dicermati agar tidak terjadi konflik keruangan.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan kebijakan dalam keruangan arsitektur dan membangun kesadaran serta toleransi akan nilai ruang di perkotaan yang ramah terhadap pariwisata.
Efektifitas Penerapan Healing Environment Pada Fasilitas Kesehatan Tipe D Di Yogyakarta Pujiyanti, Indah; Yetti, Aprodita Emma; Fitria, Tika Ainunnisa
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan (JUARA) Vol 4, No 1 (2021): Februari (Jurnal Arsitektur dan Perencanaan)
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/juara.v4i1.1694

Abstract

Fasilitas Kesehatan baiknya menerapkan upaya dan kontribusi positif untuk lingkungan yang sehat termasuk didalamnya pencapaian kualitas arsitektur yang sehat di lingkungan. Healing Environment merupakan pendekatan dalam pengaturan fisik dan lingkungan yang digunakan dalam mendukung proses penyembuhan pasien. Implementasi arsitektur dalam pendekatan Healing Environment diwujudkan dengan menciptakan lingkungan binaan sehat yang berbasis unsur alam di lingkungan yang dipadukan dengan pendekatan psikologis, karakter, dan perilaku manusia. Visi dari pendekatan Healing Environment dalam arsitektur dirasa sejalan dengan upaya pemerintah daerah Yogyakarta dalam mencapai kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Hal tersebut terwujud dengan adanya gagasan-gagasan desain yang diterapkan di lingkungan Fasilitas Kesehatan di Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh penerapan pendekatan healing environment pada arsitektural dan lingkungan di Fasilitas Kesehatan tipe D Yogyakarta. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, data dikumpulkan menggunakan metode wawancara, observasi di lapangan dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini diketahui jika Penerapan variable view and connection with nature menjadi hal utama dalam meningkatkan kenyamanan pengguna Fasilitas Kesehatan Tipe D dan memiliki potensi untuk dapat diterapkan lebih optimal karena site yang cukup luas. Ruangan yang dapat dioptimalkan untuk menerapkan pendekatan healing environment pada Fasilitas Kesehatan Tipe D  adalah ruang tunggu dan ruang rawat inap. Kenyamanan termal dan cahaya tidak berbanding lurus dengan keberadaan ventilasi/bukaan alami pada pada ruangan di fasilitas kesehatan tipe D karena masih dapat dikondisikan menggunakan penghawaan dan pencahayaan buatan. Variabel Aroma, warna, material dan suara tidak menjadi prioritas dalam penerapan healing environment pada Fasilitas Kesehatan tipe D.
Re-desain Arsitektural Kantor dengan Optimalisasi Kenyamanan dan Sirkulasi. Studi Kasus : Kantor Bline Yogyakarta Pradini, Deasy Ayu; Yetti, Aprodita Emma
JAS: Journal of Architecture Students Vol 1, No 1 (2020): MEI
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jas.v1i1.1340

Abstract

Bline Desain Yogyakarta merupakan perusahaan yang bergerak di bidang property, perusahaan ini menyediakan jasa desain arsitektur dan produksi seperti funitur kantor baik interior maupun eksterior, untuk usaha dibidang interior yang menyediakan jasa desain maupun berbagai macam produk mebel mulai mebel rumahan, perkantoran maupun produksi mandiri berdasarkan pesanan. Karakteristik workshop Bline desain terletak di Dusun Genitem, Sidoagung, Godean, Sleman, Yogyakarta dengan lahan memanjang di area persawahan. Meningkatnya aktivitas pekerja, mempengaruhi peningkatan pemenuhan fasilitas bagi pekerja untuk menjawab latar belakang tersebut, Bline desain melakukan re-desain arsitektur (terhadap ruang kerja) pendekatan re-desain yang digunakan mengacu pada karakter site, kenyamanan bangunan dan sirkulasi pengguna, karakter site di tengah area persawahan diharapkan dapat berdialog dengan eksisting site yaitu bengkel arsitektur, agar dapat mengupayakan. Optimalisasi kenyamanan dan sirkulasi desain renovasi kantor menggunakan kajian literatur terkait kenyamanan dan sirkulasi, hasil rancang diharap menjawab kebutuhan desain, berikut rekomendasi desain kantor terkait aktifitas indutri, efektifitas ruang dan persembahan arsitektural pada ruang kerja. Hasil penelitian ini berupa desain ruang kerja interior, eksterior, dan rekomendasi perkembangan pola ruang workshop berdasarkan aktivitas industri berupa penambahan fungsi penggunaan lahan, sirkulasi, perbaikan penambahan area parkir dan ruang terbuka.
Akar Wangi Institute dengan Pendekatan Permakultur sebagai Dasar Perancangan Sujarwo, Wisnu; Yetti, Aprodita Emma
JAS: Journal of Architecture Students Vol 2, No 1 (2021): MEI
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jas.v2i1.1522

