Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI ANTIOKSIDAN TABLET EKSTRAK MENIRAN (PHYLLANTHUS NIRURI L.), EKSTRAK RIMPANGTEMU HITAM (CURCUMA AERUGINOSA ROXB.) DAN EKSTRAK BIJI JINTEN HITAM (NIGELLA SATIVA L.) Yulis Adriana
Jurnal Medika Hutama Vol. 1 No. 03 April (2020): Jurnal Medika Hutama
Publisher : Yayasan Pendidikan Medika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.265 KB)

Abstract

Tanaman merupakan sumber antioksidan alami. Komponen terbesar dari tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan adalah flavonoid. Diantara tanaman yang dapat dijadikan sebagai sumber antioksidan alami adalah rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) , herba meniran (Phyllanthus niruri L.) dan biji jinten hitam (Nigelia sativa L.). Telah dilakukan formulasi tablet yang mengandung bahan aktif kombinasi tiga macam ekstrak berasal dari herba meniran (Phyllanthus niruri L.) jumlah 100 mg , rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) jumlah 200 mg dan biji jinten hitam (Nigella sativa L.) 250 mg dengan variasi bahan penghancur dan pengisi dibuat dengan metode granulasi basah . Tablet kombinasi tiga ekstrak diuji variasi penyimpangan bobot , kekerasan, waktu hancur, ketebalan , dan uji aktivitas antioksidan . Penetapan uji aktivitas antioksidan IC50 dengan metode DPPH dilakukan terhadap masing-masing ekstrak dan tablet dan kemudian dibandingkan aktivitas antioksidannya . Penetapan IC50 aktivitas antioksidan menunjukan nilai IC50 tablet formula I adalah 90. µg/mL , tablet formula II adalah 84.89 µg/mL , tablet formula III adalah 89.07 µg/mL, sedangkan IC50 masing-masing ekstrak herba meniran 246.01 µg/mL, ekstrak rimpang temu hitam 381.57 µg/mL dan ekstrak biji jinten hitam 477.55 µg/mL . Penelitian menyimpulkan bahwa tablet kombinasi ketiga ekstrak memenuhi persyaratan tablet yang baik dan mempunyai aktivitas antioksidan yang sinergis bila dibandingkan dengan masing-masing ekstrak tunggal.
Sterility Test of Syringes As A Pharmaceutical Preparation That Obtained From Pasar Pramuka Reni Anggraini; Junie Suriawati; Siti Rahayu Rachmawati; Yulis Adriana
SANITAS: Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan Vol 12 No 2 (2021): SANITAS Volume 12 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36525/sanitas.2021.17

Abstract

Syringes are one of the pharmaceutical preparations that are in high demand. In healthcare institutions, syringes are used to aid in patient care and examination. Pharmaceutical preparations, such as various syringes, are widely available in the Pasar Pramuka. Syringes must be free from microbes and used syringes should not be reused. Microbiological sterility tests can be performed on a syringe to determine whether it is sterile or not. The purpose of the study is to test the sterility of syringes obtained from the Pasar Pramuka. A random sample of a syringe is being used in the study as an experimental method. The syringes were isolated and incubated for 14 days in Fluid Thioglycollate Medium (FTM) and Trypticase Soy Broth (TSB) at 30-35 oC and 20-25 oC, respectively, with frequent observations. If FTM and TSB media were turbid, then isolated into selective media based on their microbe as controls, namely Clostridium sporogenes ATCC 19404, Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027, Staphylococcus aureus ATCC 6538, Escherichia coli ATCC 25922, Escherichia coli ATCC 8739, Bacillus subtilis ATCC 6633, Salmonella typhi. The results showed that the B syringe was turbid on FTM media and did not contain pathogenic microbes after being identified on selective media, as in controls. The A and C syringes on TSB media were turbid, and after identification on selective media, Candida albicans and Aspergillus brasiliensis were found. In conclusion, the A, B, and C syringes are not steril.