Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN QUESTION LINK UP BERBANTUAN ANDROID SMARTPHONE PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN DI KELAS X OTKP 3 SMK ADHIKAWACANA SURABAYA RAHMAWATI, SOFIA IKA
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Media pembelajaran question link up merupakan media pembelajaran alternatif yang digunakan untuk variasi tanya jawab dan latihan soal dalam memahami materi kompetensi dasar 3.1 arsip dan kearsipan dan 3.2 memahami norma, standar, prosedur, dan kaidah kearsipan di kelas X OTKP 3 SMK Adhikawacana Surabaya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa peserta didik kelas X OTKP 3 memiliki antusiasme rendah dalam memahami materi kearsipan hal itu dikarenakan peserta didik hanya mendengarkan penjelasan dari guru melalui powerpoint. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran question link up; (2) untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran question link up; dan (3) untuk mengetahui evaluasi peserta didik terhadap media pembelajaran question link up. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model ADDIE yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda, dan terdiri dari lima langkah yaitu analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, validasi ahli materi dan media, serta angket evaluasi peserta didik. Hasil skor persentase diperoleh berdasarkan perhitungan skor menurut skala Likert dan skala Guttman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran question link up yang dikembangkan layak digunakan dengan skor persentase ahli materi sebesar 86,10%, ahli media sebesar 77,5 %, dan evaluasi peserta didik terhadap media pembelajaran question link up menunjukkan nilai sebesar 94% yang artinya media pembelajaran question link up sangat kuat dalam memotivasi peserta didik dalam belajar, sehingga layak digunakan dalam proses pembelajaran. Kata Kunci: Media Pembelajaran, Question Link Up, Kearsipan Abstract Question link up learning media is an alternative learning media that is used for the variation of questions and answers and exercises in understanding the basic competency material 3.1 archive and filling and 3.2 understanding the norms, standards, procedures and rules of filling in class X OTKP 3 SMK Adhikawacana Surabaya. Based on the results of observations and interviews it is known that students in class X OTKP 3 have low enthusiasm in understanding archival material because students only listen to the explanation from the teacher through powerpoint. The purpose of this study is (1) to find out the development of question link up learning media; (2) to find out the feasibility of question link up learning media; and (3) to find out the evaluation of students on the media of question link up learning. The development model used in this study is the ADDIE model developed by Reiser and Mollenda, and consists of five steps, namely analysis, design, development, implementation, and evaluation. Data collection techniques using observation, validation of material and media experts, and student evaluation questionnaires. The percentage score results are obtained based on the calculation of scores according to Likert scale and Guttman scale. The results showed that the question link up learning media developed were feasible to use with a percentage score of material experts at 86.10%, media experts at 77.5%, and the evaluation of students towards the learning media question link up showed a value of 94% which means the media question link up learning is very strong in motivating students in learning, so that it is worthy of use in the learning process. Keywords: Learning Media, Question Link Up, Filling.
Pelaksanaan Volunteer Management Training Untuk Meningkatkan Kapabilitas Organisasi Sosial Rahmawati, Sofia Ika
Jurnal MANAJERIAL Vol 22, No 2 (2023): MANAJERIAL Volume 22 No. 2
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/manajerial.v22i2.42758

Abstract

Indonesia merupakan negara paling dermawan di dunia versi World Giving Index 2021. Laporan World Giving Index (WGI) yang dirilis Senin, 14 Juni 2021 oleh CAF (Charities Aid Foundation) menempatkan Indonesia di peringkat pertama dengan skor dari 69%, naik dari skor 59% di indeks tahunan terakhir yang diterbitkan pada tahun 2018. Pada saat itu, Indonesia juga menempati peringkat pertama dalam WGI (Filantropi, 2021). Oleh karena itu, pencapaian tersebut layak didapatkan Indonesia, melihat makin banyaknya organisasi yang ikut berkontribusi dalam menjawab persoalan sosial kemanusiaan. Organisasi yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan, sudah pasti memiliki sumber daya manusia dengan berbekal jiwa kemanusiaan, tanpa mengharapkan adanya imbalan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan relawan. Dalam hal ini, ketua organisasi sosial harus memiliki kemampuan dalam mencari kandidat relawan yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, serta mampu meningkatkan kemampuan relawan tidak hanya sekedar memiliki jiwa kemanusiaan namun mampu menghadapi tantangan di lapangan. Tidak hanya fokus pada bagaimana merawat dan meningkatkan kemampuan relawan dalam implementasi program kemanusiaan, namun seorang ketua organisasi sosial, ketika akan mengembangkan program kemanusiaan wajib untuk mengidentifikasi terlebih dahulu kebutuhan dan dampak jangka panjang, dengan tujuan program tersebut akan memberikan kebermanfaatan secara berkelanjutan. Untuk itulah, pelaksanaan Volunteer Management Training oleh lembaga sosial kemanusiaan yang sudah berpengalaman seperti yang telah dilaksanakan oleh Sekolah Relawan, patut untuk menjadi langkah awal bagi siapapun yang ingin mendirikan organisasi sosial. Dalam artikel ini, akan ada penambahan modul dengan materi administrasi organisasi, karena berkaitan dengan database yang nantinya menjadi asset berharga dan catatan sejarah bagi organisasi sosial. Pelaksanaan Volunteer Management Training memberikan kebermanfaatan bagi penggiat organisasi sosial, untuk itu penulis menyarankan untuk menambahkan mengenai administrasi dalam pelaksanaannya.