Ismono, Kartini
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PRODUKTIVITAS KERJA SEKRETARIS DAN PENINGKATAN KOMPETENSI SEKRETARIS PADA PT INDOSAT (TBK.) JAKARTA Ismono, Kartini
Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan
Publisher : STIKS Tarakanita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.312 KB) | DOI: 10.36914/jak.v4i1.195

Abstract

Penelitian ini untuk memproleh data empiris dan fakta yang sahih (valid), benar dan dapat dipercaya, tentang apakah terdapat hubungan yang positif antara Kompetisi Sekretaris dengan Produktivitas Kerja pada PT Indosat (Tbk.), yang berlangsung selama 3 (tiga) bulan, terhitung mulai bulan Januari 2006 sampai dengan Maret 2006. Metode penelitian yang digunakan adalah, metode Expost Facto Research dengan pendekatan korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah, seluruh sekretaris PT Indosat (Tbk.) yang bertugas diseluruh wilayah Indonesia, sedangkan populasi terjangkau sebanyak 187 (seratusdelapanpuluhtujuh) orang yang bertugas di wilayah Kantor Pusat, Jakarta dan Medan untuk sampel penelitian sebanyak 40 (empatpuluh) orang sekretaris. Teknik pengambilan sampel yang dia mbil, secara Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling Technique). Persamaan model regresi linier sederhana menghasilkan bentuk regresi Ŷ = 67,30 + 0,23 X. Selanjutnya uji persyaratan data, yaitu normalitas data Y dan X dengan uji Lilliefors, diperbolehkan Lhitung  sebesar 0,1340 dan Ltable  dengan N = 40 sebesar 0,140, dengan demikian Lhitung  (0,1340) < Ltable  (0,140) yang berati data berdistribusi normal. Pengujian hipotesis dengan uji keberartian regresi menghasilkan Fhitung sebesar 10,24, jika dibandingkan dengan Ftable sebesar 4,10, maka Fhitung (10,24) > Ftable (4,10) yang menunjukan regresi berarti atau signifikan, sedangkan uji kelinieran regresi menghasilkan Fhitung sebesar 0,90, jika dibandingkan dengan Ftable sebesar 2,26, maka Fhitung (0,90) > Ftable (2,26), ini berarti bahwa model regresi yang digunakan adalah linier. Uji koefisien korelasi dengan rumus r Product Moment menghasilkan rxy sebesar 0,463, kemudian uji keberartian koefisien korelasi dengan menggunakan uji-t (thitung) menghasilkan 3,22, sedangkan untuk ttable sebesar 1,68, jika dibandingkan thitung (3,22) > ttable (1,68), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara Kompetensi Sekretaris dengan Produktivitas Kerja. Uji koefisien determinasi menghasilkan 21,44 %, ini menunjukkan bahwa 21,44 % variansi variable Y dipengaruhi oleh variable X.This study for memproleh empirical data and facts (valid), correct and reliable, whether there is a positive relationship between the Competition Secretary of the Work Productivity in PT Indosat (Tbk.), Which lasts for 3 (three) months, starting from January 2006 to March 2006. the method used is, ex post facto method research with the correlational approach. The population in this study is, throughout secretary PT Indosat (Tbk.) Who served throughout the territory of Indonesia, while the population is affordable 187 (seratusdelapanpuluhtujuh) persons who served in the Central Office, Jakarta and Medan to sample as many as 40 (forty) secretaries. The sampling technique that he mbil, as a Random Sample Simple (Simple Random Sampling Technique). Simple linear regression model equation produces a form of regression y = 67.30 + 0.23 X. Further test data requirements, the normality of the data Y and X with Lilliefors test, allowed Lhitung at 0.1340 and Ltable with N = 40 amounted to 0.140, with thus Lhitung (0.1340) <Ltable (0.140) which means the normal distribution of data. Testing the hypothesis with a significance test of regression produces Fhitung 10.24, compared with Ftable of 4.10, then Fhitung (10.24)> Ftable (4.10) which shows significant or significant regression, regression linearity test while generating Fhitung 0.90, compared with Ftable by 2.26, then Fhitung (0.90)> Ftable (2.26), this means that the regression model used is linear. Correlation coefficient with the formula r Product Moment yield of 0.463 r xy, then the correlation coefficient significance test by using t-test (thitung) resulted in 3.22, while for TTable of 1.68, compared thitung (3.22)> TTable ( 1.68), it can be concluded that there is a positive relationship between competence Secretary of the Work Productivity. Coefficient determination resulted in 21.44%, 21.44% shows that the variance of variable Y is influenced by the variable X.
Self-Awareness Creates Job Satisfaction in PT Indosat, Tbk., Jakarta Ismono, Kartini
Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan
Publisher : STIKS Tarakanita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.199 KB) | DOI: 10.36914/jak.v5i1.342

