This Author published in this journals
All Journal Biomedika
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBEDAAN JUMLAH TELUR CACING GEOHELMINTH ANTARA SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN DI SURAKARTA Bestari, Rochmadina Suci; Safitri, Aulia Nanda; Purnama, Ayu Arista
Biomedika Vol 12, No 1 (2020): Biomedika Februari 2020
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v12i1.8688

Abstract

ABSTRAKInfeksi cacingan yang disebabkan oleh geohelminth masih terbilang tinggi di Indonesia, yaitu antara 2,5-62 % pada semua umur. Geohelminth  yang sering didapati di Indonesia terdiri dari tiga macam, yaitu Ascaris lumbricoides, hookworm dan Trichuris trichiura. Penularan infeksi geohelminth bisa melalui makanan yang dimakan manusia tanpa dimasak dahulu, larva menembus kulit, dan inhalasi. Jenis sayuran dimakan tanpa dimasak dahulu adalah selada, kemangi dan kubis. Sayuran ini bisa ditemukan di pasar tradisional dan pasar modern. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti perbedaan jumlah telur cacing yang terdapat pada sayuran di pasar tradisional dan pasar modern di Surakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan rancangan penelitian cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 18 sampel. Pengambilan sampel penelitian dilaksanakan di 3 pasar tradisional dan 3 pasar modern di Surakarta. Pemeriksaan metode sentrifugasi dan pengamatan dengan mikroskop di Sub Laboratorium Biokimia FK UMS, Surakarta. Hasil penelitian didapatkan rerata jumlah telur geohelminth pada sampel sayuran kemangi yang dijual di pasar tradisional sebanyak 2,46% dan di pasar modern sebanyak 1,25%, sedangkan tidak terdapat kontaminasi telur geohelminth dari sampel sayuran kubis dan selada. Jenis telur yang terdapat pada sayuran kemangi adalah telur hookworm sebanyak 100%. Bisa disimpulkan bahwa rerata jumlah telur geohelminth pada sampel kemangi dari pasar modern lebih sedikit daripada pasar tradisional. Oleh karena itu, sebaiknya pencucian sayuran dilakukan secara seksama untuk menghilangkan semua telur geohelminth yang terdapat pada sayuran sebelum dikonsumsi manusia.Kata kunci: Geohelminth, Sayuran, Pasar Tradisonal, Pasar ModernABSTRACTGeohelminth infection incidence is still high in Indonesia, 2,5-62% in all ages. Geohelminth causing infection in Indonesia are Ascaris lumbricoides, hookworm and Trichuris trichiura. The transmission of geohelminths are by fecal oral (raw vegetables), larvae infestation and inhalation. Non-cooked food is raw vegetables, for example: lettuce, basil and cabbage. The vegetables found at traditional and modern market. The aim of this research is to know the differences in the number of geohelminths egg between raw vegetables sold at traditional market and modern market. It is descriptive, with cross sectional design. The sample size are 18 vegetables, 3 kinds of vegetables taken from 3 tradisional market, and another 3 kinds are taken from 3 modern market. This research used sentrifuge method and the preparat were investigated by microscope to see geohelminths eggs. The result of this research are the mean of geohelminth egg on basil was 2,46% from traditional market and 1,25% from modern market. The kind of the egg was hookworm. There was no contamination of geohelminth egg on lettuce and cabbage of those markets. It can be concluded that the mean of the egg in traditional market was higher than modern markets. For that reason, there should be good handle of basil before it consumed by human.Key words: Geohelminth, Vegetables, Traditional Market, Modern Market