Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PRILAKU SEKSUAL DAN KEBERSIHAN ALAT REPRODUKSI EKSTERNAL DENGAN KEJADIAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA USIA REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALISE KOTA PALU Palesa, Hayati; Sridani, Ni Wayan; Adawiyah, Rabiatul
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPerilaku seksual dan kebersihan alat reproduksi eksternal dengan  kejadian penyakit menular seksual (PMS) pada Usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Talise Kota Palu. Penyakit menular seksual (PMS) Merupakan penyakit yang ditularkan terutama melalui hubungan seksual, Kejadian PMS remaja terbanyak di wilayah kota palu yaitu Puskesmas Talise berjumlah 1,172 kasus. Yang di obati hanya 417 kasus.   Tujuan penelitian ini Untuk menganalisis Hubungan Perilaku seksual dan kebersihan alat reproduksi eksternal pada usia remaja di wilayah kerja Puskesmas talise Kota Palu. Jenis penelitian merupakan rancangan penelitian case control. Jumlah sampel sebanyak 84 Responden. Tehnik pengambilan sampel accidental sampling. Analisis data menggunakan Chy Square. Hubungan prilaku seksual dengan  kejadian penyakit menular seksual (PMS) pada Usia remaja di tambah nilai p value  0,006  (α = 0,005). Hubungan kebersihan alat reproduksi eksternal dengan  kejadian penyakit menular seksual (PMS) pada Usia remaja  di tambah niali p value  0.016  (α = 0,005). Kesimpulan  penelitian ini adalah ada hubungan antara prilaku seksual dan kebersihan alat reproduksi eksternal dengan kejadian penyakit menular seksual (PMS) pada usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Talise Kota Palu. Saran bagi Instansi terkait untuk perbaikan perencanaan maupun implementasi program kesehatan reproduksiKata kunci: Prilaku seksual,Kebersihan alat reproduksi eksternal.ABSTRACTRelationship between  sexual behavior and cleanliness of external reproductive devices with the incidence of sexually transmitted diseases (STDs) in adolescents in the working  area of the Palu City Health Center Talise. Sexually transmitted diseases (STDs) Is a disease that is transmitted primarily through sexual intercourse, the highest incidence of adolescent STDs in the hammer city area, namely the Talise Health Center totaling 1,172 cases. Only 417 cases were treated. The purpose of this study was to analyze the relationship between  sexual behavior and  cleanliness of external reproductive devices in adolescence in the working area of the Talise Health Center in Palu City. This type of research is a case control research design. The number of samples was 84  respondents. Accidental sampling technique for sampling.Data analysis using Chy Square. The relationship of sexual behavior with the incidence of sexually transmitted diseases (STDs) in adolescents added a p value of 0.006 (α = 0.005). The relationship between the cleanliness of external reproductive devices with the incidence of sexually transmitted diseases (STDs) in adolescents is added to the value of p value 0.016 (α = 0.005). The conclusion of this study is that there is a relationship between sexual behavior and cleanliness of external reproductive devices with the incidence of sexually transmitted diseases (STDs) in adolescence in the working area of the Palu City Talise Health Center. Suggestions for related institutions to improve the planning and implementation of reproductive health programsKeywords: sexual behavior, cleanliness of external reproductive devices.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDERITA HIPERTENSI DI RSU ANUTAPURA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH Palesa, Hayati; Wayan Sridani, Ni
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.649 KB) | DOI: 10.22487/htj.v5i2.122

Abstract

Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg atau tekanandiastolik diatas 90 mmHg. Prevalensi di Indonesia menurut Riskesda 2018 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2013, Hipertensi naik 25,8% menjadi 34,1%. Jenis penelitian yang dipergunakanadalah analitik dengan pendekatan observasi dan rancangan Cross sectional. Pada penelitian inipenderita penyakit hipertensi sebagai variabel terikat dan riwayat keluarga, umur, jenis kelamin, danmerokok sebagai variabel bebas yang diukur secara bersama, Sampel dalam penelitian ini berjumlah44 responden Hasil Analisa Bivariat: Hubungan antara tingkat hipertensi dan Umur menunjukkanbahwa X² hitung < X² tabel yaitu 0,29 < 3,84. Hubungan antara tingkat hipertensi dan jenis kelaminmenunjukkan bahwa X² hitung > X² tabel yaitu 4,48 > 3,84. Hubungan antara tingkat hipertensi dankebiasaan merokok, menunjukkan bahwa X² hitung < X² tabel yaitu 2,22 < 3,84. Hubungan antaratingkat hipertensi dan riwayat keturunan menunjukkan bahwa hipertensi berat). Berdasarkan hasilperhitungan chi kuadrat menunjukkan bahwa X² hitung > X² tabel yaitu 4,96 < 3,84. Hubungan antaratingkat hipertensi dan umur, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna. Hubunganantara tingkat hipertensi dan jenis kelamin menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara jeniskelamin dengan tingkat hipertensi. Hubungan antara tingkat hipertensi dan kebiasaan merokok,menunjukkan bahwa tidak ada hubungan bermakna. Hubungan antara tingkat hipertensi dan riwayatketurunan menunjukkan bahwak ada hubungan bermakna antara riwayat keturunan hipertensi dengantingkat hipertensi.