Abstract

Semin merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul yang memilikki potensi dengan banyak produk unggulan, diantaranya adalah kerajinan bambu dan akar wangi. Dengan meningkatnya permintaan akan produk tersebut, hal tersebut menimbulkan dampak baik positif maupun negatif. Dampak positifnya adalah meningkatnya lapangan kerja dan kreatifitas masyarakat, sedangkan dampak negatifnya adalah timbulnya masalah lingkungan berkaitan dengan penggunaan sumber daya alam yang tidak diiringi dengan pengetahuan dan kesadaran mengenai kelestarian alam. Selain potensi, Semin juga memilikki isu-isu yang memerlukan penyelesaian seperti sulitnya air di daerah-daerah tertentu, dan juga kurangnya fasilitas umum pendidikan ataupun pusat edukasi. Tantangan desain dalam perancangan ini adalah mewadahi dan meningkatkan potensi Daerah terpilih yang memiliki isu-isu atau permasalahan yang tidak dapat dipisahkan dengan potensi itu sendiri. Perancangan Akar Wangi Institutee dengan pendekatan permakultur diharapkan dapat mewadahi dan meningkatkan potensi, serta mengatasi permasalahan pada Daerah terpilih.
Perencanaan Desain Fasad Ruang Komersial di Rumah Kos Karangploso, Malang dengan Konsep Arsitektur Industrial. Khoirunnisa, Shofia; Yetti, Aprodita Emma
JAS: Journal of Architecture Students Vol 1, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jas.v2i1.1218

Abstract

Malang merupakan salah satu kabupaten dengan tujuan para pendatang untuk menempuh pendidikan. Hal tersebut menjadi pemicu masyarakat setempat untuk memfasilitasi sarana pendidikan. Rumah Kos Karangploso merupakan rumah kos yang berlokasi di kabupaten Malang. Tepatnya berada di kecamatan Karangploso yang letaknya di sebelah barat laut kota Malang. Berbeda dari kebanyakan rumah kos yang ada di sekitar Rumah Kos. Rumah Kos Karangploso ini memfasilitasi hunian dengan ruang komersial. Pendekatan yang diterapkan dalam desain fasd rumah kos karangploso adalah konsep industrial. Konsep Industrial juga dikenal dengan gaya arsitektur yang menerapkan estetika dan kepraktisan penggunaan barang (usability).Kata Kunci: Malang, Rumah Kos, Ruang Komersil, Fasad, Konsep Industrial.
Kajian Penataan dan Efisiensi Ruang Dalam Renovasi Rumah Tinggal Subagya, Baharudin Yusuf; Yetti, Aprodita Emma
JAS: Journal of Architecture Students Vol 2, No 1 (2021): MEI
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jas.v2i1.1871

Abstract

Untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau keluaga perubahan pada tempat tinggal adalah salah satu cara yang sering dilakukan. Namun perubahan tersebut tentumya harus di dasari oleh alasan dan pertimbangan yang matang agar hasilnya efisien, sehat, nyaman serta tidak membuang biaya. Artikel ini akan membandingkan dua hunian yang direnovasi dengan fungsi, pendekatan, serta kebutuhan yang berbeda. untuk mengatahui seberapa efisien ruang saat merenovasi rumah. Temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan juga pedoman dalam merenovasi rumah. 
Perancangan Hunian Kost Dengan Pendekatan Arsitektur Tropis Pada Lahan Menyudut Sujarwo, Wisnu; Yetti, Aprodita Emma
JAS: Journal of Architecture Students Vol 1, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jas.v1i2.1267

Abstract

Kebutuhan hunian kost saat ini meningkat dikarenakan meningkatnya taraf hidup masyarakat sehingga meningkat pula jumlah penduduk yang merantau untuk menuntut ilmu, faktor lain dikarenakan semakin populernya suatu kota menyebabkan peningkatan urbanisasi, sehingga meningkat pula kebutuhan tempat tinggal untuk para perantau. Tantangan desain dalam perancangan ini adalah kondisi eksisting yang memilikki ukuran dan bentuk site yang menyudut,serta kebutuhan bangunan yang merespon iklim tropis Indonesia. Konsep yang diangkat merujuk pada fungsi bangunan yang membutuhkan keefektifan dan efisiensi ruang yang tinggi. Dengan pendekatan arsitektur tropis, diharapkan desain yang dihasilkan mampu menjawab kebutuhan hunian kost yang berada pada lahan menyudut dan merespon iklim setempat.
KAJIAN ARSITEKTUR PERILAKU UNTUK RUANG LAKTASI DI RUANG PUBLIK Yetti, Aprodita Emma
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan (JUARA) Vol 1, No 2 (2018): September (Jurnal Arsitektur dan Perencanaan)
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/juara.v1i2.771

Abstract

Breastfeeding is a positive activity that needs support from the surrounding environment. The lactation room is a necessary means of infrastructure to facilitate breastfeeding. The availability of adequate lactation space in public spaces is currently not maximized. This research is a qualitative descriptive research with case study approach. This research takes locus in public space that is urban shopping place. Methods of data collection using the technique of partial observation and behavior mapping. The results of this study can contribute to enrich the insight and knowledge in the field of education and practical use of referrals or referrals for the community, especially for the development of architectural.