Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Sosial Politik Bintara Pembina Desa (BABINSA) di Kabupaten Pandeglang. Erviyanti, Esty; Utami, Wahyu Kartiko
ijd-demos Volume 1 Issue 2, August 2019
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.618 KB) | DOI: 10.37950/ijd.v1i2.12

Abstract

penelitian ini membahas peran sosial politik Tentara Nasional Indonesia (TNI, tentara Indonesia) di tingkat desa dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa, lembaga bimbingan desa) sebagai pelaksana pedoman wilayah. Lebih khusus, penelitian ini membahas lebih dalam tentang keterlibatan dan peran sosial politik Babinsa Komando Rayon Militer (Koramil, komando wilayah militer) 0113 / Cibaliung di Kabupaten Cibaliung selama 2017-2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami peran dan pola keterlibatan Babinsa Cibaliung dalam kehidupan sosial politik desa, serta dampaknya terhadap pembangunan desa. Teori besar yang digunakan adalah teori hubungan militer-sipil Samuel P. Huntington dengan fokusnya pada kontrol sipil atas militer, di mana ada dua kategori kontrol sipil, yaitu: kontrol sipil subyektif dan kontrol sipil objektif. Selain itu, teori profesionalisme militer dan teori hegemoni Gramsci juga digunakan sebagai analisis dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol sipil atas hubungan militer-sipil di Kabupaten Pandeglang adalah kontrol sipil yang obyektif yang menekankan keseimbangan antara kekuatan militer dan wewenang pemerintah sipil. Babinsa Cibaliung secara harfiah termasuk dalam jenis militer revolusioner, yang berarti bahwa pengetahuan profesional Babinsa ditujukan pada nilai-nilai sosial dan politik. Babinsa juga berperan dalam penyampaian wacana hegemoni negara di desa-desa. This paper examines the social political role of the Tentara Nasional Indonesia (TNI, Indonesian army) at the village level with the Bintara Pembina Desa (Babinsa, village guidance agency) as the executor of territorial guidance. More specifically, this paper discusses more deeply about the involvement and social political role of Babinsa of Komando Rayon Militer (Koramil, military command of territory) 0113/Cibaliung in Cibaliung District during 2017-2018. The purpose of this research is to know and understand the roles and pattern of involvement of the Cibaliung’s Babinsa in the social political life of village, as well as its impact on village development. The grand theory used is Samuel P. Huntington’s military-civil relations theory with its focus on civilian control over military, where there are two categories of civilian control, namely: subjective civilian control and objective civilian control. In addition, the theory of military professionalism and the theory of Gramsci’s hegemony were also used as analysis blades in this research. The research method used is a qualitative research method with a phenomenological approach. The results of the research indicate that civilian control of military- civil relations in Cibaliung District is an objective civilian control that emphasizes the balance between military power and the authority of the civilian government. Babinsa of Cibaliung is literally included in the revolutionary military type, which means that Babinsa’s professional knowledge is aimed at social and political values. Babinsa also plays a role in the delivery of state’s hegemony discourses in villages.Â