Kansil, Christine S.T.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BRIS AT IDX: A LOOK AT HOW SHARIAH BANK MERGER WORKS IN INDONESIA Liandi, Andryan; Kansil, Christine S.T.
POLICY, LAW, NOTARY AND REGULATORY ISSUES Vol. 2 No. 4 (2023): OCTOBER
Publisher : Transpublika Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55047/polri.v2i4.920

Abstract

This article provides a comprehensive exploration and analysis of the complex legal framework surrounding the merger of PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BRI syariah Tbk, and PT Bank BNI Syariah, resulting in the establishment of Bank Syariah Indonesia (BSI). The analysis meticulously categorizes the legal requirements applicable to both private and public Shariah banks, referencing key regulations such as POJK 41/2019, Law 40/2007, POJK 15/2020, POJK 74/2016, and others. The study delves into the essential elements of the merger process, navigating through the intricacies involved in formulating a comprehensive merger plan. This includes a detailed examination of share evaluation methodologies and the resolution of associated rights and obligations. The article places significant emphasis on the disclosure of material facts, highlighting the importance of transparently communicating information that has the potential to impact stakeholders. Additionally, the analysis extends to the multifaceted approval processes required for the successful execution of the merger, encompassing internal approvals from boards of directors and commissioners, as well as regulatory bodies. The article sheds light on the intricate procedures and criteria outlined by the Indonesia Stock Exchange (IDX) regarding such transformative transactions, further adding complexity to the overall process.
Wanprestasi PT. ANTAM Terhadap Budi Said dalam Jual Beli Emas Lo, Edmund; Kansil, Christine S.T.
Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik Vol. 4 No. 4 (2024): (JIHHP) Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (Mei - Juni 2024)
Publisher : Dinasti Review Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jihhp.v4i4.2139

Abstract

Kegiatan jual beli merupakan suatu kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang. Secara umum, dalam kegiatan jual beli terdapat persetujuan dari kedua belah pihak. Adanya persetujuan dari kedua belah pihak membuat kegiatan jual beli dapat dikatakan sah sesuai dengan hukum yang ada. Penelitian ini akan membahas adanya perjanjian jual beli atau persetujuan dari kegiatan transaksi jual-beli antara Budi Said yang merupakan pembeli dan PT Antam sebagai penyedia barang yang dalam penelitian ini adalah emas. Pada kasus ini, permasalahannya dimulai ketika Budi Said membeli 7 ton emas dari Antam. Budi Said hanya menerima emas tersebut sebanyak 5,9 ton. Oleh karena itu, Budi Said merasa ditipu dan mengirim surat ke Antam Cabang Surabaya, tetapi tidak pernah dibalas. Akhirnya, Budi mengirim surat ke Antam Pusat Jakarta dan dinyatakan bahwa PT Antam tidak pernah menjual emas dengan harga diskon. Maka, kasus wanprestasi ini pun dibawa ke pengadilan. Budi Said menggugat PT. Antam dan Eksi Anggraeni untuk mengganti kerugiannya sebesar 1,1 ton emas.