<![CDATA[Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar IPS kompetensi ciri-ciri Negara maju dan berkembang melalui penerapan pembelajaran kooperatif model STAD. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen 1 Surakarta pada kelas IX B Semester I SMP tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah subyek penelitian 22 siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 12 perempuan.Metodologi penelitian ini adalah dengan teknik deskriptif komparatif dengan membandingkan hasil motivasi dan hasil belajar peserta didik kondisi awal dengan hasil siklus 1 dan siklus 2.Hasil penelitian sebelum tindakan skor rata-rata motivasi belajar adalah 9,67 atau 43,93%. Pada siklus 1 setelah pembelajaran dengan model STAD tanpa alat peraga meningkat 4,66 atau 21,18% menjadi 14,33 atau 65,13%. Pada kondisi akhir atau siklus 2 pembelajaran menggunakan model STAD dengan alat peraga mengalami peningkatan sebesar 7,67 atau 34,86% menjadi 22 atau 100%. Sedangkan hasil belajar pada kondisi awal rata-rata 67,72 dan setelah menggunakan model pembelajaran STAD tanpa alat peraga mengalami kenaikan sebesar 10,82 menjadi rata-rata 78,54 serta pada kondisi akhir atau siklus 2 setelah menggunakan model pembelajaran STAD dengan alat peraga mengalami kenaikan sebesar 4,50 menjadi rata-rata 83,04. Ketuntasan belajar pada kondisi awal sebesar 31,82% pada siklus 1 mengalami kenikan sebesar 40,90% menjadi 72,73% dan pada kondisi akhir atau siklus 2 meningkat 27,27% menjadi 100% tuntas belajar.Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar IPS kompetensi Negara maju dan berkembang bagi peserta didik kelas IX B SMP Kristen 1 Surakarta tahun 2017/2018.]]>