Abstract

Kepuasan kerja adalah perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya. Kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan positif tentang pekerjaannya, sementara orang yang tidak puas memiliki perasaan negatif tentang pekerjaannya. Ketika ada perbincangan antar teknisi, yang sering dibahas adalah kepuasan karyanya. Adanya fakta bahwa teknisi yang puas jauh lebih produktif jika dibandingkan dengan teknisi yang tidak puas telah menjadi alasan yang tak terbantahkan dalam aktivitas kerja sehari-hari. PT Indosat, Tbk. yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perusahaan telekomunikasi untuk publik internasional, dan merupakan bentuk Investasi Asing (PMA / swasta) sejak tahun 1967, yang pada awalnya dikelola oleh PT Telkom. Saat itu, PT Indosat, Tbk. adalah salah satu pelopor bisnis Investasi Asing yang didirikan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Metode deskriptif kuantitatif digunakan dalam penelitian ini sebagai prosedur penyelesaian masalah dengan menggambarkan keadaan objek penelitian pada saat tertentu (sebagaimana adanya), atau aktivitas penelitian pada aspek (variabel) yang diteliti dengan 2 (dua) variabel menggunakan metode sederhana. perhitungan, yaitu kesadaran diri dan kepuasan kerja. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh py = 0,238 dengan t = 2,586, sedangkan nilai ttabel = 1,99 ( = 0,05, dk = 80), karena thitung> ttabel ( = 0,05), Ho ditolak dan H1 diterima, yang berarti koefisien Kesadaran Diri (X) tentang Kepuasan Kerja (Y) signifikan. Temuan ini berarti Kesadaran Diri memiliki efek positif langsung pada Kepuasan Kerja, dengan kata lain peningkatan Kesadaran Diri akan mengarah pada peningkatan kualitas Kepuasan Kerja.
Iklim Organisasi Dalam Rangka Peningkatan Disiplin Kerja Karyawan Pada Training Centre PT Persada, Jakarta Ismono, Kartini
Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan
Publisher : STIKS Tarakanita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jak.v5i2.422

Abstract

Abstrak: Penelitian ini berupaya mempelajari, (1) Untuk mengetahui Iklim Organisasi yang diterapkan Pimpinan dalam upaya peningkatan Disiplin Kerja Karyawan, (2) Untuk mengetahui kupaya-upaya yang dilakukan Pimpinan dalam peningkatan Disiplin Kerja, (3) Untuk mengetahu bentk Iklim Organisasi yang mampu meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan. Penelitian ini dilaksanakan di Training Center PT Persada, Jakarta. Metode penelitian digunakan adalah, metode Deskriptif Kuantitatif. Adapun teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner. Unit Analisis dalam penelitian ini meliputi, Director, Executive Vice Director, General Manager, Secretary dan Staff. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upaya peningkatan Disiplin Kerja Karyawan. Data ini menunjukkan bahwa idikator IKlim Organisasi mencapai 72% dan 81% untuk Disiplin Kerja Karyawan. Jika Iklim Organisasi baik, maka Disiplin Kerja Karyawan juga baik. Hasil penelitan menemukan, terdapat hubungan positif antara Iklim Organisasi (X) dengan Disiplin Kerja (Y) dengan koefisien Korelasi rxy = 0,603 dan persamaan Regresi Ŷ = 56,77 + 0,63 X. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Disiplin Kerja dapat ditingkatkan melalui tambahan keterampilan, pengetahuan, dan pengertian tentang etika kerja bagi seluruh karyawan. Peningkatan kenyamanan Iklim Organisasi dapat dilakukan melalui, pemberian tugas dengan kejelasan sevara terperinci kepada karyawan, pemberian penghargaan terhadap akreativitas dan inovasi yang dilakukan karyawan, komunikasi, dan member perhatian terhadap pengembangan keterampilan karyawan. Kata kunci: iklim organisasi, disiplin kerja, kenyamanan iklim organisasi. Abstract: This is a study at the Training Center of PT Persada Jakarta which aimed (1) to investigate the organizational climate implemented by leaders as an effort to increase employees’ work discipline, (2) to investigate leaders’ efforts in increasing work discipline, (3) to investigate what form of organizational climate is capable of improving employees’ work discipline. This is a descriptive quantitative method research using questionnaire as its data collection technique. The unit of analysis in this study are director, executive vice director, general manager, secretary, and staff. Results showed that the organizational climate indicator reached 72%, and 81% for employees’ work discipline. It means that if the organizational climate is good, then employees’ work discipline is also good. Result shows that there is a positive relationship between organizational climate (X) and work discipline (Y) with an rxy correlation coefficient of 0.603 and that regression equation Y is 56.77 + 0.63 X. Based on these findings, it is concluded that work discipline can be improved through increasing skills, knowledge, and understanding of work ethics for all employees. Whereas a comfortable organizational climate could be reached through giving clear and detailed assignments to employees, granting awards for employees’ creativity and innovation, communicating, and developing employees’ skills. Keywords: organizational climate, work discipline, organizational climate comfort.