Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH TEKNIK PERBAIKAN TEGAKAN RUMPUN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BATANG BAMBU TALI (GIGANTOCHLOA APUS KURZ.) (THE EFFECT OF REPAIRING TECHNIQUE TO CLUMPS STAND TO THE CULM PRODUCTIVITIES OF BAMBU TALI (GIGANTOCHLOA APUS KURZ) ) sutiyono, sutiyono; mile, yamin; wardani, marfu'ah
Prosiding Seminar Biologi Vol 8, No 1 (2011): Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.392 KB)

Abstract

ABSTRACT   Bambu tali (Gigantochloa apus Kurz.) known as bambu species that used many for handicraft materials. But their clump existence often damage without tending and many cutting remainder  the research of repairing technique of clump to improve the productivity of culms have been done in forest research station Balai Penelitian Kehutanan Ciamis for 2 years from 2009 to 2010. The research were arranged according to RCBD (Random completely block design) consist of three treatments that are : A. Clump repaired total, all cutting remainder were removed, B. Clump repaired apart, half of cutting remainder were removed,  C. Clump without repaired, as control. Every treatment consist of  seven  replications and the data collection includes of the amount of culm/clump, clump circumference, clump density, culm high and culm diameter. Data collecting done in the intial and one year after treatment. All data were analyzed by the  analysis of variance. Result of research showed that clump repaired total (A) can improve the amount of culm/clump of  116,2% bigger compared to clump repaired apart (B) which only 67,3% and or again clump without repairing (C)  which 50,3%. Beside that, clump reapiring total (A) can improve the culm height of 107,3% bigger compared to clump repaired (B) which of 101,6% or and the clump without repaired (C) which only 100,0%. Meanwhile though don't significant but clump repaired total (A) tend to to improve the culm diameter compared to the clump repaired apart (B) and or clump without repaired (C). Key words : bambu tali, Gigantochloa apus Kurz., clump damage, clump repairing, improve, culm productivity.
GAHARU TANDUK (GONYSTYLUS MACROPHYLLUS (MIQ.) AIRY SHAW) DI HUTAN CILEMOH, JASINGA DAN UPAYA KONSERVASINYA Wardani, Marfu'ah; Kalima, Titi
Prosiding Seminar Biologi Vol 8, No 1 (2011): Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.851 KB)

Abstract

ABSTRAK Gaharu tanduk (Gonystylus macrophyllus (Miq.) Airy Shaw) merupakan salah satu spesies pohon bernilai komersial yang keberadaannya semakin langka. Spesies ini telah masuk dalam International of Union for the Conservation of Nature (IUCN) Red List Red List Data dengan kategori rawan (Vulnerable = VU). Eksplorasi untuk memperoleh data dan informasi ilmiah tentang keberadaan pohon gaharu tanduk telah dilakukan pada bulan Juli 2009 di hutan adat Cilemoh, Jasinga, Bogor, Jawa Barat. Pengumpulan data melalui pembuatan plot pengamatan berupa lingkaran dengan radius 7,32 m. Titik tengah lingkaran tersebut adalah pangkal batang pohon cuplikan. Di dalam plot pohon cuplikan dibuat pula 1 subplot lingkaran dengan titik tengahnya pada azimut 90° berjarak 3,66 m dari titik pusat plot dengan radius 2,07 m untuk tingkat pancang dan untuk pengamatan tingkat semai dibuat 3 subplot bujur sangkar 1m x 1m berjarak 4,57 m masing-masing azimut 30°, 150° dan 270° dari titik pusat plot. Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa hanya diperoleh satu pohon berdiameter batang 85 cm, dengan tinggi total 31 m, tanpa permudaan alam. Oleh karena itu sebelum terjadi kepunahan, pohon gaharu tanduk perlu mendapat prioritas untuk dilindungi. Perlindungan yang dilakukan dapat berbentuk konservasi in-situ yaitu upaya melestarikan jenis di habitatnya atau konservasi ex-situ dengan melestarikan di luar habitatnya. Kata kunci : gaharu tanduk, komersial, langka, konservasi
GAHARU TANDUK (GONYSTYLUS MACROPHYLLUS (MIQ.) AIRY SHAW) DI HUTAN CILEMOH, JASINGA DAN UPAYA KONSERVASINYA Wardani, Marfu'ah; Kalima, Titi
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 8, No 1 (2011): Prosiding Seminar Nasional VIII Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Gaharu tanduk (Gonystylus macrophyllus (Miq.) Airy Shaw) merupakan salah satu spesies pohon bernilai komersial yang keberadaannya semakin langka. Spesies ini telah masuk dalam International of Union for the Conservation of Nature (IUCN) Red List Red List Data dengan kategori rawan (Vulnerable = VU). Eksplorasi untuk memperoleh data dan informasi ilmiah tentang keberadaan pohon gaharu tanduk telah dilakukan pada bulan Juli 2009 di hutan adat Cilemoh, Jasinga, Bogor, Jawa Barat. Pengumpulan data melalui pembuatan plot pengamatan berupa lingkaran dengan radius 7,32 m. Titik tengah lingkaran tersebut adalah pangkal batang pohon cuplikan. Di dalam plot pohon cuplikan dibuat pula 1 subplot lingkaran dengan titik tengahnya pada azimut 90° berjarak 3,66 m dari titik pusat plot dengan radius 2,07 m untuk tingkat pancang dan untuk pengamatan tingkat semai dibuat 3 subplot bujur sangkar 1m x 1m berjarak 4,57 m masing-masing azimut 30°, 150° dan 270° dari titik pusat plot. Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa hanya diperoleh satu pohon berdiameter batang 85 cm, dengan tinggi total 31 m, tanpa permudaan alam. Oleh karena itu sebelum terjadi kepunahan, pohon gaharu tanduk perlu mendapat prioritas untuk dilindungi. Perlindungan yang dilakukan dapat berbentuk konservasi in-situ yaitu upaya melestarikan jenis di habitatnya atau konservasi ex-situ dengan melestarikan di luar habitatnya. Kata kunci : gaharu tanduk, komersial, langka, konservasi