Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FUNGSI SOSIAL SASTRA LISAN DALAM MASYARAKAT BENGKULU Social Function of Folklore in Bengkulu Community Wibowo, Sarwo Ferdi
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 1, No 2 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.26 KB) | DOI: 10.26499/jl.v1i2.32

Abstract

Penelitian sastra lisan di Bengkulu masih terbatas pada kajian strukur, belum mengungkap fungsi sastra lisan tersebut. Padahal, sastra lisan merupakan bagian yang tak terpisahkan dan memiliki fungsi-fungsi spesifik pada masyarakat penggunanya (dalam pengertian folk). Penelitian mendiskusikan  fungsi sastra lisan di masyarakat Bengkulu. Pendekatan fungsional Finnegan yang ditopang dengan teori fungsi dari beberapa ahli lain digunakan sebagai metode.. Hasil kajian menunjukkan bahwa dalam masyarakat Bengkulu sastra lisan berfungsi untuk: 1) Andai-Andai pada masyarakat Kedurang merupakan media pendidikan dari orang tua ke  anak untuk membekali mereka dengan kecakapan sosial. 2) Nandai Betebah digunakan sebagai peningkat kepercayaan diri masyarakat Serawai. 3) Mitos ular raksasa dalam Masyarakat Rejang berkaitan dengan pengetahuan akan gempa bumi dan mitigasi bencana. 4) Sekujang pada masyarakat Serawai dapat dipandang sebagai alat pemaksa berlakunya norma-norma sosial (normativitas heteroseksual).Oral literature studies in Bengkulu limited to structural discussion, not expose it function yet. Whereas, oral literature is a inseparable part of it community (in folk term) and have specific function for them. This paper discuss oral literature function in Bengkulu community. Finnegan functional approach sustained by other expert theory used as method. Result expose that in Bengkulu Community oral literature has function as: 1) Andai-andai in Kedurang community is a educational media to inherit social skill, 2) Nandai betebah used as pride enhancer, 3) Giant snake myth in Rejang community related to ancient knowledge about earthquake and functionate in disaster mitigation, 4) Sekujang’s function in Serawai community expose as social norm coercive instrumen (especially heterosexual normativity).